Sabtu, 18 Februari 2012

Yamaha V-Ixion, Te Sattee....

Gemar mantengin tayangan MotoGP, membuat Hashim terinspirasi untuk bikin pacuan bergaya motor balap prototype itu. Bermodal Yamaha V-ixion yang sejak 2007 sudah bersamanya, besutan tersebut langsung masuk dapur operasi modifikator. “Sudah kepalang tanggung bro, soalnya aku suka banget tongkrongan motor di balap MotoGP. Makanya Yamaha V-ixion direlain buat dimodifikasi,” jelas juragan sate yang mangkal di Jl. Pondok Labu, Jakarta Selatan. Te satte... Inspirasi ubahan ini mengikuti besutan tim Yamaha MotoGP musim 2011. Saat tim Yamaha merayakan kiprahnya 50 tahun di ajang MotoGP. “Mengandalkan livery atau grafis bodi kebesaran Yamaha yang berkelir putih dan merah yang turun saat berlaga di seri MotoGP di Jerman dan Amerika,” jelas Wardoyo, builder dari bengkel G2C di Gandul, Cinere, Depok. Namun untuk paduan warnanya tidak dibuat sama persis dengan tim Yamaha di MotoGP. “Aku balik warna dasarnya, kalau aslinya di MotoGP berkelir putih pada Yamaha V-ixion justru kelir merah yang jadi warna dasarnya,” jelas Hashim yang memilih paduan kelir tersebut lantaran V-ixion miliknya pada STNK berkelir merah.Tapi, logo sponsor yang menempel pada bodi tetap dibuat sama. Mengandalkan teknik stiker printing yang pengerjaannya lebih simpel. Untuk desain grafis pada areal bodi, langsung dipercayakan ke Portal Design yang biasa mengerjakan cutting stiker dan stiker printing. Spesialis stiker ini mangkal di Jl. Pondok Labu, Jakarta Selatan. Rangka V-ixion yang model deltabox sangat mendukung tampilan besutan Jorge Lorenzo dan Bens Spies. Makanya ubahan sasis fokus pada bagian sub frame yang dibentuk sedikit lebih tinggi dan ramping, menyesuaikan tongkrongan aslinya. Jadinya proses pengerjaan rangka tidak memakan waktu lama. Sedangkan ubahan bodi mengandalkan pelat galvanis dengan ketebalan 0,8 mm. Untuk pembentukan pelat bodi menyesuaikan rangka V-ixion yang ramping, jadi desain bodi secara keseluruhan tidak terlalu gambot. “Motor masih dipakai buat aktivitas sehari-hari, makanya aku minta bentuk bodinya tidak terlalu besar,” lanjut Hashim yang berasal dari Madura. Areal kaki-kaki masih menganut tampilan standar pada bagian sok depannya. Cuma bagian lengan ayun mengandalkan custom yang dibentuk menyerupai model yang dipakai Yamaha R6. “Lengan ayun asli masih dipakai namun dibentuk ulang dilapis model kondom dengan pelat besi," timpal Wardoyo lagi. Bair tongkrongan lebih tegap layaknya besutan balap, areal roda wajib diberi sentuhan pelek yang dimensinya lebar. "Untuk peleknya mengandalkan produk after market lokal dari RGV, pakai ukuran lebar 3,5 inci buat belakang dan depan 2,5 inci," urai builder berambut ikal ini. Paling sip model knalpotnya, tekukan dan desainnya benar-benar dibuat sama dengan besutan andalan tim Yamaha. Ini hasil kreasi G2C yang mengaplikasi pipa silencer tidak terlalu panjang. Mulai dari leher knalpot dan perutnya dibentuk mirip, namun tetap menyesuaikan karakter dapur pacu Yamaha V-ixion. “Lumayan suaranya masih oke seperti pipa buang bermerek,” senang Hashim. (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Ban depan : Swallow 110/70/17 Ban belakang : Deli Tire 130/70/17 Knalpot : G2C Custom Product Footstep : Yoshimura G2C : 021-46427753

Kamis, 16 Februari 2012

Benelli Bersiap Pasarkan 3 Model di Indonesia

Benelli rasanya benar-benar serius masuk ke Indonesia. Buktinya pabrikan motor asal Italia ini sudah mendaftarkan uji tipe ke Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Enggak tanggung-tanggung, tiga moge sekaligus! Ketiganya adalah Cafe Racer 1130, Century Racer 899 dan Tre-K 1130. Cafe Racer 1130 dan Century Racer 899 punya desain yang hampir sama. Streetfighter tanpa fairing, beda keduanya ada pada kapasitas mesinnya saja. Sedang varian Tre-K 1130 punya desain khas motor penjelajah. Kaki-kaki jangkung dan ban semi pacul jari cirinya. Posisi berkendaranya juga lebih tegak ketimbang motor sport pada umumnya. Saat ini Benelli dimiliki oleh produsen sepeda motor asal Cina, Zhejiang Qianjiang Motorcycle Co. LTD (ZQMCL). Selain menjadi pemilik merek QJiang, saat ini ZQMCL juga memasarkan Benelli di seluruh dunia. “Tapi Benelli akan berbeda. Sebab kami telah membeli lisensi dan teknologi dari Italia, jadi kualitas dan fiturnya akan setara motor Eropa,” cetus Yongzhong Pan, Vice General Manager ZQMCL ketika ditemui awal tahun 2011 lalu. Pria yang ditemui di Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2011 silam ini mengaku akan memasarkan beberapa model Benelli di Indonesia. “Ada beberapa tipe yang akan memiliki pasar bagus disini, baik dari merek QJiang atau Benelli. Tapi nantinya seluruh tipe yang dijual di Indonesia akan dilabeli merek Benelli,” ungkapnya Pria ramah ini menambahkan, investasi Benelli di Indonesia juga bukan hanya untuk jualan semata. Tapi juga menyiapkan pelayanan after sales-nya. “Kami memikirkan untuk jangka panjang. Maka itu kami berniat membuka layanan dealer 3S yang memiliki aftersales yang terjamin hingga rencana membangun fasilitas pabrik,” jelasnya. Layak ditunggu! (motorplus-online.com)

Honda Resmi Luncurkan Honda CBR 150R Motif Repsol di Indonesia!

Mengikuti kesuksesan di MotoGP, PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya meluncurkan Honda CBR150R Edisi Repsol. Warna orange menyala khas tim MotoGP jadi cirinya. Sekilas, motor ini jadi mirip tunggangan Casey Stoner dan Dani Pedrosa. “Honda telah menjadi juara di MotoGP 2011. Kami melihat imej balap Honda di MotoGP mampu memberi kebanggaan kepada para pecinta sepeda motor sport premium di Indonesia," buka Direktur Pemasaran PT AHM, Auddie A. Wiranata "Oleh karena itu, seiring dengan komitmen Honda untuk terus mendukung tim balap Repsol Honda di MotoGP dengan logo One Heart dan Satu Hati, kami hadirkan Honda CBR150R Edisi Repsol untuk mewujudkan mimpi pecinta balap di Indonesia akan kebanggaan terhadap MotoGP,” ujarnya lewat press realease yang diterima redaksi. Motor yang didatangkan dari Thailand ini tetap mengusung mesin 150cc DOHC, 4-valve, silinder tunggal, berpendingin cairan (liquid-cooled) dengan Auto Fan. Performa dan respon tarikan yang optimal didukung sistem suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection).Dengan kehadiran Honda CBR 150R Edisi Repsol, Honda CBR 150R saat ini dipasarkan dengan empat pilihan warna, yaitu Repsol Edition, X-Treme Red, Night Black, dan Sporty RWB (red,white,blue). AHM memasarkan Honda CBR 150R dengan harga (OTR Jakarta & Tangerang) Rp 33 juta. Tapi khusus untuk Honda CBR 150R Repsol Edition harganya Rp 34 juta. AHM menargetkan penjualan Honda CBR150R sebanyak 2.000 unit per bulan atau sekitar 30 persen dari total proyeksi penjualan CBR150R. Tertarik? Silahkan mampir ke show room Honda terdekat untuk memesan Honda CBR150R Edisi Repsol. (motorplus-online.com)

Kawasaki Ninja 250, Motor Demo

Nama Chemonk Modified (CM) pastilah sudah tidak asing bagi komunitas Ninja. Sudah lama sekali modifikator satu ini memproduksi berbagai komponen khusus untuk motor keluaran Kawasaki. Baik yang 150 dan sekarang 250R. Seiring berkembangnya bisnis, tentunya produksinya juga bertambah. "Karena itu saya buat motor ini yang dijadikan demo sekaligus show bike semua produk yang baru dari kami," kata Andri Irwan alias Chemonk. Sudah sangat umum, kalau sekarang ini zamannya modif dengan konsep bolt on. Datang, pesan, pasang dan jadilah tampilan yang baru. Begitu juga dengan Ninja ini. "Konsep bodi sangat baru karena gabungan dari beberapa konsep bodi motor gede," tambah pria berkaca mata ini. Misalnya buritan. "Bentuk lampunya terpengaruh Yamaha R6, tapi sisi kiri dan kanan dari Suzuki GSX," tambah modifikator yang mengandalkan bagan fiberglass untuk urusan pembuatan bodi. Begitu juga untuk wilayah depan. Chemonk memastikan banyak ide baru yang diterapkan di motor ini. Bentuk fairing diambil dari Kawasaki ZX-6R. Tapi, ada cerita seru dan penuh kreatifitas untuk pembuatan lampu depan. "Lampu itu murni custom CM, menggunakan material dari Honda Vario Techno," tambah pria plontos ini. Head lamp ini sekarang sudah menggunakan projector. Tapi, bagian cover lampunya menggunakan dari skubek Honda tadi. "Caranya dengan membelah dua cover lampu Vario Techno tadi. Karena ternyata dengan seperti itu cocok dengan fairing ala ZX-6R ini," ungkapnya lagi. Bagian lain yang menjadi produk unggulan CM adalah setang dan juga triple clamp alias segitiga. Baik yang atas maupun bawah. Semua bagian di wilayah kemudi sudah diganti. "Kalau boleh sedikit promosi, segitiga ini terbuat dari bahan aluminium billet khusus. Bisa menghilangkan efek getar saat ngebut," bebernya panjang-lebar sambil berpromosi. Selain itu jika dibandingkan dengan produk yang sama dari merek lokal lainnya, produk yang diberi label CM Racing Guide ini lebih tebal sekitar 10 mm. Pada bagian tengah segitiga ini tertanam logo CM. "Itu dibuat khusus menggunakan karbon kevlar asli, sehingga setang ini selain kuat juga terlihat gaya," kata pemilik bengkel di Jl. Ashirot, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini. Ditunjang segala kelebihan ini, bisa jadi motor demo untuk menarik sponsor. Jika ada keramean pasti nongol. Kalau tidak, semua variasi dicopot dan dibawa balap di Sentul. Itulah enaknya modif konsep bolt on, gampang bongkar pasangnya. (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Pelek: Honda RS125 Ban depan : Battlax 120/60-17 Ban belakang: Battlax 50/60-17 Sok belakang: RPMa Setang: CM Racing Guide Footstep: Yoshimura Knalpot: R9 Titanium CM: (021) 5349508

Selasa, 14 Februari 2012

Kawasaki Ninja 250R, Best Of The Best Sebenarnya

Berdasarkan penilaian juri, Kawasaki Ninja 250R ini telak dapat predikat Best Of The Best atau King dalam kontes Ninja 250 di WTC Mangga 2 pada 14/1 lalu. Tapi, karena hasil lomba diubah panitia, gelar tersebut diberikan kepada motor yang sebenarnya kalah dibandingkan Ninja milik Agus Nyonyo dari Solo ini. Juri pun walk out, sebagai bentuk protes! Untuk urusan ubahan yang dilakukan, memang Ninja ini total. Mulai dari ide, tingkat kesulitan, finishing sampai harmonisai mendapat poin terbaik. Menurut Agus, dia memang mempersiapkan Ninja ini lebih dari 6 bulan untuk hasil maksimal. Konsep yang diusung moge sporty elegan. "Karena itu menggunakan warna soft saja supaya mendapatkan efek mewah," kata pria berbadan besar ini. Supaya kesan mewah lagi, maka sudah pasti mengusung beberapa bagian yang limited item. Misalnya saja bodi. "Ini adalah desain terbaru dan limited dari Lent Modified, Probolinggo. Untuk saat ini pasti belum ada yang menyamai," lanjut Agus lagi. Konsep bodi yang menggunakan fiber ini memang beda. Mulai dari tampak depan sampai belakang betul-betul fresh. "Untuk head lamp menggunakan projector dengan bentuk lampu hasil customizing dari Piaggio X9," cerita pemilik bengkel Budi Agung Motor (BAM) di Jl. Raya Palur, No. 44 Solo ini. Untuk urusan kaki-kaki juga bukan barang sembarang. Misalnya saja upside down yang digunakan. "Pakai punya ZX 10 limited edition," tambahnya. Konon upside down versi ini jumlahnya kurang dari 5 unit ada di Indonesia. Apa sih cirinya? "Tabung soknya merah dengan as hitam. Sengaja mencari tabung merah untuk membuat harmonis dengan bagian bodi motor yang lain," ungkap pria Solo ramah ini. Memang merah itu menjadi fokus utamanya. "Sebab sudah membeli aneka variasi dari Bikers kelir merah, sehingga bagian lain harus menyesuaikan. Ternyata bisa dan hasilnya sangat memuaskan," tambah pengguna kaca mata minus ini. Efek harmonisasi warna ini bahkan berlanjut sampai ujung knalpot dan covernya. Salut untuk selera modifnya, sayang di event kontes mendapat perlakuan yang tidak fair. (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Pelek depan : Yamaha R1 Ban depan : Battlax 120/70-17 Pelek belakang : VFR 800 Ban belakang : Battlax 180/70-17 Pro arm : VFR 800 Monosok : Ohlins Knalpot : FMF Spidometer : Koso BAM : 0856-4215-0005

Kawasaki Ninja 150, Kruk As Tambal Sulam

Buat tarung di kelas sport 2-tak standar s/d 155 cc, Kawasaki Ninja 150 milik Ahmad Wahyudi ini dibekali ubahan di bagian kruk as. Part penggerak setang seher naik-turun ini dimodifikasi demi kail power bawah. So, pacuan pun mudah melejit sejak start. Bahkan, sang joki pun kerap merasakan podium pertama di beberapa ajang dragbike berbeda. “Bobot kruk as dibuat lebih enteng. Total berat sekarang jadi 2,2 kg. Metodenya, ada bagian yang dilubangi lalu ditutup lagi pakai bahan aluminium,” ungkap Jajang Siswanto dari Jang’s SBL Motor di Jl. Rawa Jaya, No. 24, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Lewat kruk as yang sengaja dibuat enteng ini, putaran bandul yang berfungsi buat menggerakan setang seher dan piston juga jadi lebih ringan tuh. Imbasnya, power jadi lebih mudah dikail sejak putaran bawah. Wuzzzzhh... Apalagi buat tambah dongkrak putaran bawah, bermain di sektor pengapian. Memakai CDI milik Ninja 150 RR tipe 1454, tapi bobot magnet dibikin lebih ringan. Dari berat standarnya yang sentuh 1,3 kg, dibikin jadi 900 gram. Ini bikin putaran kruk as tak terlalu terbebani. Tapi Jang, begitu tunner ini akrab disapa, ogah kecolongan. Artinya, tak hanya fokus di putaran bawah. Akan berakibat terlalu ringan, napas jadi cepat habis. Doi, pertimbangkan power buat putaran atas. Makanya, seting gigi rasio juga dimainkan. Terutama untuk gigi I dan II. “Sebenarnya agak dibuat lebih berat. Gigi I pakai 13/25 mata. Gigi II, pakai 19/ 28 mata,” sebut pria yang dulu sempat ikut balap grasstrack dan juga road race di tahun 90-an itu. Oh ya! Gigi VI juga ikut diubah susunan rasionya. Tapi, hanya sekadar penyambung power saja. Makanya, Jang hanya menggantinya pakai kombinasi 21/ 20 mata. Lewat ubahan ini, sang joki pun enggak perlu kuatir si Ninja kena asma alias kehabisan napas! Karena final gear memakai kombinasi 14 mata (depan) dan 36 mata (belakang). Ubahan seting magnet dan kruk as diikuti lewat pengikisan lubang transfer. “Lubang transfer dibuat agak rata. Lalu, tinggi exhaust dibikin jadi 30 mm. Enggak perlu banyak-banyak dipapasnya, karena cuma buat main di kelas 150 standar aja kan,” sebut pria ramah ini. Permainan di kepala silinder juga ikut tentukan seting akhir. Setelah blok silinder dipapas 2 mm agar piston nongol, kepala silinder juga dipapas 2,5 mm. Nut dibuat turun 0,8 mm dan lebar 8 mm dengan kemiringan squish 14ยบ. “Kalau kompresi enggak dihitung. Tapi, tergolong tinggi. Saya ukur pakai buret di atas kaca datar, volume ruang bakar jadi 19 cc,” bilang tunner 33 tahun itu. Oh ya, akibat pemapasan yang rada ekstrem, di blok dan head itu, Jang aplikasi dua paking head agar piston tak membentur kubah yang diameternya dibuat sama layaknya piston. Gas terus! (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Ban depan : Eat My Dust 45/90-17 Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17 Pelek : Takasago 1.85 x 17 Knalpot : DBS Karburator : Standar reamer 30 mm SBL Motor (021) 998-58225

Yamaha Byson, Gaya Kinclong Buat Harian

Kalau sekadar buat ikut contezt, tampilan motor kinclong menjadi biasa. Tapi, kalau buat keperluan harian, itu yang menjadi motivasi Ivan Bonar buat modifikasi Yamaha Byson lansiran 2010 miliknya. “Selain buat harian, kadang dipakai turing juga. Makanya, modifikasi keseluruhan turut dukung riding position,” sebut Ivan yang tinggal di Cimahi, Jawa Barat. Urusan bikin kinclong, diserahkan ke Rahmat Mulyana Sumantri. Rahmat atau beken dipanggil Beben ini memadukan dua teknik pewarnaan. Yaitu, krom yang dipadu cat candy tone dan cat model anodize. “Awalnya cuma ingin main di kinclong lewat krom saja. Anodize itu justru karena bodi part tertinggal,” sebut owner Ben’s Airbrush di Jl. M Toha No. 274, Bandung, Jawa Barat. Beben mau sharing ilmu pengecetan. Pertama kali, seluruh bodi pacuan dipereteli lalu dikrom. Tentunya, pakai teknik krom plastik. Maka itu, doi melempar order krom hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Usai krom dilakukan, dilanjutkan ke pengecatan. Dasar yang krom kembali dilabur pernis. Lalu, dilanjutkan dengan pembuatan detail terlebih dulu. Misalnya, pakai motif lidah api seperti yang terukir di bodi belakang. Atau, motif yang menyerupai lubang-lubang di sarang lebah. Semua itu, dibuat pakai cat biasa.Setelah detail yang diinginkan dilukis di bodi, airbrusher 36 tahun itu melapisi bagian atasnya pakai cat candy tone warna merah dari DuPont. “Kalau untuk yang warna kuning, pakai Spies Hecker. Kuningnya lebih terang,” sebut Beben. Terakhir, warna anodize. Ya, seperti di cover tengah itu, lho. Sebenarnya itu bukan anodize murni. Tapi dari cat tipe crystal silver dari Spies Hecker. “Biar makin serupa anodize, pernishnya pakai yang doof,” tutupnya. Keren! (mobil.otomotifnet.com)

Minerva Sachs R150 VX, Tanpa Mal

Han’s Custom (HC) dari Bogor, enggak mengandalkan mal buat bikin cover bodi. Seperti yang dilakukan untuk bikin baju set Ducati 848 untuk Minerva Sachs R150 VX. Desain cover set 848 dirancang pakai karton tebal. Setelah kelihatan polanya ditiban fiber. Karena tanpa patokan, hasilnya ya enggak bisa persis banget dengan baju aslinya Ducati 848 itu. “Beli cover bodi yang sudah jadi bikinan lokal untuk dicontek tambah biaya. Juga belum tentu pas buat Minerva R150 VX. Bisa-bisa jadi banyak ubahan,” ujar Hanif ‘Hans’ Baitullah, modifikator HC. Benar juga kata Hans. Bodi cover full set Ducati 848 yang sudah tinggal pasang belum tentu cocok buat Minerva R150 VX. Paling dasar malah kebesaran buat R150 VX. “Kalau bikin sendiri bisa disesuaikan motornya,” ulas Han’s yang masih berumur 24 tahun itu. Hasilnya memang enggak persis dengan aslinya Ducati 848. Ini kekurangannya kalau enggak langsung mencontek bodi yang meniru aslinya.Memang, buntutnya hampir mirip Ducati 848. Dan bagian depan juga cenderung punya garis desainnya mirip. “Ya begitu memang. Itu karena saya tanpa mal. He..he..he..,” tutup Hans. Sip deh! (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Ban depan : Swallow 120/60-17 Ban belakang : Swallow 160/60-17 Pelek depan : Moto-R 2,5x17 Pelek belakang : Moto-R 5x17 Knalpot : Nobi