Minggu, 26 Agustus 2012

Toyota Supra JZA80 Manabu Orido, Lebih Sempurna Dan Gila


Event demi event Formula Drift Asia bergulir, dan Manabu Orido, drifter asal Jepang yang memperkuat tim RS-R kembali beraksi mengandalkan Toyota Supra dengan kode sasis JZA80. Walau bukan terbilang kendaraan baru, toh mobil yang sempat dipakai drifter kondang lain asal Jepang, Ken Gushi ketika musim 2010 ini tetap memukau.

Tak sedikit yang bilang kalau Supra terbilang punya bodi besar dan susah dipakai drifting. Hanya saja, berkat rancang bangun tim RS-R Jepang, hasilnya Orido berhasil beberapa kali naik podium.

Hasilnya, sang Supra pun lahir kembali lebih sempurna dan lebih gila menjelang musim kompetisi 2012. Terakhir turun di FD Indonesia 2011 lalu, sang Supra dibawa ke garasi tim di Singapura untuk menjalani beberapa upgrade.

Bodi Asli Supra

"Aku senang dengan desain bodi Supra, dan dengan modifikasi yang cukup. Hasilnya pasti tetap enak kok," ucap drifter yang kerap dipanggil Max Orido ini ketika berbincang dengan OTOMOTIF. Alhasil, dilihat keseluruhan masih kelihatan desain asli Supra dengan ciri khas lampu depan dan belakang yang memanjang.

Hanya saja, body kit yang terpasang dipilih merek Ridox, merek bikinan Orido sendiri. Walau masih memakai model standar Supra, hanya saja seluruh bagian bodi telah berganti serat karbon demi efisiensi bobot. Begitu pun seluruh kaca yang telah beralih dengan material lexan. Lebih enteng namun punya kekuatan berlebih.

Memang, basis mesin 2JZ-GTE yang dipakai belum terlalu berbeda ketika dipakai Ken Gushi. Hanya saja, RS-R pertama kali memegang Supra ini untuk turun di ajang drift. Kit stroker lansiran BC bikin kapasitas melonjak jadi 3.400 cc, dari aslinya 2JZ yang hanya 3.000 cc.

Kombinasinya, turbo Garrett T04Z dibikin dengan boost 1,6 bar demi mencapai power maksimal mesin di kisaran angka 680 dk. Itu pun masih ditambah tenaga ekstra dari suntikan NOS yang tersebunyi di balik jok.

Mesin besar dengan turbo segede gambot itu tentu butuh pasokan bahan bakar berlebih. Hasilnya, SARD dipercaya untuk men-delivery bahan bakar oktan tinggi sebanyak 1.000 cc per menit. Mulai dari fuel rail, sampai ke injektor. Semuanya diatur oleh manajemen mesin asal Motec.

Beda tipis dengan sang jawara Daigo Saito, Orido pun memercayakan sistem transmisi dengan pemakaian girbok sequential asal Getrag 6 percepatan. "Lebih enak dengan pattern I daripada sebelumnya yang punya pattern H," terang drifter yang juga menggemari motor Harley-Davidson ini.

Pun dengan LSD 2-way dari Kaaz yang berguna menyalurkan tenaga besar ke as roda. Orido pun lebih presisi mengatur injakan pedal gas dan rem ketika pedal box yang sering dipakai ketika turun balap turing tersemat di dalam kabin.

Kaki Custom

Kelebihan mobil drifting, tentu harus punya angle setir sempurna dari mobil kebanyakan. Sistem suspensi mulai dari sokbreker dan per tentu pakai RS-R i-Shock Sports.

Hanya saja, untuk mendapatkan angle lebih, tie rod dan knuckle aslinya dimodifikasi. Sedikit beda dengan kebanyakan drifter yang percaya dengan Drift Works ataupun DG-5. Begitu dengan ball joint, walau kepala mekanik ingin menggantinya dengan versi RS-R di seri selanjutnya.

Mirip dengan drifter lain, Orido juga menggunakan roda berdiameter 18 inci untuk menyalurkan seluruh kemampuan tenaga mesin. Tak bisa dianggap remeh, pelek dan ban harus dipilih yang tak hanya ringan, tapi juga kuat menahan beban mobil saat sliding.

Kali ini, pelek Enkei GTC-01 berdiameter 18 inci dengan lebar 9 inci di depan, dan 10 inci untuk belakang, dibalut ban Bridgestone Advan Neova dipercayakan.

Hasilnya, tak hanya mengandalkan teknologi mesin dan segala fitur yang tersemat. Orido ternyata punya kunci lain untuk memaksimalkan sang Supra. Dilihat OTOMOTIF, drifter yang jarang tersenyum ini rajin menonton calon lawan-lawannya dari tribun untuk mempelajari line dan angle yang dipilih. (mobil.otomotifnet.com)

Nissan Livina 2010, Ganti Kepala Silinder Demi Turbo


Ngoprek mesin menjadi mata pelajaran penting buat Alfonsin Januady Utama selain menamatkan pendidikan S1 di Trisakti. Nissan Livina kesayangannya bahkan sudah mengalami 2 fase modifikasi.

“Pertama kali coba oprekan adalah korekan pada bagian kepala silinder bergaya NA,” tutur pria kelahiran Medan, Sumatra Utara ini. Tak hanya porting dan polish, per klep dan saluran gas buang juga sudah kena permak.

Waktu itu perbandingan kompresi lumayan besar sehingga untuk pakai harian harus pakai Pertamax Plus. Kemudian datang tawaran untuk ganti spek dari bengkel Art Speed yang bermarkas di Kedoya, Jakbar, tempatnya biasa mengoprek. “Waktu itu belum kepikiran pasang turbo, tetapi enggak ada salahnya mencoba,” jelas Alfon yang juga member klub Nissan Livina ini.

Otomatis banyak ubahan yang sudah dikerjakan sebelumnya menjadi mubazir. Gaya oprekan NA (Normally Aspirated) dan FI (Forced Induction) sangat bertolak belakang. Memang hasil yang didapat sepadan, karena Alfons langsung mendapat juara pertama di kelas 16 detik pada ajang Achilles D2 Drag Race yang lalu.

Ubahan mesin yang bumi dan langit antara NA dan FI ternyata terletak pada perbandingan kompresi mesin. Pada mesin NA, perbandingan kompresi diusahakan setinggi mungkin agar akselerasi pada putaran atas bisa 'galak'.

Bor korek dan mata tuner pun dipakai guna memperbesar saluran inlet dan outlet kepala silinder. Dasar kepala silinder pun kena papas hampir 0,75 mm demi perbandingan kompresi besar tadi. Menjadi terbalik saat Alfons mau pasang turbocharger GT25 copotan Nissan Skyline RB26-DET.

Pada ubahan FI, kepala silinder justru harus memiliki perbandingan kompresi rendah. Makanya kepala silinder yang sudah diacak-acak bergaya NA tak bisa lagi dipakai. “Saya beli kepala silinder lagi yang masih orisinal,” cetusnya.

Piping stainless steel dan segala perabotan lenong untuk mendukung hembusan turbo macam intercooler, blow-off valve hingga piggyback Dastek Unichip Q+ mulai dikumpulkannya. Piping customized yang dikombinasi dengan silicone hose sebagai sambungan dibuat serapi mungkin.

Intercooler besar buatan ARC sebagai pendingan angin dari turbin pun dibuat nyempil dibalik bumper depan. “Biar rapi dan tidak kelihatan ekstrem,” kelakar Alfons. Sementara memenuhi pasokan bensin tambahan saat turbo ngeboost pada skala 0,5 Bar, Ia menambahkan ekstra injektor alias nosel sebanyak 2 buah.

Nosel dengan ukuran debit 590 cc tadi ditancapkan ke pelat aluminium tebal alias adaptor sebelum throttle body. Kinerja nosel tambahan yang ideal bisa didapat setelah Dastek Unichip Q+ ditandem dengan ECU orisinal. “Dua nosel tambahan tadi dan sistem timing pengapian bisa disetel dari Unichip Q+,” ungkapnya.

Hasilnya, 'not bad at all'. Hanya dengan boost 0,5 bar dan bahan bakar Pertamax Plus, bisa di dapat 140,6 dk on-wheel. Bandingkan dengan tenaga maksimal Livina standar pabrik yang hanya dipatok tak lebih dari 90 dk. Saat menjajal mobil di ajang drag race 402 meter, elapsed time terbaik 16,01 detik bisa diraih dengan sedikit usaha.  (mobil.otomotifnet.com)

Subaru Impreza WRX STI VER. 2 V-LIMITED 1996, Only One


Di ajang reli internasional, mobil ini sudah terkenal dan langganan juara. Tapi di Indonesia, justru terbilang langka. Bahkan sang pemilik berani mengklaim kalau dia adalah pemilik satu-satunya di Indonesia.

EDISI 305 DARI 555

Mobil berkelir biru khas Subaru ini memiliki nama lengkap Subaru Impreza WRX STi Ver. 2 V-Limited Type RA. “Mobil ini cuma diproduksi 555 unit di dunia, punya saya seri 305 dari 555 unit,” bangga Steve, sang pemilik.

Uniknya, mobil ini didapat dua tahun silam di parkiran basement salah satu apartement di Jakarta. Kemudian mulai dibangun pada Februari tahun lalu. Sektor utama yang langsung digarap adalah mesin boxer-nya.

Pengerjaan mobil ini dilakukan di bengkel miliknya yang bernama Shift Engineering di Jl. Kabupaten, Yogyakarta. Ubahan di engine seperti pemakaian piston Arias dan setang piston Manley.

Di sektor head silinder tertanam kem Kelford 360 derajat, tak lupa saluran in dan ex juga di-porting dan polish. Sedangkan saluran buang customized oleh Shift Enginering.

Setelah itu, guna memaksimalkan debit bensin, digunakan injektor Clinic 750cc/menit, fuel pump Walbro dan fuel pressure Sard.

Tenaga mesin yang sudah beringas itu diatur oleh piggyback Dastek Unichip type Q+ dan A’PEXi AFCR boost controler. Lebih lengkap modifikasi mesin, silakan baca tabel.

Urusan interior tentu tak mau biasa saja. Nuansa balap tampak sekali pada jok bucket dengan seatbelt 6 point Takata. “Di jok kanan ada tanda tangan Collin McRae dan Derreck Ringger di sebelah kiri,” tambah Steve yang menunjukkan kalau mobilnya memang benar-benar asli dan spesial.

Bagian kaki-kaki ikutan dirombak. Pelek SSR type C RS ring 17 dan ban Yokohama Advan Neova ukuran 225/45-R17 jadi pilihan paling cocok. Per Tein Monoflex Coilover dan strutbar STi Carbon dipasang agar makin rigid. Pengereman pun dimaksimalkan dengan kaliper Brembo dan Goodridge brake line.

Mendukung itu semua, sektor ekterior turut dipermak. Seperti pemakaian bumper (depan dan belakang), head lamp dan engine hood milik STi version 6. Tak ketinggalan, carbon look ditampilkan demi menguatkan aura racing.

Hasil ubahannya ini ternyata masih dirasa kurang oleh Steve yang sudah menghabiskan dana sekitar Rp 110 juta untuk modifikasi. “Saya berencana ingin stroker jadi 2.500 cc,” tutur pria ramah ini.

Weleh-weleh... (mobil.otomotifnet.com)

Subaru Impreza WRX STI VER. 2 V-LIMITED 1996, Only One


Di ajang reli internasional, mobil ini sudah terkenal dan langganan juara. Tapi di Indonesia, justru terbilang langka. Bahkan sang pemilik berani mengklaim kalau dia adalah pemilik satu-satunya di Indonesia.

EDISI 305 DARI 555

Mobil berkelir biru khas Subaru ini memiliki nama lengkap Subaru Impreza WRX STi Ver. 2 V-Limited Type RA. “Mobil ini cuma diproduksi 555 unit di dunia, punya saya seri 305 dari 555 unit,” bangga Steve, sang pemilik.

Uniknya, mobil ini didapat dua tahun silam di parkiran basement salah satu apartement di Jakarta. Kemudian mulai dibangun pada Februari tahun lalu. Sektor utama yang langsung digarap adalah mesin boxer-nya.

Pengerjaan mobil ini dilakukan di bengkel miliknya yang bernama Shift Engineering di Jl. Kabupaten, Yogyakarta. Ubahan di engine seperti pemakaian piston Arias dan setang piston Manley.

Di sektor head silinder tertanam kem Kelford 360 derajat, tak lupa saluran in dan ex juga di-porting dan polish. Sedangkan saluran buang customized oleh Shift Enginering.

Setelah itu, guna memaksimalkan debit bensin, digunakan injektor Clinic 750cc/menit, fuel pump Walbro dan fuel pressure Sard.

Tenaga mesin yang sudah beringas itu diatur oleh piggyback Dastek Unichip type Q+ dan A’PEXi AFCR boost controler. Lebih lengkap modifikasi mesin, silakan baca tabel.

Urusan interior tentu tak mau biasa saja. Nuansa balap tampak sekali pada jok bucket dengan seatbelt 6 point Takata. “Di jok kanan ada tanda tangan Collin McRae dan Derreck Ringger di sebelah kiri,” tambah Steve yang menunjukkan kalau mobilnya memang benar-benar asli dan spesial.

Bagian kaki-kaki ikutan dirombak. Pelek SSR type C RS ring 17 dan ban Yokohama Advan Neova ukuran 225/45-R17 jadi pilihan paling cocok. Per Tein Monoflex Coilover dan strutbar STi Carbon dipasang agar makin rigid. Pengereman pun dimaksimalkan dengan kaliper Brembo dan Goodridge brake line.

Mendukung itu semua, sektor ekterior turut dipermak. Seperti pemakaian bumper (depan dan belakang), head lamp dan engine hood milik STi version 6. Tak ketinggalan, carbon look ditampilkan demi menguatkan aura racing.

Hasil ubahannya ini ternyata masih dirasa kurang oleh Steve yang sudah menghabiskan dana sekitar Rp 110 juta untuk modifikasi. “Saya berencana ingin stroker jadi 2.500 cc,” tutur pria ramah ini.

Weleh-weleh... (mobil.otomotifnet.com)

Jeep Cherokee 1996, Pakai Diesel Menyasar Adventure


Jeep Cherokee cukup tenar di era 90-an. Apalagi ketika itu produksi American Motor Company ini juga punya kapasitas mesin paling besar di kelasnya. Yang banyak beredar di Tanah Air, mengusung dapur pacu 6 silinder segaris berkapasitas 3.964 cc, sehingga membuatnya dikenal sebagai peminum bensin sejati.

Namun apa jadinya bila modifikator sekelas Purnomo Sidik mulai merombaknya. Selain opsi restorasi ditempuh, tema modifikasinya pun disasar menjadi real adventure. Oke, sekilas memang perubahannya tidak terlalu heboh, namun persepsi demikian akan berubah ketika membuka kap mesinnya.

"Saya ganti diesel punya Toyota Prado," kekeh Jhon, sapaannya. Pria yang berdomisili di daerah Mojosongo, Solo, Jateng ini memang bertekad tak tanggung mengeksplorasi potensi Cherokee. Sumber tenaga menjadi awal ubahan. Sebongkah dapur pacu baru bawaan Toyota Land Cruiser Prado berkode 13B dibenamkan.

Mesin diesel berkapasitas 3.600 cc ini mengalami beberapa penyesuaian dudukan, termasuk girboks transmisi 4 percepatan yang juga bawaan Prado. Diakuinya kini keluaran torsi lebih melimpah.

Beres di mesin, pemilik gerai Jhon Bengkel di JL. Sumbing Tengah, Solo ini memperkuat kinerja kaki-kaki yang diyakininya butuh penyegaran. Ban diganti Bridgestone Dueler A/T 15 inci yang membalut pelek magnesium.

Lalu suspensi mempercayakan sokbreker Pro Comp dikombinasikan dengan per standar yang telah diubah jadi coil over. "Supaya bisa diubah tingkat kekerasannya," jelas kelahiran Semarang, 45 tahun lalu ini.

Lantas, keempat arm diganti model pillow ball dengan gardan standar bawaan Cherokee yang masih dipertahankan. Dengan ubahan demikian, dirasa cukup mumpuni menjelajah daerah pinggiran kota sekaligus menjajal medan off-road ringan.  (mobil.otomotifnet.com)

Intip Gagahnya Toyota Yaris Versi Reli!



Jerman – Divisi Toyota Motorsport nampaknya siap kembali ke dunia balap reli dan mereka siap mengandalkan jagoan baru untuk ajang tersebut. Dan jagoan tersebut jatuh pada Yaris model Eropa.

Rencananya Yaris versi reli yang berjuluk Yaris R1A ini akan turun di putaran kesembilan dari World Rally Championship di ADAC Rallye Deutschland pada 24-26 Agustus, 2012.

Untuk memenuhi peraturan FIA di reli kelas R1A, Toyota memberikan modifikasi terbatas yang mencakup knalpot balap baru, sistem catalytic converter, gear drive lebih pendek akhir, suspensi motorsport baru dengan per adjustable. Serta perangkat tambahan keamanan sepintas seperti roll cage, kursi rally, engine cut-off dab alat pemadam api.

TMG president, Yoshiaki Kinoshita mengatakan. "Ini adalah sensasi besar bagi TMG untuk kembali ke reli, sebuah disiplin di mana kami menikmati banyak keberhasilan di masa lalu. TMG Yaris R1A adalah proyek yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan masa lalu WRC kita, itu adalah mobil terjangkau tapi menarik membuatnya sebagai mobil reli."

Untuk saat ini, Yaris R1A akan berpartisipasi di ADAC Rallye Deutscheland sebagai "Mobil Zero" dimana Yaris R1A menjadi mobil pertama di dunia yang akan diberikan FIA homologasi R1A, yang memungkinkan untuk bersaing di tingkat lokal, nasional, dan kompetisi internasional, termasuk WRC.(mobil.otomotifnet.com)

Honda Civic ESi 1994, Penyegaran Anti Pasaran


Sangkot Lubis boleh dibilang beruntung mendapatkan mobil impiannya, yakni Honda Civic Genio. Semakin spesial, bukan versi lokal yang diperoleh pria subur ini, melainkan versi built-up yang banyak beredar di Singapura. "Kalau disana sebutannya sudah Civic Ferio," jelas pemukim Jalan Kulim Tampan, Pekanbaru ini.

Mobil berkode bodi EG9 lansiran 1994 ini diakuinya punya beberapa perbedaan dibanding rakitan lokal. Salah satunya ada di panel interior dan spek mesin. Kondisinya yang masih lumayan baik tidak dibiarkan oleh pengusaha perkebunan ini. Niatannya adalah ingin penyegaran tampilan agar tidak pasaran sekaligus mempertahankan karakter asli Civic.

Untuk wilayah bodi, anggota Honda Civic Lovers Riau ini mempertahankan parts bawaan seperti spion, bumper depan dan belakang yang aslinya sudah diimbuhi lips serta side skirt. Hanya rear wing kepunyaan EG9 yang semula belum ada disematkan. Finalnya, warna bodi asli maroon dilabur kelir lemon yellow dari Spice Hecker agar semangat JDM terwakili.

Pernik-pernik yang mendukung tema juga ikutan disematkan seperti antena, fog lamp amber, sein fender dan rear wiper blade yang semuanya asli bawaan EG9.

Agar selaras dengan tampilan luar, kaki-kaki ikut dibenahi. Roda standar berganti pasangan pelek Spoon lingkar 15 inci yang dibalut ban Achilles 123 ukuran 185/50-R15. Kinerja suspensi didukung kombinasi per OEM dan custom yang dibantu sokbreker Tokico Adjustable di keempat titik rodanya.

Untuk menjaga stabilitas, strutbar set Ultra Racing dan traction bar custom dipercaya memperkokoh kaki-kaki. Di kabin, perbedaan yang paling mencolok ada di panel dasbor yang berwarna abu-abu dan panel indikator di spidometer. Namun, oleh Sangkot sepasang jok depan asli diganti jok semi bucket Recaro SR3 yang dibungkus ulang bahan suede.

Material serupa juga membalut ulang trim interior dan jok belakang berpadu bahan Bride dengan jahitan mode stich red. Aksen racing didapat berkat penyematan safety belt Takata, setir Spoon dan shift knob Spoon Duracon Black. (mobil.otomotifnet.com)

Nih, Rahasia Mobil Pendaki Gunung Terkencang



Amerika – Setelah kerja keras selama beberapa tahun untuk menggulingkan kedigdayaan Suzuki di ajang Pikes Peak International Hill Climb, akhirnya Hyundai dengan jagoan Genesis Coupe bersama Rhys Millen berhasil mencetak rekor baru. Ini rahasianya.

Untuk mencapai prestasi mengesankan tersebut, Genesis Coupe dilengkapi dengan body kit aerodinamis yang mencakup splitter depan baru dan sayap belakang direvisi. Mobil dua pintu ini juga mengaplikasi rem performa tinggi, suspensi sport-tuned dan pelek custom HRE dengan ban balap Hankook F200 slicks.

Tak hanya sektor aerodinamika yang kena jarah, bagian mesin juga dirombak. Mesin standar V6 Genesis Coupe kini dilengkapi dengan turbocharger Garrett GTX3582 yang memungkinkan untuk menghasilkan tenaga sampai 700 dk dan torsi 948 Nm.

Rhys Millen mengatakan. "Kemenangan tahun ini, benar-benar datang untuk tim RMR. Dengan pengalaman yang diperoleh dari beberapa tahun terakhir dalam, tim kami mampu membuat beberapa perbaikan yang berdampak positif. Seperti meningkatkan downforce tambahan dan traksi, yang juga didukung oleh permukaan aspal baru,” ujarnya.

Sebagai catatan, Genesis Coupe sukses menyentuh garis finish hanya dengan 9 menit 46,164 detik dan mematahkan rekor sebelumnya 9 menit 51,278 detik milik Nobuhiro Tajima bersama Suzuki SX-4. Sayangnya, Tajima yang tahun ini tak lagi bertarung di atas Suzuki dan memilih menggeber mobil listriknya (klik disini) justru gagal mencapai finish.(mobil.otomotifnet.com)

Dodge Challenger 2010, Musclecar Gaul Bersuspensi Udara


Amerika – Berbicara soal musclecar maka tak lepas dari yang namanya modifikasi. Maklum, musclecar sendiri merupakan bagian kultur Amerika yang mengakomodasi keinginan penggunanya untuk bebas berekspresi. Salah satunya modifikasi Dodge Challenger yang satu ini.

Proyek ini berasal dari Spade Made- Livin Kustom, perusahaan modifikasi yang berbasis di Cincinnati, Ohio, yang menggunakan Challenger buatan 2010 sebagai titik awal. Dari aliran yang dianut adalah Pimp Style dimana mobil dilabur warna eksentrik dengan paduan pelek berdiameter ekstrim.

Terlihat dari luar, kelir oranye melabur bagian bawah sedangkan bagian atas bodi, pilar dan atap di beri cat hitam. Agar makin gaul ada grafis kotak oranye memanjang dari belakang ke depan pada panel warna hitamnya.

Yang menjadi andalan modifikasi Challenger ini adalah sektor kaki-kaki. Maka mobil dua pintu ini dipersenjatai dengan pelek Forgiato Wheels berdiameter 26 inci warna two-tone campuran hitam dengan merah.

Tentunya, agar tak mengganggu sistem mobilitas tertanam suspensi udara yang memungkinkan kendaraan berjalan dengan normal.

Nah, makin gaul kan? (mobil.otomotifnet.com)

Toyota AE86 Trueno 1986, Sang Legenda Wong Yogya


Di negeri asalnya (Jepang), mobil ini terkenal di film berjudul Initial-D di Jepang. Di sini, Toyota Sprinter Trueno (AE86) yang dikendarai Takumi Fujiwara (diperankan oleh Jay Chou) menelusuri gunung Akina dengan teknik drift downhill-nya.

Hingga pada suatu ketika mobil ini menjadi terkenal dan disebut raja gunung Akina karena mengalahkan beberapa lawan-lawanmua.

Mobil yang dikenal hingga kini itu, ada di Yogyakarta lo! Ssttt, tapi bukan asli AE86 ‘si raja gunung Akina’ from Jepang. Melainkan milik wong Yogyakarta yang dimodifikasi seperti besutan di film Initial-D.

PART IMPOR

Awal mulanya, Mr. B, sang pemilik mobil yang enggan disebut jati dirinya ini mendapatkan mobil ini tahun 2007 di suatu tempat di Jakarta.

Pada saat ditemukan, mobil ini kondisinya sangat memprihatinkan teronggok di sudut gudang dan tak bisa jalan. Hingga akhirnya mobil ini ditebus untuk direstorasi kembali yang dipercayakan ke bengkel Monza Motorsport di kawasan Cibubur.

“Banyak part-part yang tidak lengkap di mobil ini, terpaksa harus mencari di luar negeri untuk mendapatkan yang orisinil,” ungkap pria berkacamata ini. Kebanyakan komponen diimpor dari Malaysia dan Singapura, seperti spidometer, lampu depan dan lainnya.

Sumber tenaga masih dipercayakan 4A-GE, mesin standarnya yang legendaris dan bertenaga ini. Walau sudah kencang, namun Mr. B masih kurang puas dengan performanya. Untuk itu, dapur pacu turut dioprek (baca boks).

Sementara itu, seluruh interior dibalikin seperti standarnya lagi. “Pokoknya dibikin sama seperti sedia kala, sunroof-nya juga bisa dioperasikan dengan normal,” imbuhnya.

Begitu pun sektor eksteriornya, semuanya dibuat standar dan terinspirasi oleh AE86 di Initial-D. Bahkan, sebagai identitas AE86 ‘pengusaha tahu’ seperti di film, livery-nya dibuat sama. Contoh tulisan huruf kanji di pintunya.

Sektor kaki-kaki ikut disesuaikan. Pelek Enkei Compe model belimbing ring 14 lebar 7 inci dipadu ban Toyo Tire Trampio 08R ukuran 186/55-R14 jadi pilihannya. Ban yang memiliki kembangan seperti tempe ini, konon sulit dijumpai di Indonesia.

Untuk mengimbangi kaki-kaki, suspensi pun dioptimalkan. Pilihannya Tein Superstreet coilover shock terpasang di keempat roda. Menurut Mr. B, mobil jadi makin stabil melibas tikungan, walaupun konsekuensi bantingannya sedikit lebih keras jika dipakai harian.

Untuk lebih mengentalkan aura drift, LSD one way lansiran TRD tertanam di gardan Trueno ini. “Walaupun ada LSD tapi enggak pernah dipakai ngedrift, eman-eman mobilnya,” kekeh pria ramah dengan logat Jawanya ini.

Tak salah makanya, AE86 kesayangannya ini hanya untuk memenuhi koleksi di garasi rumahnya. “Mobil cuma buat punya-punyaaan doang kok,” ujar pembesut Honda Odyseey ini. (mobil.otomotifnet.com)

Sangar, Honda CR-Z Versi Balap Hybrid Bertenaga 300 Dk


Jepang – Pekan lalu Honda mengenalkan mobil balap mereka di kelas GT 300 berjuluk Mugen CR-Z GT. Uniknya, mobil tersebut berbasis mobil hybrid CR-Z yang dikenal ramah lingkungan. Dan rencananya, Mugen CR-Z GT akan mengikuti ajang Super GT Series tahun ini.

Layaknya mobil-mobil GT, tampilan eksterior Mugen CR-Z GT dijamin mencolok mata. Tak percaya? Tengok saja tampilan depan Mugen CR-Z GT yang mengaplikasi aerokit di bagian bumper. Serta wide body yang membuat ruang roda Mugen CR-Z GT terlihat besar.

Dari samping, tampak kisi-kisi udara sebagai pendingin yang terlihat di bagian fender depan, serta sisi depan rumah ban belakang. Selain itu, panel sirip juga terlihat di jendela samping sebagai pendingin kabin dan panel hybrid. Kaki-kai juga dipergahar dengan pelek SSR hitam palang lima berbalut ban Bridgestone.

Berpindah ke belakang, kesan sangar masih berlanjut berkat aplikasi difusser dan wing besar berbahan karbon.

Nah, yang menjadikan Mugen CR-Z GT makin istimewa bukan hanya tampilannya saja. Melainkan sektor sumber penggeraknya. Masih mengaplikasi sistem hybrid, tetapi mesin konvensional bertenaga 122 dk telah digusur dengan mesin 2.8-liter V6 twin-turbo. Dengan dukungan teknologi racing hybrid dari Honda, Mugen CR-Z GT dapat memuntahkan tenaga hingga 300 dk!

Rencananya, mobil yang siap digeber Hideki Mutoh dan Daisuke Nakajima ini akan mendebut mulai 28 Juli nanti di Sugo. Dan di kelas GT 300, Mugen CR-Z GT siap menantang Toyota Prius GT300, serta supercar semacam Porsche 911, Lamborghini Gallardo hingga Audi R8. (mobil.otomotifnet.com)

Mobil Victoria Beckham, Makin Seksi Berbaju Ungu


Inggris – Range Rover dikenal sebagai produk tangguh dari pabrikan mobil petualang asal Inggris, Land Rover. Toh demikian, bukan berarti produk Range Rover tak bisa didandani layaknya wanita cantik lho. Salah satunya adalah tipe Evoque GTS garapan tuner Overfinch yang satu ini.

Sesuai segmentasi Evoque yang menyasar ke kaum hawa, yang diwakili oleh pemilihan duta Evoque yakni Victoria Beckham. Modifikasi yang dilakukan Overfinch juga lebih bersifat dress up ketimbang mendongkrak tenaga mesin.

Selain berlabur cat ungu, mobil tiga pintu yang tampil di ajang Goodwood Festival of Speed 2012 ini menampilkan bodi kit spesial. Dengan lekukan elegan di bagian bumper. Sementara aksen hitam, diaplikasi pada atap, spion, gril hingga ke pelek Overfinch Harrier 22-inch sebagai penambah kesan elegan.

Berbeda dengan tampilan eksterior yang centil, masuk ke kabin Evoque ini justru terlihat adem dan minimalis. Pasalnya, jok dilapis dengan balutan kulit kelir putih dengan paduan hitam di beberapa panel dashboard dan trim pintu.

Untuk menebus Evoque genit ala Paris Hilton ini, pelanggan cukup menyediakan dana sekitar Rp 1,3 milyar saja.

Anda berminat? (mobil.otomotifnet.com)

Toyota Celica 2004, Matching Dengan Kuping


Toyota Celica milik Alma ini memang banyak diminati kalangan cowok stylish pencinta kecepatan. Tantangan tersendiri untuk bisa mendandani besutan pun terbersit di benak cewek asal Jakarta ini.

Alhasil terciptalah satu konsep untuk memaksimalkan audio dengan sentuhan kosmetik, namun tetap mengutamakan aspek estetika dengan sosok sedan coupe 3-door liftback generasi ketujuh ini. Menurut Alma, yang terpenting dalam ubahan audionya mesti matching (sesuai) dengan selera kuping.

Pesan cewek pemilik Celica ini pun disanggupi oleh Eddie Soesanto, instalatur Cartens Autosound And Installations di pusat onderdil Duta Mas Lt.2 No.38, Fatmawati, Jaksel. Konsep menerapkan sistem 3-way di kabin depan, untuk menyesuaikan selera musikalitas pemiliknya.

Meski Alma tak banyak permintaan seputar settingan yang akan diterapkan, namun Eddie merasa perlu memaksimalkan sound system di kabin Celica ini. Penerapan sistem speaker 3-way mengandalkan Focal polyglass yang terdiri dari komponen tweeter, midrange serta midbass ini, diyakini dapat menciptakan komposisi nada paling presisi.

Karakter speaker yang mampu menohok suara high hingga mid-low secara maksimal ini, didukung power amplifier Genesis 4 kanal yang dikhususkan buat meladeni ketiga komponen speaker di kabin depan tadi.

Sementara sektor belakang diperkuat 2 subwoofer Rockford Fosgate ukuran 10 inci, yang diposisikan model free air untuk memaksimalkan kemampuan suplai nada low hingga ke kabin depan. Untuk sektor ini, kedua low speaker ini pun didongkrak oleh power amplifier monoblok Digital Design.

"Output dari head unit monitor Pioneer diatur ulang melalui prosesor DEQ-P7650, sebelum masuk ke semua power amplifier. Sehingga efek stereo bisa tercipta lebih optimal lewat beberapa fitur yang bisa dipakai seperti Dolby Digital, Dolby Pro Logic II serta DTS Audio Processor," tutup Eddie.  (mobil.otomotifnet.com)

Sadis, NSX Disulap Jadi Pendaki Gunung Bertenaga 850 Dk!


Amerika – Dalam kondisi standar sosok Honda NSX lebih dikenal sebagai sportscar berdesain maskulin dan aerodinamis. Tetapi ditangan tuner asal Amerika, LoveFab Inc. NSX disulap jadi monster pendaki gunung bertenaga besar di ajang balap Pikes Peak Hill Climb di Colorado, Amerika pada Agustus nanti.

Yup, penampilan mobil yang digeber oleh Cody Loveland ini terlihat sangar. Tak ada lagi tampilan standar dari NSX. Seluruh panel bodi dirombak agar makin aerodinamis. Nyelenehnya, bumper depan dilengserkan berganti GT wing yang menyatu pada panel karbon di samping sebagai gantinya.

Bagian buritan, kesan seksi khas NSX dipermak jadi gahar berkat aplikasi wing besar yang menjulur dari atas sampai ke samping bumper belakang. Tak hanya itu, seluruh panel bumper juga diganti dengan model diffuser karbon.

Sebagai penantang mobil-mobil monster lain sekelas Suzuki SX-4 geberan Nobuhiro Tajima yang bertenaga 900 dk dan Hyundai Genesis Rhys Millen berdaya 700 dk, maka tenaga pada NSX ini tak kalah hebat. Pasalnya NSX berkelir putih yang disponsori oleh HRE Wheels ini dibekali mesin bertenaga 850 dk!

Dalam gelaran Pikes Peak 2012 yang memasuki tahun ke-90 penyelenggaraanya, NSX ini akan melewati jalur pegunungan setinggi 4300 meter diatas permukaan laut, dan melintasi variasi trek aspal dan gravel sepanjang 19,9 km, yang dilengkapi dengan 156 tikungan. (mobil.otomotifnet.com)

Mazda RX-8 2007, Terbius Fast Furious


Gelora kompetisi mampu membius siapa saja untuk turut serta dalam semangatnya. Tak terkecuali seorang Edrick Tanreyhan dalam mengeksplorasi potensi terpendam pada sportscar Mazda RX-8 lansiran 2007.

Euforia serial film Fast and Furious dan demam drifting beberapa tahun terakhir ini membuat semangat pelajar SMP Mimi di Surabaya, Jatim ini untuk terus memodifikasi RX-8. “Saya suka gaya street racing,” senyum Edrick, sapaannya.

Beruntung baginya bertemu Edo dari Zoom Bodyworks and Painting, salah satu modifikator handal di kawasan Klampis. Pengerjaan dan pemilihan model diserahkan Edrick sepenuhnya kepada Edo.

”Prinsip saya dalam memodifikasi mobil customer adalah selalu berusaha menganggap mobil ini adalah mobil saya sendiri, jadi bisa lebih maksimal dalam desain maupun pengerjaannya,” jelas Edo.

Untuk mewujudkan tampilan ala ‘Fast and Furious’, area eksterior digarap duluan. Edo dan Edrick tak mau tanggung. Hampir sekujur bodi mengalami ubahan yang menonjolkan finishing detail sangat apik. Bumper depan, side skirt  dan bumper belakang didesain ulang berbahan fiberglass.

Termasuk panel fender baru yang digembungkan melalui teknik wide body menyesuaikan dimensi roda baru, lengkap dengan air duct fender yang dilapis carbon kevlar. Detail ram kawat berbahan plastik model honeycomb turut disertakan.

Pelapisan material carbon Kevlar juga berimbas pada lip bumper depan, diffuser di bumper belakang dan airscoop di side skirt. Tak tanggung kap mesin, atap, pilar A dan B serta kap bagasi juga dilapis material serupa.

Finalisasinya, kelir asli hitam dilabur warna baru jenis chameleon blue to red produksi House of Kolors. Penyematan stiker motif naga warna emas berpadu ikon rotary turbo menambah karakter street racing.

“Pekerjaan paling susah mobil ini adalah pembuatan panel wide body dan body kit,” jujur Edo. Tapi justru hasil akhir pengerjaan mobil ini yang paling disuka keduanya, yakni teknik pewarnaan, perpaduan aksen carbon dan model body kit-nya.

Keseriusan juga merambah ke wilayah kaki-kaki. Untuk pelek sengaja memilih label Jepang yang kondang di ajang motorsport dunia. Mereknya SSR Professor SP1 berkonstruksi 3-pieces lingkar 19 inci. Dimensinya, lebar 9,5 inci di depan dan 12,5 inci di belakang.

Angka offset dipatok +5 untuk depan dan 0 di belakang. “Spoke-nya kita lapis karbon juga,” tambah Edo. Paduan ban Achilles ATR Sport ukuran 235/35-R19 di depan dan 275/30-R19 diyakini lebih mengigit aspal. Kinerja pengereman juga turut disempurnakan dengan penggantian kaliper Brembo GT F50 rotor 355 mm 4 pot. Sementara kaliper belakang berlabel sama tipe GT 2-pieces dengan rotor 330 mm 4 pot. Kampas remnya mempercayakan Endless NS97 di keempat kalipernya.
 (mobil.otomotifnet.com)

Proyek Balas Dendam Camaro Versi Nascar


Amerika – Bisa dibilang, Chevy Camaro biru inilah jawaban GM akan keikutsertaan mobil-mobil muscle di arena Nascar. Sebelumnya, merek Amerika lain seperti Ford dan Dodge telah merilis mobil Nascar dari varian musclecar mereka, Mustang dan Challenger.

GM sendiri merilis Camaro ini untuk mengikutinya di ajang Nascar Nationwide 2013. Dan layaknya penampilan mobil Nascar yang wajib menampilkan sosok siluet asli mobil versi jalanannya, Camaro berkelir biru ini juga masih mengaplikasi bentuk headlamp dan gril aslinya. Tentu dalam bentuk stiker.

Berbeda dengan pesaingnya yang tak mengaplikasi spoiler pada bumper depan, Camaro ini justru menampilkan spoiler yang pipih. Dari samping, panel pintu tentu telah ditiadakan. Tetapi pada Camaro ini, siluet handel pintu masih terlihat. Ban tebal lebar dari Goodyear juga mengawal sektor kaki-kakinya.

Urusan mesin, Nascar mewajibkan kontestannya memakai mesin V8, 5.800-5.860 cc bertransmisi 4-speed manual. Untuk tenaga di seri pemula Nationwide yang akan diikuti Camaro ini.

"Camaro Nationwide ini merupakan mobil balap yang menggabungkan banyak elemen yang khas dari Camaro produksi massal. Termasuk tonjolan unik pada kap mesin, gril tanam dan logo bowtie emas," ujar Jim Campbell, vice president of Chevrolet performance vehicles and motorsports.

Rencananya mobil yang identik dengan sosok Bumblebee di film Transformers ini akan mendebut di sirkuit Daytona tahun depan. (mobil.otomotifnet.com)

Edan, Musclecar Camaro Ini Pakai Pelek 32 Inci!



Amerika – Edan! Kata tersebut bakal terucap oleh siapapun yang melihat musclecar, Chevrolet Camaro yang satu ini. Bukan karena mesinnya yang kencang, atau tampilan gahar ala mobil di film Fast and Furious, tapi berkat sosoknya yang nyeleneh.

Yup, berbeda dengan Camaro SS kebanyakan yang dimodifikasi seperti mobil balap atau petarung jalanan, maka oleh bengkel 813 Custom sosok Camaro ini dibuat nyeleneh dan mencolok mata.

Kesan atraktif langsung terasa begitu melihat bodi berlapis krom nan mengilap, serta peleknya yang berukuran 32 inci!

Bodi berlapis krom tersebut ditambah dengan aksen pin merah dan garis-garis balap pada kap mesin dan sisinya. Sementara gril, panel lampu, dan LED strip dibuat custom. Gilanya lagi, atap dan pilar B dan C dibabat habis, sehingga sepintas Camaro ini seperti mobil convertible dengan menampilkan nuansa merah cerah di dalam kabin.

Masih kurang? Langsung masuk ke kabin, dan bakalan terlihat audio sistem dengan belasan speaker serta kawalan dua LCD di bagian belakang supir, serta di panel kursi belakang yang juga telah tergusur oleh speaker.

Oiya, meski nyeleneh tapi mesin GM V8 berkapasitas 6.2 liter bawaan Camaro SS tetap dipertahankan. Sebab dengan keluaran tenaga sebesar 426 dk, mobil ini masih dirasa mumpuni.  (mobil.otomotifnet.com)

Wuih, Ada Ford Mustang Eleanor Bajakan Dari India

India – Anda ingat sosok musclecar Ford Mustang 1967 berjuluk Eleanor yang terdapat di film “Gone in 60 Seconds”? Sosok legendaris tersebut cukup membuat kagum para pecinta muscle car di seluruh dunia.

Nah, demi membangkitkan kenangan akan film tahun 1974 dan 2000 tersebut, modifikator asal India BigDaddy Custom mencoba memodifikasi Chevrolet Optra agar mirip Eleanor.

Rombakan total terlihat dari aplikasi bumper depan, gril dan aplikasi sepasang headlamp bulat. Dari samping, Optra yang sebelumnya memiliki empat pintu dipermak menyisakan dua pintu saja seperti Eleanor. Tak hanya itu, siluet bodi muscle car yang landai turut diaplikasi. Sebagai pelengkap, Optra ini dilengkapi kelir abu-abu dengan strip balap biru tua.

Oiya, bahan yang dipakai untuk merombak Optra menjadi Eleanor ini cukup jamak ditemui di rumah modifikasi Tanah Air, yakni fiber dan alumunium. Sedangkan bagian kaki-kaki dikawal dengan pelek custom dan ban tebal.

Sayangnya sebagai mobil modifikasi meski dirasa sudah mirip, tetapi masih banyak hal yang kurang. Seperti dimensinya yang kurang proporsional. Serta tampilan depan beserta headlamp yang justru terlihat seperti Nissan Skyline GT-R generasi pertama. (mobil.otomotifnet.com)

Honda Stream RSZ 2008, Tak Bedanya Rumah Kedua


Ide awalnya sih simpel, ingin membuat kabin mobil senyaman ketika berada di rumah sendiri. Karena Candra punya segudang aktifitas, Ia pun menerapkan modifikasi bertema in car entertainment (ICE) pada kabin Honda stream RSZ miliknya.

Maksudnya agar fungsi mobil tak sekadar sebagai alat transportasi. "Tapi juga harus bisa menunjang semua aktifitas yang sering saya lakukan ketika sedang bersantai di rumah," ungkap pengusaha yang hobi karaoke ini.

Tak bedanya dengan rumah kedua, kabin Stream RSZ lansiran 2008 ini pun didesain ulang oleh Andre Mulyadi dari Signal Kustom Bandung, "Konsep ubahannya memadukan suasana home dengan sistem hiburan, untuk menunjang semua aktifitas yang sering dilakukan di rumah," bebernya.

Seperti sistem karaoke yang basic-nya mengambil ide dari room karaoke. Untuk itu Andre memasang mixer khusus untuk memaksimalkan sound di kabin. Sehingga suara vokal dapat terdengar lebih sinkron, dengan ritme lagu yang didendangkan rear speaker DLS dan Kicker coaxial 6 inci di kabin tengah dan belakangnya.

Visualisasi juga dimaksimalkan dengan TV LED Samsung 32 inci di kabin tengah. TV ini juga difungsikan sebagai partisi antara kabin depan dan tengah. "Saat di perjalanan, monitor lebar bisa disembunyikan pakai sistem motorized, agar tak menghalangi pandangan driver ke arah belakang. Kalau mau tetap berkaraoke selama perjalanan, bisa manfaatkan monitor headrest AVT pada jok depan kanan-kirinya," jelas Andre.

Supaya aktifitas networking tak terganggu, sistem juga ditambah fasilitas internet dan WiFi. Alhasil, Candra pun tetap dapat memantau pergerakan saham dan orderan, lewat situs dan website andalannya.

Untuk sistem komputernya sendiri menggunakan Mini ITX Dual Core, yang dianggap cocok untuk mobilitas serta lebih tahan banting dalam kondisi suhu ekstrem. Peranti ini juga dapat dimaksimalkan buat main games atau memutar lagu-lagu kesukaan, seperti yang biasa kita lakukan bareng PC atau laptop.

Beda dengan sistem yang dibenamkan di kabin depan, yang seluruhnya menganut aliran sound quality. Driver utama yang diladeni Alpine IVA-W502E, didukung dengan pemakaian front speaker DLS 3-way.  (mobil.otomotifnet.com)

Nyentrik, Mobil Kerajaan Inggris Berkelir Centil


Jepang – Nama mobil Rolls Royce juga dikenal sebagai kendaraan kerajaan Inggris selain Bentley. Dengan desain klasik nan kaku dan gagah, Rolls Royce seolah sulit untuk dimodifikasi. Tapi apa jadinya kalau Rolls Royce dibuat lebih nyentrik dengan warna bodi pink? Mobil inilah jawabannya.

Yup, di bawah tangan dingin tuner asal Jepang, Office K sosok Rolls Royce Phantom yang sebelumnya kaku tampil lebih ceria. Hal tersebut berkat laburan kelir pink di sekujur bodi bagian bawah, termasuk bumper depan-belakang. Serta dipadukan dengan warna silver di kap mesin dan memanjang ke atap dan kap bagasi.

Seluruh lampu sisi yang tertanam di fender depan dan belakang di smoke, layaknya mobil modifikasi ala anak gaul. Sebagai ubahan final, Office K mengandalkan pelek Lexani LLS-10 rims berdiameter 24-inci. Pelek celong berdesain unik tersebut mengandalkan lips krom dan konstruksi three-piecedan baut alumunium.

Meski dari luar terlihat nyeleneh, namun Office K merasa cukup dengan sentuhan kabin Rolls Royce Phantom yang dapat dipilih dari 44 ribu pilihan bahan dan warna. Sedangkan ubahan pada mesin mesin V12 bervolume 6.75 liter juga tak dilakukan. Maklum, dalam kondisi standar kemampuan akselerasinya sanggup melesat dari diam ke 100 km/jam dalam 5,7 detik.

Nyentrik ya..(mobil.otomotifnet.com)

Honda Jazz RS 2011, Full Airbrush!


Tidak sampai disitu, aura kabin pun ikut dipermak. Mungkin bagi yang baru pertama kali dipersilakan masuk ke interiornya akan kaget histeris. Pasalnya nuansa kabin tak beda jauh dengan wilayah eksterior.

Sekujur lapisan interior yang aslinya berbahan fabric diganti bahan kulit terlebih dahulu. Meliputi pembungkus jok, door trim, karpet, alas dasbor hingga plafon. Setelah itu sebagian lapisan jok, door trim, alas dasbor dan karpet turut didominasi goresan tema tengkorak berlatar warna biru laut.

Tak kalah heboh ada di plafon yang memunculkan kembali karakter-karakter film tadi secara detail dan nyata. Sapuan airbrush turut merambah juga ke kemasan boks audio. Dimana tatanan peranti power amplifier MTX Monoblock dan Fusion 4 channel bersanding apik dengan subwoofer Kicker Solobaric L5.

Semuanya terintegrasi dengan head unit Alpine yang meneruskan keluaran suara lewat speaker Vifa Feerless 3-way di kabin depan dan speaker Soundstream di kabin belakang.  (mobil.otomotifnet.com)

Parade Modifikasi Gran Max, Asik Buat Angkut Motor


Jakarta – Sebagai kendaraan niaga dengan daya angkut besar, Daihatsu Gran Max tak hanya memikat perusahaan umum sebagai penggunanya. Bahkan, bengkel motor pun kepincut untuk memakainya sebagai operasional pengangkut motor.

Tak cukup tampil standar, bengkel tersebut turut merombak tampilan Gran Max agar makin macho. Diantaranya dilakukan bengkel Garage C.H. 07 yang mengandalkan Gran Max pikap 1.5 liter buatan 2012.

“Mobil ini diandalkan sebagai safety car rombongan Harley Davidson dan dirombak agar makin fungsional. Untuk itu kami menambahkan tempat barang di bawah bak belakang, serta penutup bak, kapasitas bak muat tiga motor,” ujar Vienant, penggawa Garage C.H.07.

Selain itu, ada pula roofrack custom, setir momo, shift knob, strobo Harley, spion Luxio, antenna dan lampu sorot jip. Sebagai pelengkap, ada lampu HID, pelek BBS milik Jeep Cherokee dan per suspensi belakang custom agar mampu menerabas jalan jelek.

Selanjutnya ada bengkel Caos Custom yang mengandalkan Gran Max blind van 1.5 liter buatan tahun 2011. Menurut Samson punggawa Caos Custom, mobil tersebut dipakai sebagai pengangkut motor trail jarahan bengkel tersebut.

“Buat pemanis dipakai grafis stiker custom dan pelek model reli 15 inci. Sedangkan di kabin ada sabuk untuk mengikat motor dengan kapasitas 2 motor,” ujar Samson.

Terakhir, adalah bengkel spesialis motor sport Anjany Racing yang mengandalkan Gran Max tipe blind van 1.3 liter buatan 2012 sebagai pengangkut motor dari bengkel ke sirkuit.

Menurut Kodok dari Anjany Racing, mobil berkelir putih polos ini sebenarnya sudah sempat dipergahar dengan wrapping stiker. “Sudah tiga kali dilapis stiker, tapi sering melendung sehingga lebih baik dipoloskan seperti ini.”

Toh demikian, ciri khas balap terlihat di pintu belakangnya yang masih terdapat stiker motor balap dan nama bengkel. Seperti pelek BBS berdesain retro dan stiker di rear lamp nya. 

Mau tau lebih banyak soal mobil Daihatsu? Bisa gabung di sini SolusiSahabat.com (mobil.otomotifnet.com)

Gokil, Mobil Musuh Mr Bean Bertabur Senjata!


Inggris – Melihat mobil Reliant Robin tentunya yang terpintas di benak anda adalah sosok mobil roda tiga yang selalu sial di film-film Mr. Bean. Bisa dibilang, mobil unik asal Inggris tersebut adalah musuh dari Mr. Bean yang menggeber Mini Cooper.

Tapi, saat melihat Reliant Robin berjuluk Rugged Robin yang satu ini, dijamin anda dan Mr. Bean bakal berdecak kagum. Sebab oleh Bernard Reeves, Reliant Robin dirombak jadi mobil perang yang penuh dengan senjata.

Tengok saja tampilan luar Rugged Robin yang telah mengaplikasi atap terbuka dengan membuang atap plus pilarnya.Tak mau tanggung, senjata mesin Browning caliber 50, dua sub-machine guns dan senjata mesin dari Vickers gahar tertanam di mobil berkelir hijau doff ini.

Lebih nyeleneh, sebagai kendaraan siap tempur pria 67 tahun asal East Sussex, Inggris mengganti kedua roda belakang dengan sistem penggerak model rantai tank yang dirasa lebih tangguh melahap medan off road.

Rugged Robin sendiri masih menganut mesin 850 cc versi standarnya. Sementara racikan gado-gado tertanam dibeberapa komponen. Diantaranya per suspensi mengandalkan milik Honda 90, suspensi depan dari Hillman Imp, gearbox mountings milik Land Rover dan as belakang Bedford Van.

Gokil ya!(mobil.otomotifnet.com)