Sabtu, 17 November 2012

Duet Honda Tiger, Modif Jelang Fighter Day Bro!



Pesta biker street fighter ala Banyumasan sebentar lagi. Pesta dimana kaum street fighter Purwokerto, Jawa Tengah yang beken dengan street buntung bernama Minor Fighters (MF). Acaranya cuma kumpul-kumpul saja, ngobrol antar biker soal street fighter.

Tapi, buat menyambut acara itu, duo biker asal kota berlainan ini pilih konsep street buntung biar terlihat eksis di Fighter Day VI nanti.
“Ingin tampil sedikit gahar, makanya kelir dipilih merah agar terlihat seram,” buka Bimo Subiyakto, pemilik macan noceng berkelir hitam merah ini.

Yang satunya juga pengin pamer, tak heran kalau kuda besi asal Jakarta ini sedikit centil dengan pilihan kelir eye cacthing. “Hijau membuat motor lebih menonjol, tinggal memilih komponen pendukung seperti roda dan sokbreker yang sesuai konsep,” cuap Husin yang bekerja di salah satu bank ternama di Jakarta ini.
Asyiknya, dua-duanya menerapkan konsep sama. Yaitu, street buntung ala Banyumasan dengan buntut mini yang beken dikenalkan oleh Agus Djanuar. Doi, punggawa kaum MF. Bengkelnya pun sama alias digarap oleh Agus Djanuar dari XK Bike Design, Purwokerto.

"Ini konsep baru saya di tahun ini, tangki dipindahkan ke belakang. Ini merupakan antisipasi dari pengalaman dimana tangki sering rusak ketika jatuh. Jadi, lebih aman jika dipindah ke belakang,” jelas modifikator gaul disapa Agus DJ dan bisa ditelepon di HP 0816-692964.
SAMAKAN TEKNIK HANDLING
Modifikasi ala kaum MF memang unik. Selain sedikit urakan pada sisi tampilan yang senang dengan sasis buntung. Tentu saja pengendalian untuk membawa motornya juga lain dengan kuda besi biasa.

"Makanya saya anjurkan untuk memakai setang lebar. Sebab, modifikasi ini memiliki teknik sasis yang membuat motor flat dan bodi menunduk. Setang lebar mempermudah manuver dan bobot motor lebih seimbang,” papar Agus DJ yang memahami ilmu ini saat masih aktif di motocross.
Setang bergaya baplang ini bukan tanpa resiko. Sebab dengan lebar 80 cm berpotensi tersenggol motor lain saat menyalip, jelas lebih besar.

“Untuk itu tinggal penyesuaian pada ridernya saja. Dengan memperbanyak riding dan turing akan lebih cepat menyesuaikan diri. Sudut setangnya pun bisa menyesuaikan secara personal dengan memilih jenis raiser yang sesuai dengan postur tubuh,” jelas ayah dari Kalika Elvareta ini.

PERKOKOH KAKI-KAKI
Komponen kaki-kaki yang aduhai menjadi penunjang tampilan sekaligus pendukung. Seperti Tiger milik Husin yang pede dengan pelek set belakang Yamaha TZR 125. Lengkap mulai roda, perangkat deselerasi hingga swing arm.
"Untuk dudukan monosok baru, saya buat sendiri. Dudukan atas nempel pada tulang belakang centre back bone. Untuk dudukan bawah sesuai konstruksi TZR 125,” cuap Agus DJ yang beralamat di Jl. Pasir Muncang, Purwokerto ini.

Komponen ajrutan depan memakai comotan motor serupa dengan kaki-kaki belakang. Sedangkan untuk kuda besi milik Bimo yang berkelir merah ini memakai komponen campur aduk. Contohnya pelek set GSX-R600 depan belakang. Untuk bagian kenyamanan alias sok, kombinasi sok depan Yamaha Byson dan sok belakang GSX-R600 dirasa ideal buat tampilan juga berkendara! (motorplus-online.com)

Honda Tiger, Enggak Semua Minor Fighter


Ini bukti kalau Agus Djanuar tak selalu bermain kreasi Minor Fighter. Di Honda Tiger milik Ivan Akira ini doi berimajinasi dengan konsep modif layaknya street fighter alami. Detail bodi sesuai kaidah motor batangan.

Ternyata modifikasi ini seperti hasil karyanya dahulu dipadu konsep modern. “Bodi memang tradisional, seperti penempatan tangki dan komponen lain. Konsep ini muncul sebelum konsep buntung. Sang owner ingin pertahankan bodi namun dengan konsep lebih fresh. Contohnya swing arm tunggal ini,” buka Agus DJ sapaan mesra modifikator dari Jl. Pasir Muncang, Purwokerto ini.


Aplikasi pemasangan mono arm ini tidak begitu sulit. Hanya saja Agus DJ harus piawai menghitung distribusi bobot dan sudut sesuai konstruksi macan noceng yang memiliki sasis kecil dan sederhana.

Bermodal limbah NSR 150SP tampilan langsung berubah, cliing! “Tapi, pemasangannya butuh perhitungan. Sudut monosok harus sedikit miring mengikuti kontur sasis Tiger,” ujar modifikator berkumis tipis ini.

Selain itu Agus DJ juga harus memperhitungkan dimensi pelek belakang lungsuran mobil lawas. “Sebab cukup lebar, sekitar 8 inci,” jelasnya.
Aplikasi komponen gado-gado pada roda belakang memerlukan penyesuian pada as roda. Sebab dudukan baut pada arm NSR SP cukup kecil disandingkan pelek copotan mobil. Makanya as roda diganti baru dengan material besi terbaik agar kuat. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Brigestone 120/70-17
Ban belakang: Pirelli 200/50-17
Sok depan: Aprilia RS125
Pelek depan: Aprilia RS 125

Rabu, 14 November 2012

Hyundai Siapkan Veloster Velocity Turbo Bertenaga 400 Dk


Las Vegas – Meski sudah memiliki varian sportscar anyar seperti Genesis Coupe, tapi Hyundai tetap memperhatikan sportscar hatchback mereka, Veloster. Bahkan dalam meramaikan ajang SEMA Show 2012 nanti, Hyundai menyiapkan Veloster berjuluk Velocity Turbo.

Velocity Turbo dirancang oleh Hyundai Technical Center America di Irvine, Amerika Serikat. Sementara pengembangan mesinnya dikerjakan bersama tuner ternama, Cosworth yang telah malang melintang di dunia Formula 1.

Mobil empat pintu ini bakal mengusung mesin standar 1.6 liter berat pada mesin seperti kinerja piston, turbocharger, intercooler, intake manifold, sistem bahan bakar serta manajemen mesin yang telah direvisi.
Selain itu, Velocity Turbo memiliki mesin turbo dari Cosworth yang bertugas untuk mengisi sumber tenaga yang dilengkapi sistem suspensi dan pengereman terbaik untuk Velocitynya dengan Brembo 4-piston dan two-piece rotors, ditambahkan suspensi Bilstein serta damper monotube. Tak main-main, kekuatan mesinnya mencapai 400 Dk dengan maksimum torsi 305 lb-ft.

Tampilan Velocity Turbo ini terlihat sangat sporty dengan berbalut kelir putih bergrafis merah. Serta aplikasi velg HRE berdiameter 19 inci dengan menggunakan Ban Kumho Ecsta SPT 275/35R19. Sementara paket aerodinamika seperti spoiler dan rear wing besar ikut menambah kesan sangar.  Sedangkan bagian interior terdapat jok lapis kulit serta roll bar. (mobil.otomotifnet.com)

Kawasaki Ninja 250R, Cukup Bagian Depan Nunduk


Kawasaki Ninja 250R milik Mandala Tambunan dari apartemen Central Park, Jakarta Utara ini dibikin ala Ducati 848. Perubahannya total banget sob. Tapi walau full custom macam 848 enggak tahunya hanya bagian depan yang berbeda dari bawaan standar.

“Braket kedok lampunya yang dibikin berbeda dengan aslinya,” kata Michael Lay, builder Lay Z Motor, Jakarta. Perbedaan pegangan kedok lampu Ninja 250R dengan yang sudah diubah Lay, panggilan akrab Michael Lay, tekukannya.

“Bentuk pegangannya seperti Y. Dibikin lebih menunduk dibanding aslinya. Supaya tampak depan mendekati 848 yang lebih nunduk dibanding Ninja 250R,” urai Lay yang bermarkas di Pesanggrahan, No. 8, Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Sisanya dari fairing sampai buntut mengandalkan bawaan pegangan asli Ninja 250R. “Kita cocokan benar lubang-lubang bautnya dengan braket aslinya supaya pas mau ganti fairing asli tinggal lepas,” cocor Lay yang bukan lay alias abang, panggilan orang Batak, Sumatera Utara.

Tapi, ada yang mesti dicek. Lihat deh nat sambungan antara bagian depan, tengah dan buntut Ninja 250R yang sudah berganti jadi Ducati 848. Natnya saling bertemu. Begitu juga dengan grafis kelir merah yang juga seperti menyambung antar bagian.

“He..he..he... Ya kita jiplak aslinya bodi Ducati 848. Tinggal disesuaikan dengan Ninja 250R. Makanya, semua bagian seperti menyambung,” ucap Lay.

Garapan Lay ini ikut Kawasaki Modification Contezt yang digelar beberapa minggu lalu. Sayangnya, dia salah kelas. Kelas yang diikutinya Standar Advance. Regulasinya Standar Advance banya boleh ubah bodi sebagian. “Oh gitu. Baru tahu saya,” tutup Lay. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin 120/70-17
Ban belakang : Michelin 190/55-17
Knalpot  : Leo Vince
Spedometer : Koso
LayZ Motor : (021) 58351920

Suzuki Satria F-150, Juara Berkat Baca Cuaca



Tim road race maupun drag bike, harusnya pintar membaca kelembaban dan cuaca sekitar ketika balapan. Karena sudah barang tentu mempengaruhi setingan motor.

Seperti yang dilakukan tim Anugrah Lophe Lophe, di gelaran bertajuk Enduro Day Battle Drag Bike Championship (EDBDBC) 2012 yang diadakan di Jl. Kol. Ediyono Martadipura, Kabupaten Bogor. Tim asal Boyolali ini, mempelajari cuaca di daerah Bogor-Jawa Barat yang cenderung lebih panas dibanding Boyolali, Jawa Tengah.

Hasil pemahaman cuaca ini di terapkan di Suzuki Satria F-150 yang mengikuti kelas 150 Tune Up. “Bila di Boyolali pilot-jet dan main-jet dibikin irit dengan ukuran 42/125, setingan ini cocok di daerah sana yang dingin, ketika balap di derah panas mesti dibikin jadi lebih boros dengan ukuran 42/128 di karburator PWK Sudco 35,” kata Santoso, mekanik tim Anugrah Lophe Lophe.

Tapi, tentunya bukan hanya itu yang diubah di Satria FU ini. Yang paling extrime, pembuatan ulang rasio gigi yang dibikin dengan bahan besi baja, oleh Cebleng panggilan tenar Santoso. Besi baja ini di rebuild pake alat bubut jadi ukuran rasio gigi 1 14/30, gigi 2 16/25, gigi 3 19/25, gigi 4 standar 23/21, gigi 5 standar 25/20.

“Rasio gigi sudah diubah, agar maksimal rasio, gir depan dikurangi satu mata jadi 13 mata, dari standarnya 14 mata,” tambah Cebleng.

Di bagian mesin, tim ini memepercayakan piston standar diameter 62 mm, dikawal panjang langkah 48,8 mm, untuk menggebuk kompresi 10,2 : 1. Serta katup in dan ex masih bawaan pabrik.

Durasi kem standar dicustom, agar suplay bahan bakar yang masuk-keluar keruang bakar bisa diatur sesuai waktu yang diinginkan. Noken as in 270 dan ex 270.

Angka 270 didapat dari klep isap membuka 30 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 20 setelah TMA.

Pengapian dibikin advance lewat aplikasi CDI aftermarket Rextor yang dialirkan ke koil Yamaha YZ125, tapi magnet masih mengandalkan standar. “Pengapian dibikin total lose, sehingga kelistrikan mengandalkan dari tenaga aki,” tambahnya.

Bermodalkan pembacaan cuaca sekitar, hasilnya Satria FU yang ditunggangi Topik Ompong ini, berhasil finish sebagai juara pertama dengan best time 8,14 detik. Mantap bro.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Knalpot: MCC Racing Muffler
Monosok: YSS Z Series
Ban depan: IRC Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Teromol belakang: Suzuki Smash

Sabtu, 03 November 2012

Jeep Wrangler JK Unlimited 2011, Dorongan Sang Ayah



Sebagian besar pemilik mobil tidak pernah puas dengan tampilan mobil standarnya. Terlebih bagi mereka yang masih memiliki jiwa muda atau yang masih dalam kategori muda. Seperti pada diri Bernard Yuwono yang tak puas dengan tampilan standar Jeep JK Wrangler Unilimited-nya.

Berdalih supaya memiliki tampilan yang berbeda, pemuda berusia 21 tahun ini melakukan sentuhan ulang pada mobil keluaran 2011 ini. Jika dilihat secara sepintas memang tak tampak ubahan, namun sejatinya beberapa komponen sudah berganti dengan produk aftermarket. "Saya memang hobi Jeep dari dulu. Supaya tambah gagah, tampilannya saya upgrade," sebut mahasiswa salah satu universitas di Tangerang, Banten ini.

Pemilihan unit JK untuk dimodifikasi juga berkat dorongan dari orang tuanya. Menurutnya, yang juga peslalom ini, awalnya mobil dipakai oleh sang ayah yang memang hobi jip brand Amerika ini.
Namun akhirnya diteruskan pakai oleh Bernard untuk kegiatan sehari-hari. "Sebenarnya, yang senang modifikasi mobil ayah duluan, akhirnya saya jadi ketularan," kekeh pria ramah ini.

Meski mendapat restu sang ayah untuk modifikasi, tapi Bernard tak ingin tampil ekstrem. Awal modifikasi hanya mengganti lingkar roda saja dengan diameter 20 inci. Pelek Centerline yang memiliki lebar 8,5 inci, berbalut karet hitam Mickey Thompson berukuran 305/55-R20 jadi pilihan.

Melihat gaya modifikasinya, agaknya sang JK jarang atau tak pernah dibawah ke habitat aslinya, trek off-road. Meski ban terlihat kasar, namun dengan profil yang tipis, tak mencirikan mobil off-road.
Selain itu, bodi juga dibuat lebih tinggi dibanding standarnya. Lift kit menggunakan merek Skyjacker yang memiliki tinggi 2,5 inci. Maksudnya supaya bisa lebih leluasa ketika ingin menggonta-ganti lingkar roda. "Setelah tinggi, akan ada proyek tambahan lagi. Mungkin ganti kanvas dan warna bodi," jujur pria yang baru saja terjun di arena drifting ini.

Guna menaikkan gengsi tampilan eksterior, Bernard juga menyematkan beberapa aksesori. Seperti hood bra lansiran Mopar. Penggunaan komponen ini membuat bagian depan sedikit berbeda dibanding mobil standar.

Aksesori lainnya juga menyentuh lampu. Bagian depan andalkan produk J.W Speaker berukuran 7 inci yang menganut sistem projector. Sedangkan bagian belakang, dipilih produk IPCW yang sudah menggunakan LED sebagai pengganti bohlam.

Sementara itu untuk mesin tak mengalami banyak ubahan. Cukup aliran gas buang yang diperbaiki dengan pemakaian exhaust system dari bagian tengah sampai belakang dengan produk dari Flowmaster. Header dibiarkan standar, karena jika diganti bisa menimbulkan masalah, seperti engine check nyala terus.
kabin Minimalis 
Sama seperti eksterior, bagian interior juga terkena sentuhan meski lebih minimalis lagi. Seperti karpet yang mengandalkan keluaran Mopar serta handle pintu pakai keluaran Mastercraft.

Lebih sedikitnya aksesori di interior ini karena menurut Bernard, tak banyak yang lihat ubahannya. "Beda dengan eksterior," sebutnya. Meski demikian, Bernard merasa perlu membuat nyaman interior supaya tidak membuat bosan ketika berkendara.  (mobil.otomotifnet.com)

Mitsubishi Outlander Sport PX 2012, Karya Perdana Menambah Pesona



William Harjanto memang sudah lama mengincar Mitsubishi Outlander Sport untuk dimodifikasi. Jauh sebelum peluncuran resminya, bos rumah modifikasi W7 Carsmetic ini sudah memperlihatkan konsep desainnya kepada OTOMOTIF.

Begitu unit tipe tertinggi SUV ini tiba di bengkelnya, langsung saja eksekusi dimulai untuk bahan modifikasi pertama kalinya. Menurutnya, desain bodi Outlander Sport sudah cukup mumpuni, hanya saja beberapa sektor perlu ditambah pesonanya.

Ubahan hanya difokuskan di eksterior. Bumper depan menyatu gril yang menjadi kekuatan desain ala sedan Evolution X dipertahankan. Cukup ditambahkan pemanis berupa lip bumper yang diimbuhi daytime running light (DRL) berbohlam LED.

Body kit jenis add-on seperti ini juga menghinggapi kedua sisi bodi berupa side skirt yang berdesain padat. Kemudian area buritan mendapat perhatian cukup serius lantaran mengaplikasi full bumper. Desainnya menerapkan model airdam bergaris halus yang dilengkapi dual tail pipe.
“Bumper belakang desain standarnya sederhana sekali, kurang berisi,” alasan William yang juga tidak menempatkan wing tambahan karena dianggap sudah mumpuni. Finally semua item body kit dilabur warna asli pearl white. “Gayanya menjurus elegan,” senyum pria berkacamata ini.

Beres di bodi, giliran kaki-kaki yang menjadi fokus ubahan kedua. Roda standar diistirahatkan, gantinya pelek aftermarket model jari-jari warna titanium. Diameternya 20 inci yang punya angka offset +45 dengan lebar tapak belang, depan 8,5 inci dan belakang 9,5 inci.

Lalu, keempat peleknya dibalut ban Accelera Phi 245/45-R20. Diakuinya pemasangannya tidak terkendala sama sekali. Suspensinya masih mengandalkan bawaan pabrik, namun konsekuensinya masih ada celah cukup lebar antara bibir roda berdimensi baru dengan sisi terluar fender.

“Lagi nunggu per Eibach khusus Outlander Sport supaya bodi tereduksi, bulan depan sudah datang,” jelasnya.

Keep up the good work!

SIAP PRODUKSI MASSAL
Seperti halnya project perdana karya William sebelumnya, paket body kit yang dipasangkan di Outlander Sport terbarunya ini siap diproduksi dalam jumlah banyak sesuai pesanan bagi yang berminat.

Paket body kit yang dinamakan W7 tipe C ini meliputi lip bumper depan, sepasang side skirt dan bumper belakang full. Paketnya dihargai Rp 12,5 juta sudah termasuk pengecatan warna standar dan pemasangan.

“Lama pengerjaannya lima hari, semua sudah beres,” yakin pria yang punya lokasi bengkel di Komplek Ruko Mutiara Taman Palem Blok B7 No.27, Cengkareng, Jakbar.

Berminat? Langsung saja hubungi William di nomor telepon 021-70272376 untuk lebih detailnya. (mobil.otomotifnet.com)

Chevrolet Camaro Special Edition, Jarahan Modifikator Motor



Amerika – Selama ini nama Paul Teutal Jr. dikenal sebagai modifikator sepeda motor terutama bergaya chopper. Tapi kali ini, ia berubah haluan dengan menggarap musclecar Chevrolet Camaro. Tentunya, baik modifikasi mobil dan motor tetap bernuansa Americana.

Proyek kustomisasi Chevrolet Camaro dikerjakan Teutal bersama dengan team Trans American Muscle. Event Daytona Bike 2012 yang diadakan Maret lalu menjadi penampilan perdana Camaro special edition. 

Dari luar, Camaro ini ditempeli lembaran panel metal asimetris berbahan timah dengan aksen pinggir paku rivet khas pesawat tempur menyelimuti bagian tengah kap mesin, atap, dan door panel. Sisanya, dilapisi dengan kelir hitam Matte dengan logo Paul Jr. Designs terukir di bagian door sill dan panel metal yang terpasang.

Menguatkan kesan limited edition, sektor kaki-kaki mengandalkan pelek Ritorno Forgiato 22 inci. Tak lupa, Teutal sengaja menambahkan emblem bernomor 1-77 yang melekat pada deck lid panel metal. 
Pada sektor mesin, Camaro disokong oleh tenaga kencang LS3 V8 berdaya 426 dk dengan supercharger Whipple 2.9 liter. Tidak ketinggalan juga penghubung SLP sub-frame dan knalpot X-Pipe yang menyumbang kontribusi terhadap performa kendaraan bertenaga ini.

Bagian interior Camaro didominasi dengan warna dual tone silver-abu-abu. Tuas transmisi aksen metal dan indikator mesin iluminasi biru terdapat pada konsol tengah. Penampilan kedua kursi bahan sintetis Camaro selaras dengan door trim kelir putih, hitam, dan abu-abu.

Ke depannya, musclecar Chevrolet bertema aerospace ini akan diproduksi terbatas sebanyak 77 buah. Sementara harganya, Camaro ini akan dilepas dengan harga Rp 805 juta. (mobil.otomotifnet.com)

Honda Civic Wagon 1989, Karat Bikin Nyentrik Bin Unik



Arizona -  Bagi sebagian orang, karat di bodi mobil sangat dihindari. Tapi hal berkebalikan justru diinginkan oleh James Rasmussen. Ya, karat cokelat dengan beberapa airbrush model pin strip justru menghiasi pada seluruh bodi Honda Civic Wagon besutannya. 

Tak cuma bertampang unik, variasi lain yang disematkan pada Civic Wagon ini terbilang murah dan mudah didapat. Sebut saja spion di atas fender dari Mooneyes serta lampu LED dari skutik Honda Ruckus di sisi fender depan. 
Kesan unik menjalar dari atap hingga ke sektor kaki-kaki. Dimana fitur atap kanvas lipat yang memanjang dari depan tetap dipertahankan. Sedangkan bagian kaki-kaki dikawal pelek Custom Smoothies 15 inci monoblok berkelir hijau.

Di dalam, kesan murah meriah kembali hadir dengan aplikasi barang-barang yang nyaris tak berhubungan dengan nuansa otomotif. Diantaranya aplikasi selimut strip warna-warni ala Meksiko sebagai cover jok dan door trim bahan glitter vinyl.
Lalu bagian karpet dilapisi rumput sintetis dengan lempengan plat nomor kendaraan menempel di tengahnya. Bahkan sun visor terbuat dari rambu jalan. Sedangkan kenop putar jendela dan ketiga lampu rem ikut diubah bentuk dengan menggunakan bantalan roda skateboard bekas. Benar-benar selera yang unik.(mobil.otomotifnet.com)

Modifikasi Ford Focus ST, Calon Setan Jalanan



 
Las Vegas – Ajang tahunan SEMA Show dikenal sebagai event pamer para modifikator di Amerika. Salah satu tuner yang siap memajang garapannya di SEMA Show tahun ini adalah Tanner Foust lewat Ford Focus ST. 

Tanner Foust sendiri bukan wajah baru di dunia otomotif Amrik, sebab ia merupakan pembalap sekaligus juara diajang X-Games.  Pada garapannya kali ini, Tanner terlihat serius menggarap sisi eksterior Focus ST. Hal ini tampak dari sketsa yang telah dirilis ke publik belum lama ini.

Elemennya meliputi custom body kit yang terlihat agresif pada bagian depan serta bumper belakang. Selain itu, ada pula spoiler belakang dan sideskirts serta finishing cat abu-abu dengan grafis hitam-merah yang agresif.
 
Dari sektor mesin, 2.0 liter Ford EcoBoost bertenaga 250 dk dirombak oleh Tanner Foust melalui pemasangan air intake dan sistem pembuangan dari MagnaFlow. Sebagai pendukung handling, suspensi fully adjustable di roda depan dan belakang.(mobil.otomotifnet.com)

Nissan GT-R R35 Zele Performance Edition 2012, Pilot Project



Bagi sebagian orang, memiliki Nissan GT-R R35 sudah merupakan lambang kemewahan. Terlebih jika bisa memiliki edisi spesial racikan Zele. Namun, hal tersebut berbeda dari sudut pandang H. Gangga Endang Hermawan. Tak tanggung, satu unit Nissan GT-R R35 Zele Edition keluaran 2012 diacak-acak untuk ikut drag race dan sebagai pilot project untuk 2 unit lainnya.

Kisahnya berawal ketika Dadang, panggilannya, diajak ikut drag race. Setelah melalui pencarian yang panjang, akhirnya dipilih GT-R R35 tersebut. Namun supaya berbeda dibanding GT-R lain, Dadang memilih Zele Edition.

Setelah mobil sampai di rumah, barulah modifikasi dilakukan. Tak main-main, tuner yang biasa menangani mobil-mobil keluaran rumah modifikasi Mine's didatangkan langsung dari Jepang. Mobil dibedah oleh Nakayama, sang tuner. Kemudian sebagian besar komponen dipakai produk Mine's.
Hasil modifikasi tersebut, Tiger, nama yang diberikan oleh pemilik kepada GT-R R35 menorehkan waktu 12 detik di sirkuit Sentul untuk jarak 402 meter. Merasa tak puas, Verly Octavian diminta melakukan seting ulang. "Seting hanya seadanya dulu, karena waktu mepet. Tapi hasilnya jadi lebih baik. Waktu di heat 2 jadi 10,7 detik," sebut Verly yang juga pemilik bengkel Veory Power di kawasan Pinus Regency, Bandung ini.

Hasil tersebut tak juga membuat Dadang, ‘sang penjinak’ Tiger puas. Agar bisa lebih kencang, Verly diminta kembali memodifikasi mobil. Oleh pria ramah ini, mesin kembali diturunkan dan dibongkar, demikian juga dengan girboks dan gardan. Dibantu beberapa rekannya, Verly hanya diberi waktu 1 bulan untuk rebuilt mobil.

Internal mesin sebagian besar berganti. Seperti piston dipilih keluaran CP lalu setang menggamit keluaran Carillo. Sedangkan camshaft keluaran HKS dan Kelford dengan hitungan tersendiri.Sementara itu klep mencomot HKS. Turbo juga pakai HKS GT800.
Untuk produk Mine's masih ada sebagian yang tertinggal. Seperti throttle body dan intake manifold. Sementara itu, bengkel Veory Power selain mengerjakan perakitan dan pemilihan komponen juga melakukan porting dan polishing terhadap mesin berkode VR38 ini.

Dari modifikasi itu, Tiger memiliki tenaga sebesar 732,8 WHP (wheel horse power). Menurut klaim Verly, mesin tersebut menjadi mesin dengan tenaga paling besar di dunia, dengan menggunakan turbo GT800. Itupun hanya mengandalkan boost 1,7 bar. Padahal untuk seri drag tersisa di tahun ini, rencananya akan dinaikkan menjadi 2,5 bar.

Tak cukup bermain di mesin, Veory Power juga mencoba untuk menghitung ulang girboks. Hasilnya, "Hanya gigi 1 saja yang ganti, pakai keluaran PPG. Gigi lainnya pakai ukuran standard dan girboksnya pakai Dodson karena lebih kuat," sebutnya.
Selain mesin, girboks dan kaki-kaki, salah satu hal yang paling mengerikan yakni dilakukan penggantian kulit. Nyaris semua bagian mobil sudah berubah menjadi bahan fiberglass, "Kecuali bagian atap mobil dan pilar kaca depan saja, itu masih standar," jujur Verly.

Demi memangkas bobot mobil, bagian depan mobil dipotong. Berganti menggunakan bahan yang lebih ringan dan kuat. Efeknya bagian kap mesin serta sepatbor samping dibuat one piece. Bahannya lagi-lagi fiberglass.

Mengusung mesin beringas, kaki-kaki dan girboks yang ampuh serta bodi enteng, membuat Dadang beserta Tiger menyelesaikan jarak 402 meter dalam hitungan 10,0 detik.

Sayangnya, 2 saudara Tiger yang akan juga dimodifikasi bukanlah Zele Performance Edition.(mobil.otomotifnet.com)

Mazda RX-8 Badbul, Ganasnya Banteng Pacuan Drifting




New Zealand - Apa jadinya jika Mazda RX-8 disamakan dengan banteng? Mungkin kedengaran lucu, tapi bisa juga keren lho. Seperti RX-8 pacuan drifter Mike “MadMike” Whiddett yang satu ini. 

Yup, pacuan drifter asal New Zealand diselesaikan hanya dalam waktu beberapa minggu sebelum kompetisi drifting lokal Australia dimulai pada Agustus lalu. Sebelumnya, pacuan ini sempat mejeng  di ajang Tectaloy International Drift Challenge di Sydney.

Identik dengan namanya, Badbul secara eksterior memiliki tampang yang “nyentrik” berkat grafis stiker kamuflase abu-abu dengan taburan decals figur dan tulisan pada kaca belakang, kap depan, dan body kendaraan. Mobil  keluaran pabrikan Jepang ini dilengkapi dengan pelek ukuran 18 inci yang uniknya memiliki desain concave khas mobil gaul masa kini. 
Modifikasi juga terlihat pada tampilan spoiler rendah yang hampir menyentuh permukaan tanah. Lalu ada kap mesin karbon berkisi dari BN Sport dan spoiler belakang yang tinggi. Untuk meringankan bobot mobil, Mike menggunakan bahan serat karbon Seibon pada pintu dan lip depan. 

Tak lupa, LED variasi warna menempel pada head lamp dan body kaca spion serta grill sempit garis vertikal yang mempercantik body depan.

Masuk ke kabin, bagian dashboard diterondoli agar ringan. Bagian jok menggunakan Kevlar-framed Racetech 9090s berkelir hitam-putih. Tuas rem tangan dari E-brake billet hidrolik terdiri dari satu stick kontrol yang berada pada konsol tengah.
Speedometer bertampilan digital iluminasi biru dengan lampu LED merah di sisi atas kanan-kiri seolah-olah menjaga pengemudi tetap berkonsentrasi pada setir kemudi dan pengaturan transmisi. Tuas switch unik “Missile Lock” menjalankan fungsi wiper, lampu, dan starter kemudi pada konsol depan di bawah audio system.

Sebagai mobil balap,sektor mesin juga menjadi perhatian. Untuk itu mesin standar Mazda 20B 3-rotor kini dilengkapi HKS T51R Turbocharger, ECU Haltech Sport 2000, Kiwi-RE Monster Bridgeport dan Redline Performance GT-R intercooler. Serta Turbosmart blow-off valve dan sistem knalpot custom. Sedangkan transmisinya memakai HKS 6-speed sequential. (mobil.otomotifnet.com)

Kawasaki Ninja 250R, Dikasih Garam Jadi Lebih Sedap



Modif Kawasaki Ninja 250R garapan Berkat Motor (BM) seperti garam tambahan di Kawasaki Modification Contezt (KMC) 2012 di Parkir Timur, Senayan. Memang, mayoritas Kawak di KMC 2012 sedap dilihat. Tapi, adanya Ninja 250 ini menambah lebih sedap penglihatan pengunjung. Ninja 250 BM memberikan konsep yang berbeda dari peserta lain.

Motor Kawak kontestan KMC memang sip punya. Tapi, rasa kontes seperti belum sedap karena sepintas hampir semua motor menawarkan bentuk yang seragam. Rata-rata punya kemiripan konsep. Hampir semua Kawak di KMC 2012 pakai fairing dengan desain jenis motor gede plus buntut dikasih sentuhan ala moge atau MotoGP.

Kalau sudah begitu, tentunya KMC 2012 memberikan konsep modifikasi yang sama. Padahal, yang namanya kontes modifikasi sejatinya perang konsep.

Tapi, Ninja 250R BM seperti garam yang mendadak bikin tambah mantap rasanya. Ninja seperempat liter itu dibikin street fighter. Tuh, BM tidak mengubah jenis motornya, tapi yang digeser cuma gayanya. Ninja yang kebanyakan peserta masih mempertahankan sport ala moge, BM bikin Ninja 250R telanjang.

“Mungkin cuma saya yang berani nyoba mempertahankan tangki standar tanpa dikondom. Enggak perlu dikondom karena tangki Ninja dari sananya sudah punya desain yang bagus,” ulas Rudy Gunawan, builder BM yang bermarkas di Jl. Ciledug Raya, Kreo, Tangerang.
Lihat tuh, BM pede mencopot fairing Ninja 250R dengan mempertahankan tangki aslinya. Padahal, kontestan yang lain rata-rata sudah membungkus atau mengganti penampung bahan bakar dengan varian motor lain. Ada yang dibikin lebih besar supaya kelihatan cc gede. “Tapi, saya enggak bikin telanjang full. Kanan-kiri dipasang shroud. Modelnya dari Aprilia RSV-4,” timpal Rudy yang sudah lama spesialis kaki-kaki moge.

Sayangnya, ada bagian yang bisa dianggap jadi kelemahan Ninja 250R bikinan BM. Lihat sendiri buntutnya yang memang meniru RSV-4. Sambungan nat di buritan kelihatan jelas seperti pengerjaan belum selesai.

“Bukan kelihatannya. Memang, beneran belum selesai. Saya tahunya dadakan. Tiga hari sebelum kontes motor baru dikerjakan. Padahal, kalau waktunya cukup mau bikin knalpot di bawah undertail. Cocok dengan single arm yang saya paki,” beber Rudy.

Duh, sayang banget Pak Rudy. Beda ceritanya kalau Ninja 250R BM selesai dikerjakan. Benar-benar jadi garam benaran di antara motor-motor yang konsep modifikasinya seragam. “Motor ini pun dipakai harian. Sebelum kontes, masih dipakai buat jalan-jalan,” tutup Rudy.

Waduh! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Dunlop 120/70-17
Ban belakang: Dunlop 180/55-17
Knalpot: Yoshimura
Pelek depan: Enkei 3,5 x 17
Pelek belakang: Enkei 4,5 x 17
 

Ferrari Enzo, Kecelakaan Membawa Berkah



Jerman – Bagi sebagian orang, kecelakaan justru bisa menjadi berkah tersendiri. Hal inilah yang didapat oleh tuner asal Jerman, Edo Competition yang kembali melakukan modifikasi pada sosok supercar Ferrari Enzo berkelir kuning ini.

Padahal mobil berjuluk Ferrari Enzo ZXX ini sempat tertimpa insiden yang membuatnya tercebur ke laut Atlantik pada kompetisi tahunan Targa Newfoundland 2011.

Dengan penampilan baru kali ini, Edo Competition membuat tenaga Ferrari Enzo ZXX lebih prima ketimbang versi sebelumnya. Hasilnya mobil dua pintu ini memiliki tenaga hingga 950 dk! Artinya, Ferrari Enzo ZXX bertenaga 110 dk lebih besar daripada versi XX evolution sebelumnya yang memiliki daya 840 dk. 

Tenaga fantastis pada Ferrari Enzo ZXX ditopang oleh mesin V12 kapasitas 6,3-liter dan berakselerasi dari berhenti hingga 100 km dalam waktu 3,2 detik. Mobil sporty nan eksotis ini dapat dikemudikan hingga mencapai kecepatan top 390 km/jam.
Tidak hanya bagian mesin, tampilan supercar kuda jingkrak ini ikut dipoles menjadi lebih glamor dan apik daripada versi sebelumnya. Jika Evo XX Evolution hanya berkelir kuning, maka ZXX dirancang dengan dual tone. Kelir putih menjadi variasi tambahan warna yang mempertegas aksen sporty pada sisi belakang, depan dan samping mobil.

Revisi bentuk body dan pelek roda yang lebih aerodinamis mewarnai tampang segar mobil yang diproduksi terbatas ini. Selain itu, exhaust ganda beratapkan shoulder berbentuk kotak dengan huruf ZXX hitam menyembul tepat di atas rear lamp LED berkelir merah. Ukiran unik khas spoiler belakang Enzo tetap dipertahankan dengan perubahan warna permukaan menjadi kelir putih.

Nah, kecelakaan malah bikin mobil makin sangar dan bertenaga. (mobil.otomotifnet.com)

Gile, VW Jetta Hybrid Ini Pecahkan Rekor Kecepatan!




Utah – Mobil hybrid semakin Berjaya di dunia kecepatan. Kali ini lewat sosok Volkswagen Jetta Hybrid yang memecahkan rekor kecepatan Southern California Timing Association (SCTA) di padang garam Bonneville Salt Flats, Utah, Amerika dengan kecepatan rata-rata 299,842 km/jam.

Kelas yang dikuasai mobil berjuluk Jetta Hybrid LSR adalah kategori “mobil produksi dengan mesin kurang dari 1.5 liter dengan piranti force induction”. Jetta Hybrid LSR mengalahkan rekor sebelumnya dengan selisih 30,3 km/jam. 

Bahkan di sesi pemecahan rekor kedua, Jetta Hybrid LSR sempat mencatat 301.184 km/jam di mil terakhir sebelum garis finish. Hal ini juga menjadikan Jetta Hybrid LSR Jetta Hybrid LSR menjadi mobil hybrid terkencang di Bonneville.
Jetta Hybrid sendiri memiliki kombinasi mesin bensin 1.4 liter TSI dengan motor elektrik yang menghasilkan daya 170 dk dan torsi 249 Nm. Sedangkan Jetta Hybrid LSR merupakan rancangan tim R&D VW dari Wolfsburg dengan kalibrasi drivetrain digarap bersama Volkswagen Test Centre California. Alhasil tenaga sebesar 300 dk tersalur ke sedan ini.

Tak cukup rombakan mesin, dengan regulasi SCTA yang ketat tampilan Jetta Hybrid LSR juga berbeda dari versi standar. Ini berkat suspensi yang lebih rendah, ban dan pelek spesial padang garam dan kabin yang dilengkapi roll cage, racing seat, harness dan sistem pemadam api.

"Ini adalah proyek yang menarik bagi tim engineering kami di Wolfsburg. Dimana harus mengintegrasikan elemen hybrid yang kompleks, untuk menghasilkan peningkatan tenaga tambahan yang banyak agar catatan waktunya semakin cepat,” ungkap Executive Vice President VW Test Centre California, Marc Trahan.(mobil.otomotifnet.com)

VW Beetle Tahun 1961, Kalau Batik Bisa Balap



Sentul - Batik identik dengan kain warisan budaya Indonesia yang bercorak apik dan melegenda. Tapi apa jadinya kalau motif batik berkolaborasi dengan mobil balap? Nah, VW Kodok (Beetle) lansiran 1961 inilah jawabannya.

Turun di kelas 1.641 cc VW Beetle One Make Race di Sentul, mobil besutan Parman ini memang mengaplikasi bodi yang nyentrik. Hal ini terlihat dari laburan motif batik yang didominasi kelir coklat dan kuning di sekujur bodi Beetle lansiran 1961 ini. Bukan hanya itu, bagian atap juga dibuat rendah dengan metode chop top khas kendaraan low rider.
Tak melupakan kodratnya sebagai mobil balap, Beetle ini dilengkapi selang pendingin kabin besar di atas fender serta beberapa kisi udara sebagai pendingin mesin.

Untuk bagian kabin, Beetle ini didesain aman dengan full roll bar, jok bucket dari Sparco, shift knob Empi, setir Momo dan pedal SPC. Sementara mesin cukup mengalami penyegaran di sektor kabel-kabel dan sistem knalpot racing.
Uniknya, bagian kaki-kaki masih mengandalkan sistem lawas king-pin yang ada di versi standarnya. Kesan modern di kaki-kaki hadir dari aplikasi pelek Compomotive dan sistem rem cakram yang masih diambil dari VW. 

Apa nggak sayang kalau nabrak pak? (mobil.otomotifnet.com)

Toyota Hilux 2012, Tenaga 370 DK


Eforia besutan diesel kencang yang sedang marak di negeri Gajah Putih, mulai ditularkan Theodorus Surya Jaya. Juragan Rev Engineering ini memang serius menekuni extreme modification seputar turbo diesel.

Hal ini dibuktikan lewat ajang drag race 402 meter beberapa waktu lalu. “Kalau di Thailand sudah tembus 9,5 detik untuk lintasan 402 meter,” ungkap Teddy, panggilan akrabnya.

Merasa tertantang, pria yang bolak-balik Thailand ini mulai menularkan virus ini. Toyota Hilux tipe E miliknya yang identik dengan pikap single cab, diacak-acak untuk bisa tembus di bawah 15 detik.

Persiapan pun tak hanya sekadarnya, sebab mobil benar-benar dibuat untuk spesifikasi drag race. “Ini sebenarnnya belum final, tetapi untuk menghilangkan rasa penasaran saja,” terangnya.

Pikap berkelir hitam dof ini akhirnya mengalami rombakan pada bagian mesin, suspensi, kaki-kaki dan fuel delivery system. Untuk sementara ini, Teddy mengklaim peak horse power on wheel yang masih di bawah 400 dk. 
Di atas dyno bench, Hilux hitam Teddy mampu menorehkan angka 370 dk. Ini lantaran turbocharger besar berlabel Mitsubishi TF06 yang sudah kategori stage 3 di-boost hingga 48 psi atau setara 3,3 Bar. Tak hanya itu, Ia ikut menambahkan semprotan nitorus oxide. Edan!

Uniknya, untuk peak power sebesar itu belum butuh internal engine parts khusus atau heavy duty. Artinya mesin 2KD-FTV berkapasitas 2.500 cc masih perjaka ting-ting.

Mengantisipasi panas mesin berlebihan saat boost besar masuk ke ruang bakar, Teddy memberi penawar panas berupa water-methanol injection yang dikontrol lewat ECU (engine control unit) versi stand alone buatan ECU-Shop.

Ditambah lagi radiator aluminium berukuran besar yang ditandem dengan 2 buah ekstra fan besar. Saking besarnya radiator, penempatan tak lagi di apron belakang melainkan terpasang di bak. 
Sekarang tinggal memikirkan transfer tenaga dari mesin ke roda belakang. Pastinya tenaga sebesar itu akan membuat ban overspin bila hanya mengandalkan ban biasa. 

Teddy sudah mempersiapkan sepasang pelek Weld Racing berbahan billet alloy dan ban drag slick merek Hoosier yang sangat kondang di negeri Paman Sam.

Dijamin saat mobil melejit di garis start tak ada gejala spin atau diam di tempat. Benar saja, saat start gejala spin hampir tak ada dan traksi ban bisa merata karena limited slip differential model spool yang tertanam di gardan belakang.

Persiapan mobil dari siang hingga malam, bahkan Teddy bergadang selama 1 minggu penuh, akhirnya berbuah manis. Elapsed time (ET) terbaik diraih dengan waktu 13,5 detik di sirkuit Sentul, Bogor. “Wah, enggak terbayang kalau mobil sudah di atas 500 dk nih,” ujarnya girang. 

Kita tunggu progresnya, Bro!  (mobil.otomotifnet.com)

Mitsubishi Lancer Evolution III, Tak Gentar Lawan yang Muda


Sentul - Bertarung di ajang balap kelas Super Touring tentu mengharuskan mobil yang mumpuni sebagai tunggangan. Tak terkecuali mobil lawas keluaran dekade 90-an. Salah satunya Mitsubishi Lancer Evolution III yang digeber oleh Sasongko dari tim Pro Drag.

Fokus pengembangan ada pada kestabilan dan daya tahan mesin. Untuk itu, Pro Drag mengandalkan suspensi dari Cusco adjustable dan sistem pengereman dari Brembo. Sementara pelek mengaplikasi diameter 17 inci berpalang lima dari Toda.

Beralih ke sektor mesin. Pro Drag masih mengandalkan sebagian besar komponen asli dari mesin 4G63 Turbo bawaan sedan empat pintu ini. Beberapa ubahan, seperti pada bagian kabel-kabel dan aplikasi throttle bodi dari Magnus turut tersemat. Untuk menambah pendinginan, headlamp kanan terpaksa lengser dan digantikan velocity stack dan selang tambahan yang menghembus udara dingin ke mesin.
Masuk ke kabin, semua panel tak perlu dilengserkan. Hanya tersisa jok bucket, roll bar dan beberapa piranti untuk safety dan membantu sistem pendinginan mesin. Sementara tangki bensin tersimpan rapi dibalik kap bagasi belakang.

Tak melulu mobil balap itu berpenampilan apa adanya. Evo III yang satu ini tampil cukup modis dengan modifikasi bodi ala street racer. Tengok saja aplikasi kap mesin karbon, kaca akrilik dan GT Wing karbon buatan Voltex. Ubahan minimalis tersebut tampak padu dengan laburan kuning yang mendominasi bodi Evo III ini.

Dan hasilnya, Evo III ini tak ragu lagi untuk bejaban dengan lawan-lawannya yang terbilang baru, seperti Honda Integra atau BMW Seri-3 E46. (mobil.otomotifnet.com)