Jumat, 15 Februari 2013

Yamaha V-Ixion, Desain Eropa-India


Hibridisasi alias perkawinan silang sekarang bukan hanya pada tanaman dan hewan saja. Ternyata motor juga bisa mengalami perkawinan silang.

Seperti yang dilakukan Joshua Ardian yang ‘meng-hibridisasi’ Yamaha V-ixion kebanggaannya. Tapi, prosesnya tidak sama dengan tanaman dan hewan. Dia hanya menggabungkan dua jenis motor di dalam satu motor.

Alasan Joshua melakukan itu ternyata karena kurang pede dengan tampilan motornya. “Sebenarnya V-ixion itu termasuk tipe motor sport. Tapi, karena tampilannya yang tidak memakai fairing, membuat nuansa sporty jadi kurang,” tambah Joshua.

Supaya nuansa sporty-nya dapat, Joshua langsung menghubungi Abdul Rahim sang modifikator yang gape membuat tampilan motor jadi lebih sporty. Disana proses perkawinan silang dilakukan. Yamaha V-ixion ‘lahiran’ 2008 ini, dipaksa telanjang.
Selajutnya, bodi bagian depan dijejali fairing model Yamaha R125 yang banyak nongol di Eropa. Fairing, dibuat dari fiberglass. “Agar fairing terlihat kokoh, proses pembuatan serat kaca itu dioleskan dua kali pada bagian siku-siku,” bilang Abdul Rahim yang ‘nyaut’ jika dipanggil Aim.

Lalu, bodi belakang dibikin mirip bodi Yamaha R15 alias V-ixion India made in Aim yang juga terbuat dari fiber. Hal yang sama juga berlaku bagi tangki yang comot konsep R125. Tapi, model kondom ya.

Karena bodi sudah bengkak, enggak lupa Aim menyesuaikan kaki-kaki. Lengan ayun, aplikasi arm milik Delkevic yang biasa dipakai untuk Kawasaki Ninja 250.

“Bagian depannya saya pakai sokbreker tipe upside down buatan Thailand yang khusus untuk variasi Yamaha V-ixion,” kata juragan Modifmania Body Custom (MBC) yang bengkelnya di Jl. Muhtar No. 7, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Karena kaki-kakinya diubah, akhirnya merambat ke peranti ciet. piringan cakram, pakai bawaan dari upside down. Tapi, kaliper dan master rem comot dari Kitaco. Kemudian, sistem pengereman belakang aslinya yang masih menggunakan teromol pun diubah cakram dengan piringan cakram dari Delkevic. Ini sepaket dengan pelek.

Semua bodi dan kaki-kaki beres, proses selanjutnya tinggal proses pengecatan. Soal ini, Joshua enggak mau kompromi, bro kelahiran Jakarta ini ingin warna yang nempel di motornya punya kesan garang.

Maka dipilihlah warna silver keemasan yang lebih menyerupai warna tembaga. Agar, ketika dipakai riding, pacuan hasil perkawinan silang Eropa dan India ini terlihat garang. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Bridgestone Batllax 120/60-17
Ban belakang : Bridgestone Batllax 180/55-17
Spidometer : Koso
Footstep: Bikers
MBC: 0818-0651-1184
 

Jumat, 08 Februari 2013

Modifikasi Nissan 180SX, Targetnya 400 Km/Jam!


Jepang – Dari tampangnya yang brutal, terlihat jika sosok sportscar Nissan 180SX memiliki tenaga dahsyat. Hal itu tidaklah salah. Mobil berjuluk 380SX yang digarap oleh tuner asal Jepang, BenSopra bekerja sama dengan Trust ini mampu mengeluarkan daya hingga 1.100 dk.

Tujuan mobil bertenaga besar ini tak lain adalah untuk berkompetisi untuk mencapai kecepatan hingga 400 km/jam di sirkuit Nardo, Italia. Dan mobil ini akan berkompetisi dengan andalan dari tuner Phoenix’s Power dan Top Secret.
Oleh Trust, mesin 4-silinder bertipe SR20 standar 180SX digusur dengan aplikasi mesin V6 bekas tunggangan drift Blitz R35 GT-R. Mesin ini dikustom ulang agar muat dengan engine bay 180SX yang lebih kecil. Kesulitan sempat terjadi pada aplikasi transmisi yang akhirnya mengaplikasi model sequential dari VR38 dan Hollinger.

Pengerjaan mesin yang dibantu oleh Trust dirombak dengan pemakaian Trust 4.0L stroker kit. Serta sepasang blower TD06-25G berukuran besar dan ditunjang dengan aplikasi pipa yang juga berukuran ekstra besar.
Bagian kaki-kaki mobil lawas keluaran tahun 90-an ini dibekali sistem full Stage air-cupped adjustable coilover. Peleknya memakai Enkei RS05RR 11Jx18 yang dibalut Yokohama Advan A050 295/30R18. 

Bodinya dipersangar dengan paket BenSopra X TRA Kyoto full aero, lengkap dengan kap mesin dari merek yang sama.

Masuk ke kabin, tertanam Saito Roll Cage custom multi-point roll cage, spot & seam welded dan jok Bride Zeta III bucker seat. Selain itu, carbon dashboard BenSopra, AIM digital dash unit, custom center console, custom switchgear, GReddy Profec B boost controller ikut dipasang. (mobil.otomotifnet.com)

Hyundai Tucson 2011, Elegan Tidak Mengubah Kenyamanan


Pengin kelihatan lebih gagah dan keren, namun tidak mengurangi kenyamanan, banyak dilakukan orang saat memodifikasi mobilnya. Hal itulah yang diidamkan Ayi Rachmayani terhadap Hyundai Tucson GLS 2011 miliknya. Ibu rumah tangga yang banyak kesibukannya ini, membawa Tucson berwarna hitam miliknya ke rumah modifikasi W7. Alhasil, mobilnya tampak beda dan yang terpenting tetap dapat menunjang aktivitasnya sehari-hari.

DITANYA ORANG
Dalam benaknya, memiliki mobil buatan Korea bukan berarti tidak bisa tampil lebih elegan. Namun dinilai masih ada kekurangan. "Kadang saat melaju sekitar 120 km/jam di jalan bebas hambatan, mobil terasa bergetar," ujar Rany, panggilan akrab Ayi Rachmayani.

Suatu hari ia melihat majalah yang memuat mobil modifikasi. Hatinya pun tergugah, selain membuat tambah nyaman juga sekalian mengubah sosok Tucson lebih berkelas. Ia pun segera melakukan konsultasi dengan William, pemilik bengkel modifikasi W7 di kompleks ruko Mutiara Taman Palem, Jakbar.

"Saya tawarkan konsep modifikasi ala Lexus RX 270, karena tipe mobilnya kan sudah mirip. Maka saya buatkan mobil yang benar-benar beda tanpa mengurangi kenyamanan standar," ujar William yang piawai membuat body kit bermacam-macam mobil.

Tangan kreatifnya terkonsentrasi pada eksterior. Dengan sedikit improvisasi tambahan pada gril dan bumper, tampang jadi Tucson hilang sama sekali. Tak lupa ditambahkan day running lights LED di bumper. Bengkel W7 juga berkreasi membuat side skirt yang cocok untuk SUV 2011 ini.
Di bagian belakang, bumper juga diberi tambahan lampu LED dengan cover bernuansa smoke agar kelihatan beda dari Lexus aslinya. Juga dibekali diffuser dan knalpot ganda ala mobil sport. Mobil pun kini tampil lebih elegan. Apalagi setelah pasang pelek VIP Status 20 inci. Makin keren saja.

Oh ya, sebelumnya Rany sudah mengganti sokbreker standar untuk menambah kenyamanan mobilnya. Dengan beberapa perubahan lain seperti pemasangan lampu LED di kaca spion dan tidak adanya emblem huruf ‘H' miring pada gril, "Saat di tempat parkir, banyak orang bingung dan menanyakan ini mobil merek apa," ujar wanita penyuka traveling ini.

Tujuannya tercapai, mobil terlihat lebih elegan dan keluarga tambah nyaman menikmati perjalanan dengan mobil warna hitam ini. Namun masih ada rencanan lagi, cat ingin diganti yang tahan gores. Wuiiihh..mantap.(mobil.otomotifnet.com)

UPDATE BERITA
Lebih mementingkan tampilan eksterior, Rany tak melupakan bagian kabin. Meski diakui tak ada ubahan pada sistem audio mobil, karena dirasa yang standar sudah cukup, namun ia tidak ingin ketinggalan informasi.

Maka dipasanglah receiver televisi kabel di bawah jok depan kiri. Sehingga ia dapat memantau perkembangan setiap saat ketika berada di dalam mobil.

Selain pada monitor di dasbor, ia melengkapi monitor di kedua sandaran kepala kursi depan untuk penumpang belakang. Maklum, sekarang ia lebih banyak berada di kursi belakang. Awalnya ia mengaku mengemudikan sendiri mobilnya.

Wanita kelahiran Pelabuhan Ratu, Jawa Barat ini juga memasang antena otomatis untuk mendengarkan kabar terkini dari radio. Lainnya, pada bagian belakang konsol tengah ditambah soket lighter untuk men-cas smartphone agar komunikasi tidak terputus.

Hyundai Tucson 2011, Elegan Tidak Mengubah Kenyamanan


Pengin kelihatan lebih gagah dan keren, namun tidak mengurangi kenyamanan, banyak dilakukan orang saat memodifikasi mobilnya. Hal itulah yang diidamkan Ayi Rachmayani terhadap Hyundai Tucson GLS 2011 miliknya. Ibu rumah tangga yang banyak kesibukannya ini, membawa Tucson berwarna hitam miliknya ke rumah modifikasi W7. Alhasil, mobilnya tampak beda dan yang terpenting tetap dapat menunjang aktivitasnya sehari-hari.

DITANYA ORANG
Dalam benaknya, memiliki mobil buatan Korea bukan berarti tidak bisa tampil lebih elegan. Namun dinilai masih ada kekurangan. "Kadang saat melaju sekitar 120 km/jam di jalan bebas hambatan, mobil terasa bergetar," ujar Rany, panggilan akrab Ayi Rachmayani.

Suatu hari ia melihat majalah yang memuat mobil modifikasi. Hatinya pun tergugah, selain membuat tambah nyaman juga sekalian mengubah sosok Tucson lebih berkelas. Ia pun segera melakukan konsultasi dengan William, pemilik bengkel modifikasi W7 di kompleks ruko Mutiara Taman Palem, Jakbar.

"Saya tawarkan konsep modifikasi ala Lexus RX 270, karena tipe mobilnya kan sudah mirip. Maka saya buatkan mobil yang benar-benar beda tanpa mengurangi kenyamanan standar," ujar William yang piawai membuat body kit bermacam-macam mobil.

Tangan kreatifnya terkonsentrasi pada eksterior. Dengan sedikit improvisasi tambahan pada gril dan bumper, tampang jadi Tucson hilang sama sekali. Tak lupa ditambahkan day running lights LED di bumper. Bengkel W7 juga berkreasi membuat side skirt yang cocok untuk SUV 2011 ini.
Di bagian belakang, bumper juga diberi tambahan lampu LED dengan cover bernuansa smoke agar kelihatan beda dari Lexus aslinya. Juga dibekali diffuser dan knalpot ganda ala mobil sport. Mobil pun kini tampil lebih elegan. Apalagi setelah pasang pelek VIP Status 20 inci. Makin keren saja.

Oh ya, sebelumnya Rany sudah mengganti sokbreker standar untuk menambah kenyamanan mobilnya. Dengan beberapa perubahan lain seperti pemasangan lampu LED di kaca spion dan tidak adanya emblem huruf ‘H' miring pada gril, "Saat di tempat parkir, banyak orang bingung dan menanyakan ini mobil merek apa," ujar wanita penyuka traveling ini.

Tujuannya tercapai, mobil terlihat lebih elegan dan keluarga tambah nyaman menikmati perjalanan dengan mobil warna hitam ini. Namun masih ada rencanan lagi, cat ingin diganti yang tahan gores. Wuiiihh..mantap.(mobil.otomotifnet.com)

UPDATE BERITA
Lebih mementingkan tampilan eksterior, Rany tak melupakan bagian kabin. Meski diakui tak ada ubahan pada sistem audio mobil, karena dirasa yang standar sudah cukup, namun ia tidak ingin ketinggalan informasi.

Maka dipasanglah receiver televisi kabel di bawah jok depan kiri. Sehingga ia dapat memantau perkembangan setiap saat ketika berada di dalam mobil.

Selain pada monitor di dasbor, ia melengkapi monitor di kedua sandaran kepala kursi depan untuk penumpang belakang. Maklum, sekarang ia lebih banyak berada di kursi belakang. Awalnya ia mengaku mengemudikan sendiri mobilnya.

Wanita kelahiran Pelabuhan Ratu, Jawa Barat ini juga memasang antena otomatis untuk mendengarkan kabar terkini dari radio. Lainnya, pada bagian belakang konsol tengah ditambah soket lighter untuk men-cas smartphone agar komunikasi tidak terputus.

Suzuki Skydrive, Forever Joker Forever Low Rider


Meski virus modifikasi lowrider sudah mulai surut, tapi bagi sebagian orang inilah modifikasi paling cocok untuk diterapkan di skubek kesayangannya. Seperti Deni Hartono, dia masih setia modifikasi memundurkan engine dan aplikasi ban gambot.

“Saya senang dengan tampilan lowrider, karena dengan tema ini motor bisa terlihat lebih gagah, bohay dan berisi,” kata pria yang punya 10 matic lebih dengan nuansa serupa di garasinya. Wow forever lowrider banget tuh kayanya.

Salah satunya, Suzuki Skydrive kuning berbalut karakter Joker dalam film Batman yang jadi salah satu koleksinya. Karakter ini dari dulu sampai sekarang masih eksis terus, makanya dibilang forever Joker.
“Saat berpikir untuk konsep leburan cat, melihat sosok Joker disalah satu media. Ternyata sosoknya punya karakter yang lebih dibanding yang lain. Juga kalau saat main kartu, pasti Joker yang paling nomer satu. Jadi, cocok untuk dicopas alias copy-paste ke bodi motor,” papar biker 61 tahun ini.

Untuk melebur body, Om Hartono menyanding JJ Airbrush yang cicing alias stay di Jl. Kayu Manis Barat No. 41, Matraman, Jakarta Timur.

“Semua motor koleksi saya, warna dasar harus sesuai dengan yang tertera di STNK. Untuk pelek pakai yang extra lebar keluaran aftermarket. Biar terlihat lebih resik, engine juga kena sentuhan cat kuning,” bilangnya. (motorplus-online.com)

Honda CB150R, Kaki Gambot Bokong Simpel


Gaya modifikasi Honda CB150R yang dianut Hadi Irawan, memang berani dalam berkreasi dengan motor Honda sport yang baru keluar ini. Dengan mengusung konsep modif street fighter yang simpel, tapi kelihatan gagah. Terbukti dengan ubahannya yang terjadi dengan kaki-kaki kekar, tapak gambot serta bokong buritan terkesan simpel.

“Dari basisnya saja sebenarnya sudah sangat bagus, makanya ubahan yang saya lakukan tidak terlalu brutal. Buktinya, ciri khas berupa teralis di CB150R masih saya biarkan saja,” buka Hadi selaku owner dealer Honda Heronusa di Jl. RA Kartini 71-77, Denpasar dan di bilangan Kuta, Bali.

Pertama yang dilakukan, dengan mengubah kaki-kaki bawaannya pakai milik moge. Bagian depan standar bawaannya, diganti dengan Kepunyaan Honda CBR600 yang memiliki diameter sok lebih besar.

“Alasannya menggunakan kepunyaan CBR600 karena agar keliatan kekar daripada aslinya,” sebut Hadi yang juga mempunyai beberapa koleksi motor sport moge juga.
Setelah urusan kaki-kaki depan, barulah beralih ke buritan. Yang orisinalnya kembali ditanggalkan diganti kepunyaan Honda VFR400. Arm ini, model single arm. Jadi, untuk menunjang penampilan jelas kelihatan lebih gagah.

Pemasanganpun tidak begitu terlalu sulit. Karena sama-sama dari basic motor Honda. “Cuma beberapa bagian perlu dibubut sedikit saja,” sebut pria ramah ini yang membutuhkan waktu satu minggu sendiri untuk hunting kaki-kaki. Arm, sengaja dipasang satu set beserta sok belakangnya.

Project kaki-kaki terpasang seluruhnya. Kini, tinggal menyatukan harmonisasi bodi dan rangka. Karena memang mengusung konsep street fighter, otomatis sektor bodi buritan harus ada rombakan.
Rombakan dilakukan dengan memotong bagian subframe sekitar 10 cm, agar bentuk proposional. Pastinya, agar sesuai dengan kaki-kaki yang sudah diubah menjadi gambot dan berpelek lebar ini.

Bodi belakang dibuat dari fibergalss. Untuk bagian joknya, sengaja dibikin single seater. “Agar keliatan mantab saja dan sengaja tidak buat boncengan,” sebut pria humoris ini.

Sebagai pemanis, headlamp diambil dari mini proyektor HID yang dipasang dengan tameng kotak. Posisinya, sengaja dibuat sejajar dengan sok depan agar makin sangar. Sedangkan stoplamp-nya diambilkan dari stoplamp variasi LED serta lampu sein pun dengan LED.

“Biar tetap safety riding bro. Ada kaca spion juga tuh,” tutupnya. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Sok depan : Honda CBR600
Mono arm : Honda VFR 400
Pelek belakang: Honda NSR150SP
Setang : Renthal
 

Yamaha Byson, Teruji Medan Padang Cuy!


Buat tampilan supermoto, biasanya basic motor yang dipilih masih bergenre besutan trail. Ibarat sulap, tinggal ganti ban aspal aja nyawa supermoto sudah tampak. Rupanya tidak begitu dengan pemikiran Riat. Buat ngejar tongkrongan, enggak harus andalkan motor yang basisnya penggaruk tanah.

Nih, buktinya! Dengan Yamaha Byson miliknya, lajang asal Medan, Sumatera Utara ini justru lebih percaya diri dengan tampilan anyar yang jauh lebih kekar.

“Sudah terlanjur beli Yamaha Byson, jadi sekalian aja dimodifikasi bergaya supermoto,” ujar Riat yang ubahan motornya justru lebih dekat tampilan street fihgter.

Alhasil, hampir seluruh body bawaan Byson enggak ada yang dipakai lagi. Jadi yang tersisa, tinggal rangka berikut mesin yang menempel dan kaki-kaki. “Gue hanya menyisakan tangki asli Byson biar identitasnya enggak hilang,” sambar Muhamad Andri Farizki dari bengkel Supermoto Corner, Medan yang mengerjakan ubahan modifikasi Byson.
Buat ngisi bagian bodi, lantas saja Byson diberi pemanis rangka teralis. Desainnya bergaya ala Ducati. “Pipa tubular ini modelnya knock down. Jadi, bisa dilepas kapan aja,” lanjut Boy, sapaan akrab builder berpotongan rambut nyentrik ini.

Mulai dari rangka tengah sampai buntut belakang, dibikin manis lewat tampilan rangka teralis. “Ini yang bikin tampilan motor jadi lebih ringkas tapi tetap berotot,” timpal Riat yang masih mengandalkan headlamp bawaan Byson.

Nah, biar tongkrongan motor lebih jangkung ala supermoto. kaki-kaki standar masih tetap diandalkan. Tapi, sok depan ditambah peninggi sok pada bagian teleskopiknya sekitar 15 cm. Teknik yang sama, dipakai buat suspensi belakang.

“Meski jangkung, tapi motor masih nyaman dikendalikan,” ujar Riat yang sudah menguji Byson untuk turing dengan rute Medan-Padang-Medan pada event turing Supermoto Owner Group pada penghujung tahun lalu. (motorplus-online.com)
 
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 120/60-17
Ban belakang : Comet 150/70-17
Knalpot  : Custom
Tromol  : Kawasaki KLX 150S
SupemotoCorner : 0813-62365959