Sabtu, 03 November 2012

Modifikasi Toyota Auris, Begini Kalau Gundam Jadi Mobil!


Jepang – Nama Gundam identik dengan sosok robot gagah nan futuristik yang bertarung membasmi kejahatan di film anime asal Jepang berjudul sama. Namun, apa jadinya jika sosok Gundam diterjemahkan dalam versi mobil? Toyota Auris inilah jawabannya.

Yup, adalah tuner resmi Toyota asal Jepang yaitu Modellista yang menggarap Auris ini dengan inspirasi dari sosok Gundam tunggangan Char Aznable dari seri Mobile Suit Gundam yang sempat ditayangkan di Jepang antara tahun 1979 dan 1980 silam.

Kesan sangar dan sporty sengaja dipilih Modellista agar tampang hatchback baru ini sesuai dengan tampilan Gundam.

Untuk itu, dipilih paket aero yang terdiri dari apron di bumper depan dengan ceruk mendalam dengan lampu LED daytime. Lalu ada aplikasi ventilasi kap mesin, spoiler atap dan bumper belakang baru dengan diffuser dan empat buah tailpipe. 
Semakin gahar, Modellista melabur Auris Gundam dengan kelir merah maron berfinishing doff. Lengkap berikut logo dan kode nomor lambung dari bodi mobil tersebut. 

Dari dalam kabin mobil, nuansa futuristik terdapat dari aksen merah pada dashboard, setir kemudi dan shifter gigi. Aksen tersebut berpadu apik dengan dominasi kelir hitam yang melapisi jok kulit dan centre clusternya.

Semakin lengkap Modellista menambah sistem knalpot sport, pelek hitam berlingkar 18-inci, serta suspensi yang lebih rendah dan kaku.

Siap tempur deh. (mobil.otomotifnet.com)

Yamaha Xeon, Ala Ketua Chapter



Seperti inilah kalau ketua chapter ingin modifikasi pacuannya. Vandy Sahabu yang leader alias ketua Chapter Xeoners Chapter Gorontalo, ingin pacuannya tampil mencuri perhatian. Begitunya orang pun akan terpana.

“Tapi, saya bosan melihat airbrush yang grafisnya terlalu menumpuk dan warnanya ngejreng. Maka itu, saya coba bermain warna dominan biru saja. Kebetulan itu juga warna kesukaan saya,” sebut pria 29 tahun itu.

Soal pengerjaan cat, Vandy serahkan ke Rizky yang juga dari Gorontalo yang ada di utara Sulawesi itu.

Selain dari permainan cat, Vandy juga coba mempercantik skubek pabrikan Garputala ini dengan mata alias headlamp projector.

“Lampu ini juga saya kombinasikan pakai HID dan angel eyes. Biar makin cantik,” tambah pria yang kerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) itu.

Buat kaki-kaki, Xeon ini dibekali pelek lebar produk aftermarket merek POWER. Begitunya tampilan keseluruhan makin ciamik tuh.

Iya, dari bodi hingga kaki-kaki mantap buat dilihat! (motorplus-online.com) 

Virus Modifikasi Kawasaki Ninja 250, Terkena Wabah Valentinik



Enggak perlu ngundang Valentino Rossi di hajatan Kawasaki Modification Contezt (KMC) 2012, yang digelar, Sabtu minggu lalu (22/9) di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Pusat. Beberapa Kawasaki Ninja 250R diwabahi motif dan kelir tunggangan The Doctor.

Virus Valentinik diolah modifikator tanah air jadi tampilan baru untuk Ninja 250R. Waduh, akan lebih menggila lagi kalau Rossi memilih pindah naik Kawasaki ZX-R (motor 1.000 cc Kawasaki untuk MotoGP, red).

Memang, Rossi punya selera artistik tinggi. Semenjak GP125 dan GP250 dengan Aprilia sampai musim ini, kuda tunggannya beberapa kali alami ubahan kelir dan motif. Warna dan pola yang dicat ke motornya pun identik dengan dirinya. Dari Nastro Azzuro, lambang the Sun And Moon alias Matahari dan Bulan, sampai anjing bulldog yang bernama Cecilia dan Cesare.


Tengok Ninja 250 yang dominan hitam. Gaya ini diambil dari Ducati GP12 yang sebenarnya tidak pernah dipakai oleh Valentino Rossi. Menjelang musim ini Nicolas Ceroni, salah seorang fan’snya, memberikan ide bagaimana seandainya GP12 Rossi menggunakan dominan kelir hitam, mengolah logo Matahari-Bulan dan nomor star 58 milik Marco Simoncelli.


Uniknya, desain warna dan motif Ceroni bikin heboh berita internasional. Bahkan, sempat beberapa pembaca bertanya, apa benar Rossi akan menggunakan kelir dan motif yang diidekan Ceroni.

Ceroni sendiri tidak jelas asal-usulnya, tapi idenya telah mewabah ke mana-mana.  (motorplus-online.com)

Yamaha 125 Z, Konsisten Main di 7,4 Detik



Seperti itulah rasanya kala Imam Ceper membesut Yamaha 125Z ini di ajang kebut lurus resmi 201 meter kelas Bebek 2-Tak Tune Up 130 cc. Tak perlu perlakuan khusus, bebek keluaran Yamaha ini konsisten meraih best time 7,4 detik. Wah, mantap tuh!

Menurut sang tunner, itu tercipta karena adanya dua part yang diunggulkan buat sempurnakan seting. Pertama, karburator Keihin PJ 38 mm selenoid. Lalu, CDI Yamaha YZ125 tipe racing.

"Paling istimewa karburatornya. Ibaratnya, ini karburator paling mantap buat motor 2-tak. Terutama buat putaran atasnya,” ungkap Yong Mustofa selaku tunner tim Yong Motor.

Meski dalam penerapannya selenoid yang fungsinya seperti power jet tak terpasang, tapi itu tak masalah. “Untuk pasang selenoidnya agak sulit. Karena butuh CDI khusus buat atur kerjanya. Tapi, meski selenoid tidak dipakai, semua yang ada di karburator ini sudah sempurna. Baik itu Nozzle dan part lainnya. Karena karbu ini biasa dipakai di motocross atau Yamaha TZ125 GP,” ujar Yong yang gape main 2-tak dan skubek itu.

Karburator yang dipakai tunner ramah ini, punya venturi sedikit lebih pendek. Menurutnya ada dua versi dari karbu ini. Yaitu yang model venturi panjang dan pendek. Kalau yang panjang, biasa dipakai di motocross. Jadi, karbu menyambung ke filter udara. Tapi, kalau yang model pendek, biasa dipakai buat di pacuan GP.
Tanpa perlu ganti nozzle atau jarum skep, oleh Yong karbu ini cukup diracik lagi. Lewat semburan bensol biru menggunakan main-jet 138 dan pilot-jet 60.

Proses pembakaran di ruang bakar juga didukung pengapian set dari Yamaha YZ125. Mulai dari magnet hingga CDI. “CDI pakai yang kode 4SS-T1. Kurva pengapiannya lebih rapat-rapat lagi,” tambah pria yang Workshop-nya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat itu.

Permainan CDI dan karbu ini juga ditopang karakter korekan di silinder blok juga head silinder. Lubang tranfser yang standarnya 43 mm, kini dibuat jadi 42 mm. Setelah itu, lubang exhaust yang awalnya 32 mm dibikin jadi 27 mm.

Sedang head, dipapas sekitar 0,8 mm. Diameter kubah dibuat jadi 55 mm buat menyesuaikan diameter piston yang 54,75 mm. Biar pembakaran lebih fokus, kubah dibuat jadi 14° dengan nut 0,5 mm dan squish 9°. Volume kubah sendiri bermain di 12,2 cc.

Lewat seting yang diterapkan, Imam pun tak perlu repot cari sela di putaran tinggi. “Ini motor, sejak 6.000 rpm saja sudah cepet banget naiknya. Kayak membesut motor standar aja, tapi kencang. Rasio dibuat close, gigi terpakai sampai ke-enam,” tutup tunner 2 putri yang juga jago meracik engine skubek ini.

Seru tuh! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 50/80-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Busi : NGK B105
Final gir: 13/ 38 mata
Yong Motor : 0813-86663066
 

Piaggio MP3, Penyuka Turing dan Speed Lover



Riko Hardiman dari Klub Piaggio Owners Community (POC) Jakarta, termasuk penyuka turing sekaligus speed lover. Bayangkan saja Piaggio MP3 yang notabene big scooter dengan dua roda di depan dan satu di belakang dibekali engine 250 cc dirasa tarikannya masih kurang. Padahal dengan kapasitas asli 244,3 cc saja, bisa tembus 124 km/jam.

“Kurang puas dengan engine yang masih 250 cc, tapi yang saya pingin yang dikejar itu akselerasi dan power motor, bukan top speed,” kata Riko yang ternyata baru 1 tahun ini naik kendaraan roda dua, eh maksdunya roda tiga.

Buat mendongkrak performa, doi tentunya enggak ngerjain sendiri. Dengan bantuan 88 Scooter Garage, motor asal Italia ini dibore up jadi sekitar 300 cc.

“Biar enggak pusing pilih yang plug and play saja, yang tersedia paketan bore 300 cc tentunya merek Malossi,” jelas Limanto Bayuaji, sang mekanik yang nongkrong di Jl. Layur Selatan, No. 88, Rawamangun Jakarta Timur.

Paket Malossi terdiri dari head yang dilengkapi klep in 25 mm dan klep ex 22,2 mm serta noken as. Juga blok silinder dan piston 75,5 mm. Biar makin maksimal, stroke dan kruk as musti ganti pakai original Piaggio MP3 LT kapasitas 300 cc, dengan stroke 63 mm. Hasilnya kapasitas engine jadi bengkak di angka 281,90 cc. Tentu biar PNP alias Plug and Play, crankcase musti ganti juga pakai Piaggio MP3 LT 300 cc.
Knalpot juga alirannya mesiti diperlancar. “Saluran gas buang dipilih knalpot Akrapovic, biar suara si tiga roda ini semakin garang,” kata Manto, sapaan mekanik specialis MP3 ini.

Urusan pendukung engine, variator original diganti dengan seperangkat variator multivar yang di dalamnya sudah terdapat roller 14 gram. Rumah roller ini tersedia satu set.

Agar transfer energi jadi semakin bagus didukung v-belt yang sudah menggunakan bahan kevlar. Juga kepunyaan Malossi. Karena kapasitas engine membengkak, kopling juga musti ganti yang lebih menggigit agar selip kopling minim terjadi, dipilih maxi delta clutch merek Malossi.

Hasilnya gimana bro? “Ketika toruing bareng teman yang pakai Suzuki Brugman 600 cc yang juga scooter matic, motor saya ditanjakan Nagrek-Garut masih bisa ngimbangin. Tapi, kalau trek lurus nyerah deh kan cc-nya saja sudah kelihatan 300 cc lawan 600 cc he..he..,” curhat Riko, yang beralih pakai motor dibanding mobil.

Ternyata, bore up extrime model begini masih bikin gatel Riko buat maksimalisasi Piaggio MP3 yang sudah jadi 300 cc ini. Doi kembali datang ke bengkel 88 Scooter Garage, Riko minta motornya diporting polish. “Setelah diporting polish semakin gila saja ini motor, tanjakan daerah Puncak, Nagreg dan Dieng enggak terasa, Bro,” tambahnya.

Dan ternyata lagi, doi masih kurang puas saja dengan bore upnya ini. Karena mekaniknya bilang, engine-nya mentok enggak bisa diupgrade lagi. Doi beralih ke dandan tampilan, bodi dilebur cat hitam metalik tapi dilebur clear dop Spies Hecker, sehingga menghasilkan warna hitam dop. Serta sentuhan warna oranye dibeberapa bagian part. “Ini dikerjakan oleh bengkel Lotec Terogong, Jl. Terogong, Jakarta Selatan,” tutupnya.  (motorplus-online.com)
 
DATA MODIFIKASI
Torque Driver : Malossi
Filter udara : Malossi Air Filter
Per Torsi : Malossi Torque Spring
Variator : Mallosi
88 Scooter Garage: 021-4704581

Suzuki RGV250, Sentuhan Untuk Motor Jarang dan Kencang



Suzuki RGV250 termasuk langka di jalanan. Meski jarang namun modifikasi tetap dilakukan. Dikerjakan oleh Budi Setyawan alias Abut. Secara kasat mata telihat sama saja dengan bentuk orsinilnya. Trus apanya yang dimodif, bro?

Agus Safari sang pemilik punya ide hanya bikin motor ini lebih fresh. Caranya membuat bodi baru menyerupai genre Suzuki juga, GSX600.

Abut dari JFK yang bengkelnya di Jl. Kebon Jeruk III No.35 A Jakarta Barat tak banyak cingcong. Langsung saja motor dipasangi bodi baru dari fiber. “Saya desain menyerupai moge Suzuki GSX600, untuk dudukan bodi barunya tak perlu banyak alami rombakan,” kata Abut.
Hanya saja dia perlu sedikit putar otak untuk membuat dudukan lampu depan. “Agar posisi lampu dan bodi cover depan bisa pas,” tambah modifikator murah senyum itu sambil bilang kalau rumah lampu memang asli comot dari GSX600.

Sesuai tema racing look yang di usung. Agus tetap konsisten dengan modifikasinya. Maksudnya enggak melenceng dari merek motornya. Kebanyakan modifikasi seperti ini selalu terarah pada gaya MotoGP. Motornya bisa Kawasaki tapi konsepnya bisa lari ke tim Honda. Bukan begitu? He..he..he..he...

Embel-embel Suzuki tetap kuat di motor ini. Bedanya kalau RGV bermesin 2-tak sedangkan GSX600 4-tak. Sisi istimewanya pada motor ini punya bodi yang rapi dan mirip dengan aslinya. Baru ketahuan setelah melihat knalpotnya kalau itu Suzuki RGV250.

Bodi RGV aslinya kan serba bulat dengan lekukan yang agak kaku. Tapi, dengan ganti baju bergaya GSX ini tampilan justru berubah. Terkesan lebih runcing pada bagian depan dan bodi belakang. Walaupun begitu motor ini tetap terlihat serasi dengan bodi barunya ini.

Urusan warna juga dibuatkan senada dengan GSX600. Biru kombinasi hitam dan putih. Warna ini jadi ciri kuat dari kedua motor varian Suzuki. Tapi, Abut sedikit melakukan kreasi sendiri pada warnanya.
Warna dominan biru dan putih hampir sama porsinya pada bagian depan dan belakang. Sayang kaki-kaki masih dibiarkan masih standar. “Saya rasa masih cocok pakai kaki-kaki orsinil dengan bodi GSX600 ini,” pede Agus. Itu karena kondisi orsinya juga RGV ini sudah pakai sok depan upside down dan swing arm yang cukup kokoh.

Pada zamannya, motor ini sempat jadi primadona. Knalpot yang aslinya berada disamping kiri dan kanan terlihat eksotis. Dengan power 67 dk pada 11.000 rpm.Motor ini bisa lari sampai 215 km/jam. Mantap kan?

Kesempatan langka bisa pelototin motor ini kalau lagi seliweran di jalanan. Di tengah banyaknya motor zaman sekarang yang didominasi skubek dan bebek. Walau tergolong motor jadul tapi masih punya tempat di hati sebagian orang.

Motor ini juga masih asik diajak lari. Mesin 2-tak 250 cc ini masih cukup prima untuk menikmati jalanan di akhir pekan. “Motornya jarang keluar mas,” kata Abut. Wah, sayang atuh!. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : Bridgestone 110/70-17
Ban belakang : Bridgestone 150/70-17
Cat  : Spies Hecker
Knalpot  : Tyga Racing
Master rem  : Brembo
 

Kawasaki Ninja 250R, Mengarah Ke Ducati 1199 Panigale



Kawasaki Ninja 2008 tunggangan Pito berhasil juara di  kelas xtreme. Meskipun ubahan motor peserta lain tergolong radikal dan memiliki tingkat finishing cukup bagus. Namun soal ide, tingkat kesulitan serta harmonisasi ubahan dan warna memang tiada tanding.

Regulai kelas xtreme memang menghalalkan motor diubah total baik bodi atau sasis. Tapi, tetap MEFRIK (Modern, Estetika, Fungsional, Rasional, Inovasi dan Kreasi). Makanya konsep modifikasi tetap harus punya tema, ciri dan arah ubahan masih sejalan basic motor.
Wajar kalau Kawak Ninja 250 milik Pito juara. “Ubahan ini konsepnya digarap ala moge style. Posturnya dibikin agak besar,” ujar warga Muara Karang, Jakarta Utara itu.

Untuk membesarkan postur Ninja 250R, Pito minta bantuan Steven Lay, modifikator Layz Motor. Konsep yang diinginkan meniru tampang depan Ducati 1199 Panigale, dengan model buritan tetap mengarah ke tampilan standar. Jadi, ubahan radikal pada bodi paling kental tampang pada desain fairing.

Jika awalnya tampang depan Kawasaki Ninja 250R agak membulat, dengan mengubah tampak depan seperti Ducati 1199 Panigale kini tunggangan lebih tajam.

Meskipun perbedaan desain dapat dilihat di bagian bawah lantaran knalpot aslinya Ninja 250R ada di samping dan bukan di bawah seperti Panigale. Tapi, secara keselurahan sudah cukup bagus.

“Ubahan depan diimbangi pemasangan sok depan Ohlins punya limbah Ducati 1198 Type S. Seperti biasa as segitiga diatur ulang agar bisa masuk ke komstir aslinya. Peredam kejut itu disesuaikan setang X-Reca yang terpasang di bawah segitiga atas,” imbuh modifikator beralamat di Jl. Pesangrahan 8, Kedoya, Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Gaya Ducanti 1199 Panigale pun diikuti Steven pada kaki belakang dengan mengusung lengan ayun tunggal. Digantilah dengan satu set monoarm berikut monosok Ducati 1198 versi lama. Untungnya mono arm mudah diseting lurus di sasis asli Ninja 250.

Namun ubahan pada dudukan monosok atas memaksa posisi rangka belakang jadi agak nungging. Tapi, kekosongan ruang di antara roda belakang diakali cover bodi buritan ubahan, juga pemasangan 2 pipa silencer model undertail.

“Kalau Ducati 1199 Panigale asliya warna merah. Modif ini usung tema teknologi produk gadget terkenal HTC dengan unsur elektrikal pada bodinya,” ujar Steven. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban: Pilot Road
Lampu depan: Honda CBR600
Knalpot: Two Brothers Ducati
GPS: Garmin
Spidometer: Koso