Rabu, 14 November 2012

Kawasaki Ninja 250R, Cukup Bagian Depan Nunduk


Kawasaki Ninja 250R milik Mandala Tambunan dari apartemen Central Park, Jakarta Utara ini dibikin ala Ducati 848. Perubahannya total banget sob. Tapi walau full custom macam 848 enggak tahunya hanya bagian depan yang berbeda dari bawaan standar.

“Braket kedok lampunya yang dibikin berbeda dengan aslinya,” kata Michael Lay, builder Lay Z Motor, Jakarta. Perbedaan pegangan kedok lampu Ninja 250R dengan yang sudah diubah Lay, panggilan akrab Michael Lay, tekukannya.

“Bentuk pegangannya seperti Y. Dibikin lebih menunduk dibanding aslinya. Supaya tampak depan mendekati 848 yang lebih nunduk dibanding Ninja 250R,” urai Lay yang bermarkas di Pesanggrahan, No. 8, Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Sisanya dari fairing sampai buntut mengandalkan bawaan pegangan asli Ninja 250R. “Kita cocokan benar lubang-lubang bautnya dengan braket aslinya supaya pas mau ganti fairing asli tinggal lepas,” cocor Lay yang bukan lay alias abang, panggilan orang Batak, Sumatera Utara.

Tapi, ada yang mesti dicek. Lihat deh nat sambungan antara bagian depan, tengah dan buntut Ninja 250R yang sudah berganti jadi Ducati 848. Natnya saling bertemu. Begitu juga dengan grafis kelir merah yang juga seperti menyambung antar bagian.

“He..he..he... Ya kita jiplak aslinya bodi Ducati 848. Tinggal disesuaikan dengan Ninja 250R. Makanya, semua bagian seperti menyambung,” ucap Lay.

Garapan Lay ini ikut Kawasaki Modification Contezt yang digelar beberapa minggu lalu. Sayangnya, dia salah kelas. Kelas yang diikutinya Standar Advance. Regulasinya Standar Advance banya boleh ubah bodi sebagian. “Oh gitu. Baru tahu saya,” tutup Lay. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin 120/70-17
Ban belakang : Michelin 190/55-17
Knalpot  : Leo Vince
Spedometer : Koso
LayZ Motor : (021) 58351920

Suzuki Satria F-150, Juara Berkat Baca Cuaca



Tim road race maupun drag bike, harusnya pintar membaca kelembaban dan cuaca sekitar ketika balapan. Karena sudah barang tentu mempengaruhi setingan motor.

Seperti yang dilakukan tim Anugrah Lophe Lophe, di gelaran bertajuk Enduro Day Battle Drag Bike Championship (EDBDBC) 2012 yang diadakan di Jl. Kol. Ediyono Martadipura, Kabupaten Bogor. Tim asal Boyolali ini, mempelajari cuaca di daerah Bogor-Jawa Barat yang cenderung lebih panas dibanding Boyolali, Jawa Tengah.

Hasil pemahaman cuaca ini di terapkan di Suzuki Satria F-150 yang mengikuti kelas 150 Tune Up. “Bila di Boyolali pilot-jet dan main-jet dibikin irit dengan ukuran 42/125, setingan ini cocok di daerah sana yang dingin, ketika balap di derah panas mesti dibikin jadi lebih boros dengan ukuran 42/128 di karburator PWK Sudco 35,” kata Santoso, mekanik tim Anugrah Lophe Lophe.

Tapi, tentunya bukan hanya itu yang diubah di Satria FU ini. Yang paling extrime, pembuatan ulang rasio gigi yang dibikin dengan bahan besi baja, oleh Cebleng panggilan tenar Santoso. Besi baja ini di rebuild pake alat bubut jadi ukuran rasio gigi 1 14/30, gigi 2 16/25, gigi 3 19/25, gigi 4 standar 23/21, gigi 5 standar 25/20.

“Rasio gigi sudah diubah, agar maksimal rasio, gir depan dikurangi satu mata jadi 13 mata, dari standarnya 14 mata,” tambah Cebleng.

Di bagian mesin, tim ini memepercayakan piston standar diameter 62 mm, dikawal panjang langkah 48,8 mm, untuk menggebuk kompresi 10,2 : 1. Serta katup in dan ex masih bawaan pabrik.

Durasi kem standar dicustom, agar suplay bahan bakar yang masuk-keluar keruang bakar bisa diatur sesuai waktu yang diinginkan. Noken as in 270 dan ex 270.

Angka 270 didapat dari klep isap membuka 30 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 20 setelah TMA.

Pengapian dibikin advance lewat aplikasi CDI aftermarket Rextor yang dialirkan ke koil Yamaha YZ125, tapi magnet masih mengandalkan standar. “Pengapian dibikin total lose, sehingga kelistrikan mengandalkan dari tenaga aki,” tambahnya.

Bermodalkan pembacaan cuaca sekitar, hasilnya Satria FU yang ditunggangi Topik Ompong ini, berhasil finish sebagai juara pertama dengan best time 8,14 detik. Mantap bro.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Knalpot: MCC Racing Muffler
Monosok: YSS Z Series
Ban depan: IRC Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Teromol belakang: Suzuki Smash

Sabtu, 03 November 2012

Jeep Wrangler JK Unlimited 2011, Dorongan Sang Ayah



Sebagian besar pemilik mobil tidak pernah puas dengan tampilan mobil standarnya. Terlebih bagi mereka yang masih memiliki jiwa muda atau yang masih dalam kategori muda. Seperti pada diri Bernard Yuwono yang tak puas dengan tampilan standar Jeep JK Wrangler Unilimited-nya.

Berdalih supaya memiliki tampilan yang berbeda, pemuda berusia 21 tahun ini melakukan sentuhan ulang pada mobil keluaran 2011 ini. Jika dilihat secara sepintas memang tak tampak ubahan, namun sejatinya beberapa komponen sudah berganti dengan produk aftermarket. "Saya memang hobi Jeep dari dulu. Supaya tambah gagah, tampilannya saya upgrade," sebut mahasiswa salah satu universitas di Tangerang, Banten ini.

Pemilihan unit JK untuk dimodifikasi juga berkat dorongan dari orang tuanya. Menurutnya, yang juga peslalom ini, awalnya mobil dipakai oleh sang ayah yang memang hobi jip brand Amerika ini.
Namun akhirnya diteruskan pakai oleh Bernard untuk kegiatan sehari-hari. "Sebenarnya, yang senang modifikasi mobil ayah duluan, akhirnya saya jadi ketularan," kekeh pria ramah ini.

Meski mendapat restu sang ayah untuk modifikasi, tapi Bernard tak ingin tampil ekstrem. Awal modifikasi hanya mengganti lingkar roda saja dengan diameter 20 inci. Pelek Centerline yang memiliki lebar 8,5 inci, berbalut karet hitam Mickey Thompson berukuran 305/55-R20 jadi pilihan.

Melihat gaya modifikasinya, agaknya sang JK jarang atau tak pernah dibawah ke habitat aslinya, trek off-road. Meski ban terlihat kasar, namun dengan profil yang tipis, tak mencirikan mobil off-road.
Selain itu, bodi juga dibuat lebih tinggi dibanding standarnya. Lift kit menggunakan merek Skyjacker yang memiliki tinggi 2,5 inci. Maksudnya supaya bisa lebih leluasa ketika ingin menggonta-ganti lingkar roda. "Setelah tinggi, akan ada proyek tambahan lagi. Mungkin ganti kanvas dan warna bodi," jujur pria yang baru saja terjun di arena drifting ini.

Guna menaikkan gengsi tampilan eksterior, Bernard juga menyematkan beberapa aksesori. Seperti hood bra lansiran Mopar. Penggunaan komponen ini membuat bagian depan sedikit berbeda dibanding mobil standar.

Aksesori lainnya juga menyentuh lampu. Bagian depan andalkan produk J.W Speaker berukuran 7 inci yang menganut sistem projector. Sedangkan bagian belakang, dipilih produk IPCW yang sudah menggunakan LED sebagai pengganti bohlam.

Sementara itu untuk mesin tak mengalami banyak ubahan. Cukup aliran gas buang yang diperbaiki dengan pemakaian exhaust system dari bagian tengah sampai belakang dengan produk dari Flowmaster. Header dibiarkan standar, karena jika diganti bisa menimbulkan masalah, seperti engine check nyala terus.
kabin Minimalis 
Sama seperti eksterior, bagian interior juga terkena sentuhan meski lebih minimalis lagi. Seperti karpet yang mengandalkan keluaran Mopar serta handle pintu pakai keluaran Mastercraft.

Lebih sedikitnya aksesori di interior ini karena menurut Bernard, tak banyak yang lihat ubahannya. "Beda dengan eksterior," sebutnya. Meski demikian, Bernard merasa perlu membuat nyaman interior supaya tidak membuat bosan ketika berkendara.  (mobil.otomotifnet.com)

Mitsubishi Outlander Sport PX 2012, Karya Perdana Menambah Pesona



William Harjanto memang sudah lama mengincar Mitsubishi Outlander Sport untuk dimodifikasi. Jauh sebelum peluncuran resminya, bos rumah modifikasi W7 Carsmetic ini sudah memperlihatkan konsep desainnya kepada OTOMOTIF.

Begitu unit tipe tertinggi SUV ini tiba di bengkelnya, langsung saja eksekusi dimulai untuk bahan modifikasi pertama kalinya. Menurutnya, desain bodi Outlander Sport sudah cukup mumpuni, hanya saja beberapa sektor perlu ditambah pesonanya.

Ubahan hanya difokuskan di eksterior. Bumper depan menyatu gril yang menjadi kekuatan desain ala sedan Evolution X dipertahankan. Cukup ditambahkan pemanis berupa lip bumper yang diimbuhi daytime running light (DRL) berbohlam LED.

Body kit jenis add-on seperti ini juga menghinggapi kedua sisi bodi berupa side skirt yang berdesain padat. Kemudian area buritan mendapat perhatian cukup serius lantaran mengaplikasi full bumper. Desainnya menerapkan model airdam bergaris halus yang dilengkapi dual tail pipe.
“Bumper belakang desain standarnya sederhana sekali, kurang berisi,” alasan William yang juga tidak menempatkan wing tambahan karena dianggap sudah mumpuni. Finally semua item body kit dilabur warna asli pearl white. “Gayanya menjurus elegan,” senyum pria berkacamata ini.

Beres di bodi, giliran kaki-kaki yang menjadi fokus ubahan kedua. Roda standar diistirahatkan, gantinya pelek aftermarket model jari-jari warna titanium. Diameternya 20 inci yang punya angka offset +45 dengan lebar tapak belang, depan 8,5 inci dan belakang 9,5 inci.

Lalu, keempat peleknya dibalut ban Accelera Phi 245/45-R20. Diakuinya pemasangannya tidak terkendala sama sekali. Suspensinya masih mengandalkan bawaan pabrik, namun konsekuensinya masih ada celah cukup lebar antara bibir roda berdimensi baru dengan sisi terluar fender.

“Lagi nunggu per Eibach khusus Outlander Sport supaya bodi tereduksi, bulan depan sudah datang,” jelasnya.

Keep up the good work!

SIAP PRODUKSI MASSAL
Seperti halnya project perdana karya William sebelumnya, paket body kit yang dipasangkan di Outlander Sport terbarunya ini siap diproduksi dalam jumlah banyak sesuai pesanan bagi yang berminat.

Paket body kit yang dinamakan W7 tipe C ini meliputi lip bumper depan, sepasang side skirt dan bumper belakang full. Paketnya dihargai Rp 12,5 juta sudah termasuk pengecatan warna standar dan pemasangan.

“Lama pengerjaannya lima hari, semua sudah beres,” yakin pria yang punya lokasi bengkel di Komplek Ruko Mutiara Taman Palem Blok B7 No.27, Cengkareng, Jakbar.

Berminat? Langsung saja hubungi William di nomor telepon 021-70272376 untuk lebih detailnya. (mobil.otomotifnet.com)

Chevrolet Camaro Special Edition, Jarahan Modifikator Motor



Amerika – Selama ini nama Paul Teutal Jr. dikenal sebagai modifikator sepeda motor terutama bergaya chopper. Tapi kali ini, ia berubah haluan dengan menggarap musclecar Chevrolet Camaro. Tentunya, baik modifikasi mobil dan motor tetap bernuansa Americana.

Proyek kustomisasi Chevrolet Camaro dikerjakan Teutal bersama dengan team Trans American Muscle. Event Daytona Bike 2012 yang diadakan Maret lalu menjadi penampilan perdana Camaro special edition. 

Dari luar, Camaro ini ditempeli lembaran panel metal asimetris berbahan timah dengan aksen pinggir paku rivet khas pesawat tempur menyelimuti bagian tengah kap mesin, atap, dan door panel. Sisanya, dilapisi dengan kelir hitam Matte dengan logo Paul Jr. Designs terukir di bagian door sill dan panel metal yang terpasang.

Menguatkan kesan limited edition, sektor kaki-kaki mengandalkan pelek Ritorno Forgiato 22 inci. Tak lupa, Teutal sengaja menambahkan emblem bernomor 1-77 yang melekat pada deck lid panel metal. 
Pada sektor mesin, Camaro disokong oleh tenaga kencang LS3 V8 berdaya 426 dk dengan supercharger Whipple 2.9 liter. Tidak ketinggalan juga penghubung SLP sub-frame dan knalpot X-Pipe yang menyumbang kontribusi terhadap performa kendaraan bertenaga ini.

Bagian interior Camaro didominasi dengan warna dual tone silver-abu-abu. Tuas transmisi aksen metal dan indikator mesin iluminasi biru terdapat pada konsol tengah. Penampilan kedua kursi bahan sintetis Camaro selaras dengan door trim kelir putih, hitam, dan abu-abu.

Ke depannya, musclecar Chevrolet bertema aerospace ini akan diproduksi terbatas sebanyak 77 buah. Sementara harganya, Camaro ini akan dilepas dengan harga Rp 805 juta. (mobil.otomotifnet.com)

Honda Civic Wagon 1989, Karat Bikin Nyentrik Bin Unik



Arizona -  Bagi sebagian orang, karat di bodi mobil sangat dihindari. Tapi hal berkebalikan justru diinginkan oleh James Rasmussen. Ya, karat cokelat dengan beberapa airbrush model pin strip justru menghiasi pada seluruh bodi Honda Civic Wagon besutannya. 

Tak cuma bertampang unik, variasi lain yang disematkan pada Civic Wagon ini terbilang murah dan mudah didapat. Sebut saja spion di atas fender dari Mooneyes serta lampu LED dari skutik Honda Ruckus di sisi fender depan. 
Kesan unik menjalar dari atap hingga ke sektor kaki-kaki. Dimana fitur atap kanvas lipat yang memanjang dari depan tetap dipertahankan. Sedangkan bagian kaki-kaki dikawal pelek Custom Smoothies 15 inci monoblok berkelir hijau.

Di dalam, kesan murah meriah kembali hadir dengan aplikasi barang-barang yang nyaris tak berhubungan dengan nuansa otomotif. Diantaranya aplikasi selimut strip warna-warni ala Meksiko sebagai cover jok dan door trim bahan glitter vinyl.
Lalu bagian karpet dilapisi rumput sintetis dengan lempengan plat nomor kendaraan menempel di tengahnya. Bahkan sun visor terbuat dari rambu jalan. Sedangkan kenop putar jendela dan ketiga lampu rem ikut diubah bentuk dengan menggunakan bantalan roda skateboard bekas. Benar-benar selera yang unik.(mobil.otomotifnet.com)

Modifikasi Ford Focus ST, Calon Setan Jalanan



 
Las Vegas – Ajang tahunan SEMA Show dikenal sebagai event pamer para modifikator di Amerika. Salah satu tuner yang siap memajang garapannya di SEMA Show tahun ini adalah Tanner Foust lewat Ford Focus ST. 

Tanner Foust sendiri bukan wajah baru di dunia otomotif Amrik, sebab ia merupakan pembalap sekaligus juara diajang X-Games.  Pada garapannya kali ini, Tanner terlihat serius menggarap sisi eksterior Focus ST. Hal ini tampak dari sketsa yang telah dirilis ke publik belum lama ini.

Elemennya meliputi custom body kit yang terlihat agresif pada bagian depan serta bumper belakang. Selain itu, ada pula spoiler belakang dan sideskirts serta finishing cat abu-abu dengan grafis hitam-merah yang agresif.
 
Dari sektor mesin, 2.0 liter Ford EcoBoost bertenaga 250 dk dirombak oleh Tanner Foust melalui pemasangan air intake dan sistem pembuangan dari MagnaFlow. Sebagai pendukung handling, suspensi fully adjustable di roda depan dan belakang.(mobil.otomotifnet.com)