Sabtu, 28 April 2012

I Love Palembang

Salah satu hasil karya rakyat Palembang yaitu kain songket yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Kain ini memiliki motif yang lin daripada yang lain.
sumber gambar: pakem.wordpress.com Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsin. Tenun ini memiliki berbagai motif, seperti: lepus, jando beraes, bunga inten, tretes midar, pulir biru, kembang suku hijau, bungo cino, bunga pacik, dan lain-lain. Pembuatan Tenun Songket Palembang pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) tahap menenun kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos dan (2) tahap menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan. Masyarakat Amerika dan Eropa menyebut cara menenun seperti itu sebagai inlay weaving system. Tenun songket umumnya dipakai kaum wanita dalam upacara-upacara perkawinan, resepsi-resepsi resmi, dan acara-acara adat. Songket yang dikenakan seseorang akan menunjukkan status sosial pemakainya. Proses pembuatannya sangat cermat sehingga untuk membuat satu kain dibutuhkan waktu 3-6 bulan. Di samping itu, desainnya tidak selalu sama antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya, tergantung selera mereka masing-masing. Pusat pengrajin Tenun Songket Palembang berada di Kawasan Industri Songket Kelurahan 30 – 32, Kecamatan Ilir Barat, Kota Palembang. Harga Tenun Songket Palembang mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Jika anda capek setelah melihat-lihat kain songket anda dapat langsung ke Jembatan Ampera atau Benteng Kuto Besak (BKB) untuk menikmati sunset matahari. Tempat ini banyak dikunjungi anak muda pada sore hari.
sumber gambar : id.wikipedia.org Sungai Musi adalah sungai terpanjang di Sumatera Selatan. Dengan panjang yang mencapai 750 km dan lebar 500 meter, Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Kedua bagian itu dinamakan seberang ilir untuk bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan.
Kebanyakan pengunjung, berwisata menggunakan perahu ketek yang disewakan. Lama penyewaannya adalah 2 jam dengan harga Rp 125.000. Jika ingin berkeliling menggunakan speedboat, Anda harus merogoh kocek agak dalam, karena harga yang ditawarkan adalah Rp 150.000.
Saat malam tiba, bersiap-siaplah untuk melihat pesona Sungai Musi. Anda akan melihat keindahan lampu-lampu yang ada di sekitar sungai dan Jembatan Ampera. Jika datang bersama pasangan pasti terasa sangat romantis. Mungkin karena itu, sore menjelang malam disebut-sebut sebagai saat paling tepat jika ingin berwisata ke Sungai Musi.
Kecantikan pada malam hari (Adrian Fajriansyah/dTraveler) Nah, untuk Anda yang pernah mendengar kata rumah rakit, rumah khas Palembang, inilah tempatnya. Di atas Sungai Musi, pengunjung bisa melihat secara langsung rumah apung yang menjadi rumah khasnya Palembang ini.
sumber gambar : gerry0franata.student.umm.ac.id Lebih seru lagi, pada hari-hari perayaan tertentu rutin diadakan festival air di Sungai Musi. Biasanya acara yang digelar adalah perlombaan perahu, kontes menghias perahu, dan perlombaan menyeberang sungai. Asyiknya, wisatawan yang ingin menikmati acara ini tidak dikenai biaya, karena Sungai Musi merupakan kawasan terbuka.
Lomba Bidar (potlot-adventure.com) Jadi, saat ini tidak pantas lagi orang berkata bahwa tidak ada yang menarik untuk dilihat bila ke Palembang karena sekarang Palembang sudah berubah dan sangat pantas untuk anda kunjungi, marilah ke Palembang, marilah berkunjung ke "Venesia Dari Timur Sang Penghasil Tenun Songket Kualitas Dunia Kampung Aslinya Makanan Pempek dan Tempat Bermukim Jembatan Ampera yang di Bawahnya Mengalir Air Emas Muara Batanghari Sungai Musi Namanya”.
Pokoknyo,
I Love Palembang
niannn oy Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar