Minggu, 01 Juli 2012

Nissan 180SX, Simplicity Sang Pangeran Ngesot

Kaki-kaki pun dipilih merek yang tak asing lagi di dunia drift. Sokbreker DG-5 dengan seperangkat lower arm lansiran Driftworks, dipercaya menopang bobot 180SX ketika dipakai sliding. Kombinasi pelek Enkei GTC01 berdiameter 17 inci untuk depan dan 18 inci di belakang, bikin Djan lebih mudah mengendalikan mobil ketika drift walaupun tenaga mesin tidak terlalu besar.

Nah, kunci keberingasan tenaga bisa jadi berasal dari bobot mobil berkelir kombinasi hitam dan hijau ini yang terbilang ringan. Begitu OTOMOTIF membuka kap mesin, ternyata apron depan dan sepatbor sudah hilang. Jadi, radiator berikut bodi depan cukup bertengger pada pipa kecil yang lebih ringan. Begitu pula bodi yang kini mengandalkan karbon fiber.

Kesederhanaan sang pangeran yang membuahkan hasil maksimal. (mobil.otomotifnet.com)

Setelah istirahat setahun penuh, tanpa mengikuti kejuaraan drift. Akhirnya, Tengku Djan Ley, yang punya nickname Prince Of Drift muncul kembali pada seri Achilles Formula Drift 2012 di Malaysia lalu. Tak sekadar muncul, Djan yang kali ini mengendarai Nissan 180SX, berhasil naik podium ketika menempati posisi 3. Padahal, 180SX yang dipakai terlihat simpel minim ubahan.

Mengintip mesin yang terpasang, memang SR20 DET ‘black top' terkenal lebih mumpuni dan tak diragukan lagi tenaga yang dihasilkan. "Kecuali cylinder head, semuanya masih standar," terang ayah dari Tengku Djuno Ley yang baru saja lahir di bulan April 2012 lalu. Hasil obrolan dengan OTOMOTIF saat istirahat balap, Djan ingin mulai perlahan tapi meyakinkan untuk bisa mengikuti s
eluruh seri Formula Drift Asia.








Djan tak menyebut detail, termasuk camshaft pun dibilang masih pakai aslinya SR20 DET. Hanya yang pasti, fuel rail lansiran Sard berikut injektor berkapasitas 860 cc terpasang demi melancarkan asupan bahan bakar.

Apalagi, turbo Garrett pun sudah dimaksimalkan hingga sanggup mencapai boost 1,8 bar. Terbilang sedikit yang memakai di komunitas drift, Djan ternyata memilih perangkat water injection untuk membangkitkan tenaga berlebih. Kuncinya, dari modul pengendali Motec M800 yang mengatur seluruh kontrol mesin.

Paling kentara sih, throttle body custom yang berpasangan dengan piping turbo dari Tonnka. Menariknya, pria yang hobi bermain gitar ini masih percaya dengan kekuatan viscous fan standarnya daripada electric fan yang lebih ringan. "Viscous fan lebih mumpuni ketika high speed. Proses pendinginan mesin lebih stabil," ungkap pengguna Toyota Aristo untuk kegiatan sehari-harinya ini.Djan tak menyebut detail, termasuk camshaft pun dibilang masih pakai aslinya SR20 DET. Hanya yang pasti, fuel rail lansiran Sard berikut injektor berkapasitas 860 cc terpasang demi melancarkan asupan bahan bakar.

Apalagi, turbo Garrett pun sudah dimaksimalkan hingga sanggup mencapai boost 1,8 bar. Terbilang sedikit yang memakai di komunitas drift, Djan ternyata memilih perangkat water injection untuk membangkitkan tenaga berlebih. Kuncinya, dari modul pengendali Motec M800 yang mengatur seluruh kontrol mesin.

Paling kentara sih, throttle body custom yang berpasangan dengan piping turbo dari Tonnka. Menariknya, pria yang hobi bermain gitar ini masih percaya dengan kekuatan viscous fan standarnya daripada electric fan yang lebih ringan. "Viscous fan lebih mumpuni ketika high speed. Proses pendinginan mesin lebih stabil," ungkap pengguna Toyota Aristo untuk kegiatan sehari-harinya ini.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar