Jumat, 15 Februari 2013

Mitsubishi Lancer Evolution X 2008, Beringasnya Barang Jualan


Keganasan mesin 4B11 MIVEC yang ada di balik kap Mitsubishi Lancer Evolution X tak diragukan lagi. Coba saja googling di internet, tak terhitung lagi berapa banyak yang mempercayakan Evo X, nama kesayangan sedan super yang lahir sejak era 1990 silam dengan mesin awal 4G63, hadir di berbagai lintasan balap.

Namun, bagi Indra Kurniawan, sosok standar tak pernah memuaskan hati. Kebetulan, Indra merupakan pemasok beberapa perangkat aftermarket yang memang dikhususkan mobil dengan mesin kencang. "Makanya modifikasi sekaligus eksplorasi seberapa jauh mobil ini bisa dibikin lebih kencang," terang pria ramah ini.
Alhasil, segala macam barang pun langsung keluar dari gudang, menggantikan part asli yang disimpan. Konsep awal, pastinya enggak bakal jauh dari street racing.

NAIK 210 DK

Proses modifikasi tak bisa dibilang singkat. Sejak awal dipegang, berturut-turut proses trial and error selalu dijalani dengan bantuan teman-teman bengkel. Sebagai distributor Zage, pastinya turbo Zage TD-06 yang terpasang menggusur turbo asli dengan bantuan bengkel FlowAuto di bilangan Kelapa Gading, Jakut. Tak hanya turbo, pastinya langsung berlanjut ke instalasi parts lain seperti piping turbo dan camshaft dari Kelford Cams stage 2 berukuran 272.

Segala ubahan di mesin pastinya enteng menahan tekanan turbo yang disetel pada angka 1,3 bar. "Dengan bahan bakar racing Lupromax, berhasil mencatat tenaga maksimal 505 dk," bangga Indra.
Lumayan dong power naik 210 dk dari aslinya yang hanya 295 dk. Membantu besaran tenaga mesin yang semakin beringas, dibantu oleh intercooler HKS dengan seluruh pipa gas buang, mulai dari downpipe sampai muffler, Indra mempercayakan pada merek Ken's Performace.

Tak ketinggalan, beberapa bagian penting di ruang mesin seperti cover sekering berganti material karbon. Enaknya, tak hanya lebih ringan, tapi juga lebih ampuh menahan hawa panas. Tentu juga dengan aplikasi open filter agar debit udara yang dibutuhkan mesin tetap terjaga. Mengintip material karbon di ruang mesin, ternyata nyaris seluruh body kit juga telah mempercayakan material eksotis ini.

Nah, ubahan kaki-kaki pun paling banyak menyita perhatian. Indra memegang hak untuk mengedarkan suspensi merek BC racing coilover, jadi seperangkat sokbreker 3-way system menghuni ruang sepatbor. Kombinasi paling pas, pelek BC forged HB-05 berdiameter 19 inci dengan palang lima ganda yang bikin tampilannya lebih sporty.
Tak ketinggalan, satu set strut bar depan dan belakang, berikut underbrace lansiran Summit yang bikin bodi semakin stiff alias kaku. Efeknya, apalagi kalau bukan handling yang bakal lebih presisi.

Punya tenaga buas hingga 500 dk lebih, pastinya butuh sistem rem mumpuni biar sang Evo enggak gelosor tak terkendali. Lagi-lagi, sebagai penyalur, rem ATS berukuran jumbo 380 mm di depan dan 355 mm untuk belakang, terpasang dengan 6 piston untuk depan dan 4 piston di belakang. Material cakram bikin bunyi berdecit terdengar kala pedal rem diinjak saat dingin, tapi begitu mulai panas. Dijamin karakter Evo langsung berubah jauh lebih mumpuni.

Hasilnya tak hanya terasa ketika Sunday fun race, tapi muncul di berbagai kontes modifikasi pun sang Evo cukup beringas dengan menyabet beberapa piala Best Racing dan Best Mitsubishi. Ciamik...(mobil.otomotifnet.com)
Bodi Karbon

Punya body kit full karbon, Indra percaya merek Ken's Performance untuk menggantikan bagasi, rear spoiler, bumper depan dan belakang juga diffuser. Kombinasi oranye cerah dengan warna gelap, ternyata berasal dari stiker motif karbon.

"Pasangnya seluruh bodi dibalut stiker oranye dulu, baru setelah itu stiker motif karbon dibentuk sesuai desain," papar Indra. Nah, tak hanya motif karbon, setelah diperhatikan mendetail, beragam merek yang sudah terpasang, dibuat menutupi sekujur bodi dengan teknik cutting sticker. Mulai dari Lupromax, Eagle Eyes, Zage, BC dan ATS.

Nah, tampilan paling mencolok terlihat dari lampu. Sebagai importir Eagle Eyes, pastinya sepasang lampu utama dengan desain angel eye dikombinasi lampu belakang dari LED. Paling keren ketika malam menjelang dan tanpa menyalakan head lamp, rasanya bagai melihat sosok monster berkeliling sedang merazia.

Tampilan belakang pun cukup eye catching, dengan lampu rem terbuat dari LED, hanya menyisakan deretan lampu yang membentuk trapesium ketika malam menjelang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar