Japrat-jepret panorama alam sekitar yang mempesona adalah
hobi dari Mahisa Arif Wicaksono. Tapi, hobinya bukan hanya itu bro, trus
apa donk? Jangan-jangan hobi jepret model sexy. Eits jangan neting
alias negative tingking dulu dong. Hobi kedua Cibung sapaan pria ini,
adalah turing menggunakan Suzuki Thunder 125.
Pastinya bukan motor standar bawaan pabrik.
Wah, kalo masih standar mah ketinggalan zaman, bro. Hari gini motor
standar, enggak asyik deh he... he... Thunder yang sering ‘digauli’
dikala turing ini, dimodif ala petarung jalanan yang radikal. “Saya
punya filosofi tentang modifikasinya, yaitu No Custom No Orgazem,” kata
pria yang bekerja di salah satu perusahaan minyak dan gas alias migas
ini.
Waduh artinya apa tuh bro, EM-Plus jadi penasaran dengan
filosofinya. “Artinya motor enggak dimodif, enggak ada kenikmatan
tersendiri,” jelasnya. Hmm.. begitu ya, kirain filosofi tadi artinya
enggak dimodif enggak dapet cewek, jadi salah ya. Tapi, pasti sering
juga dipake buat mikat cewek kan?
Modifikasi Thunder 125 yang memiliki filosofi No Custom No
Orgazem, di bikin oleh Dien’s Bike, yang ngendon di Jl. Kolonel Sugino
No. 24 Pondok Bambu, Jakarta Timur. “Berbekal filosofi tadi, minimal 90%
motor ini harus mengalami modifikasi radikal,” kata Hanas Choirudin,
builder yang nengok di sapa Udin, tentu Udin ini bukan Udin Petot atau
Udin Sedunia.
Biasanya modifikasi bergaya street fighter, disegi kaki-kai
aplikasi limbah moge. Untuk motor Cibung, doi lebih pede pakai produk
dalam negri. Wah, ACI donk bro, alias Aku Cinta Indonesia. Ubahan yang
mesti digarap terlebih dahulu yaitu pada framenya. “Backbone dipotong,
dan hanya meninggalkan centerbone, untuk sandaran pantat menggunakan
sasis baru terbuat dari pipa seamless 1 dan 1,5 inci yang tersambung
langsung dari frame depan-kebelakang,” kata Udin sang modifikator.
Agar terlihat sangar, body yang terbuat dari pelat besi yang
memiliki tebat 0,5 mm, dilebur cat abu-abu metalic, tapi warnanya
cenderung hitam. Untuk cat, doi percayakan pada merek Spies Hecker.
Pernis juga menggunakan merek yang sama. Urusan cat di handel oleh
bengkel Eka Painting, di daerah Jatibening, Bekasi.
Struktur yang
terlihat unik adalah di bagian tangkinya, terlihat seperti lidah yang
sedang menjulur. Wah, kalo cewek yang jadi ridernya bisa enggak nyaman
tuh, karena geli he...he...
(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek: Viro 2,5 inci dan 3,50 inci
Ban depan: FDR 100/70-17
Ban belakang: BT050 160/60-17
Knalpot: Kustom
Dien’s Bike: 08122-8188-273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar