Kamis, 13 Desember 2012

Suzuki Thunder 125, Street Fighter Punya Filosofi



Japrat-jepret panorama alam sekitar yang mempesona adalah hobi dari Mahisa Arif Wicaksono. Tapi, hobinya bukan hanya itu bro, trus apa donk? Jangan-jangan hobi jepret model sexy. Eits jangan neting alias negative tingking dulu dong. Hobi kedua Cibung sapaan pria ini, adalah turing menggunakan Suzuki Thunder 125.

Pastinya bukan motor standar bawaan pabrik. Wah, kalo masih standar mah ketinggalan zaman, bro. Hari gini motor standar, enggak asyik deh he... he... Thunder yang sering ‘digauli’ dikala turing ini, dimodif ala petarung jalanan yang radikal. “Saya punya filosofi tentang modifikasinya, yaitu No Custom No Orgazem,” kata pria yang bekerja di salah satu perusahaan minyak dan gas alias migas ini.

Waduh artinya apa tuh bro, EM-Plus jadi penasaran dengan filosofinya. “Artinya motor enggak dimodif, enggak ada kenikmatan tersendiri,” jelasnya. Hmm.. begitu ya, kirain filosofi  tadi artinya enggak dimodif enggak dapet cewek, jadi salah ya. Tapi, pasti sering juga dipake buat mikat cewek kan?

Modifikasi Thunder 125 yang memiliki filosofi No Custom No Orgazem, di bikin oleh Dien’s Bike, yang ngendon di Jl. Kolonel Sugino No. 24 Pondok Bambu, Jakarta Timur. “Berbekal filosofi tadi, minimal 90% motor ini harus mengalami modifikasi radikal,” kata Hanas Choirudin, builder yang nengok di sapa Udin, tentu Udin ini bukan Udin Petot atau Udin Sedunia.

Biasanya modifikasi bergaya street fighter, disegi kaki-kai aplikasi limbah moge. Untuk motor Cibung, doi lebih pede pakai produk dalam negri. Wah, ACI donk bro, alias Aku Cinta Indonesia. Ubahan yang mesti digarap terlebih dahulu yaitu pada framenya. “Backbone dipotong, dan hanya meninggalkan centerbone, untuk sandaran pantat menggunakan sasis baru terbuat dari pipa seamless 1 dan 1,5 inci yang tersambung langsung dari frame depan-kebelakang,” kata Udin sang modifikator.

Agar terlihat sangar, body yang terbuat dari pelat besi yang memiliki tebat 0,5 mm, dilebur cat  abu-abu metalic, tapi warnanya cenderung hitam. Untuk cat, doi percayakan pada merek Spies Hecker. Pernis juga menggunakan merek yang sama. Urusan cat di handel oleh bengkel Eka Painting, di daerah Jatibening, Bekasi.

Struktur yang terlihat unik adalah di bagian tangkinya, terlihat seperti lidah yang sedang menjulur. Wah, kalo cewek yang jadi ridernya bisa enggak nyaman tuh, karena geli he...he...  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek: Viro 2,5 inci dan 3,50 inci
Ban depan: FDR 100/70-17
Ban belakang:  BT050 160/60-17
Knalpot: Kustom
Dien’s Bike: 08122-8188-273
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar