Kamis, 31 Mei 2012

Yamaha Byson, Ubahan Ala Ducatson

Kayaknya bosan mendengar alasan pengguna Yamaha Byson dalam modifikasi. Byson sudah tampil kekar dan sangar, tapi dianggap masih kurang kekar. Seperti yang dibilang Sutrisno, juga sama. “Kurang kekar!,” teriak bro yang senang kumpul dengan komunitas itu. Maka itu, bikers yang kooordinator wilayah klub BYONIC (Byson Yamaha Owner Indonesia Club) Jakarta Timur ini, mengajak Byson fitnes. Biar mirip, macam binaraga Ade Rai berotot kekar. Pastinya memiliki otot yang kekar butuh proses dong. Pembentukan awal dimulai dari tangki. Tangki yang berbentuk bulat seolah layaknya lemak berlebih di perut. Tangki dibuat jadi six pack. Caranya lewat aplikasi kondom dari bahan fiberglass. Soal model, mengikuti wadah bahan bakar moge Yamaha FZ8. Makin oke, kondom tangki ini dilabur kelir putih kepunyaan Danagloss. Buat urusan ini, Trisno order langsung ke bro Dadang Yudiarto yang buka workshop di Jl. Sukamulya, Patung Panda, No. 1, Pasteur, Bandung. Usai bermain tangki, vitamin pembentuk otot juga diminum Byson ini. Begitunya, otot lebih keluar. Caranya, lewat pemakaian sasis tubular di sisi samping kiri-kanan. ‘Otot tambahan’ ini dibuat dari pipa besi diameter 1,5 inci. Cara bikinnya, dilas menggunakan las acetylene. Part yang bisa bikin motor lebih berotot ini adalah kerjaan dari bengkel las Yanto yang ngendon di Jl. Raya Pekayon, No. 6, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Biar kesan otot makin keluar, sasis tubular itu diberi keli merah juga dari Danagloss. Pemasangan rangka tubular ini cukup bolt-on aja. Dudukan frame tambahan ini dipegang baut 10 yang terletak di lubang shroud standar Byson. Sedangkan dudukan bawah, ikut nimbrung di baut engine mounting belakang mesin. Giliran sok depan yang diajak fitnes! Tetap pakai sok depan standar Byson yang sudah besar, tapi bagian as sok dikondom pakai pipa besi diameter 2 inci. Biar tampak dominan, kondom sok itu dikelir emas.
Layaknya binaraga beraksi diatas panggung, maka pakaian hanya menyisakan underwear saja. Hal itu dilakukan sama di Byson ini. Agar permainan otot makin terlihat, ‘baju belakang’ pun dibuka. Wow.. sudah kaya atlet binaraga yang lagi kontes tuh. "Meski dibuka, tapi tetap perhatikan safety. Sepatbor belakang masih dipertahankan. Tujuannya, biar stoplamp dan sein bisa nempel," beber Trisno yang juga karyawan salah satu perusahaan dibidang alat-alat teknik ini. Mengimbangi otot dan tubuh yang kekar, engine ikut dibore up. “Pakai piston Honda Tiger oversize 150. Sisanya, porting polish lubang exhaust dan intake, biar enggak ketinggalan kalo turing jauh bareng temen-temen dari BYONIC,” seru pria yang karburatornya aplikasi mainjet ukuran 125 dan pilot-jet 17,5. Setelah semua kelar dibikin kekar, tampilan malah mirip motor keluaran negara Italia, Ducati. Makanya teman satu klub Sutrisno ngasih nama guyonan buat motor ini, "Ducatson" yang artinya motor Byson yang mirip Ducati. Namanya enggak kebalik tuh? Motor sudah kekar bin sangar. Tinggal yang punya tuh yang dibikin kekar, biar seimbang. He...he...he... (motorplus-online.com) DATA MODIFIKASI Lampu depan: Honda Scoopy Handel rem : Ride It CDI : BRT I-Max Ban belakang: Battlax 150/60-17 Ban depan : IRC 110/700-17

1 komentar:

  1. salam sruduk masbro....., bro Trisno mau tanya CP bengkel las Yanto berapa yaa???

    thank you :)

    Best Regards,

    Didik

    BalasHapus