Sekilas
tidak ada yang aneh dengan tampilan motor ini. Bergaya bobber, jelas
terlihat sangar kalau di jalan. Terlebih sistem suspensi rigid dan
springer yang menjulang ke depan akan membawa kita ke era Perang Dunia
pertama awal masa kejayaan Harley-Davidson. Tapi, jika diamati bagian
mesin, Hmmmm..., ada yang beda tuh!
Apa iya ada Binter Merzy alias KZ200 bermesin V-Twin? “Enggak bro, kalau ini KZ 200 V-Twin look aja,” timpal Udivisianto diiringi tawa. Udivisianto adalah desainer motor dari bengkel Puspa Kediri Custom (PKC) di Pondok Gede, Jakarta Timur.
Itu sekilas cerita, KZ200 milik Ariawan Wijaya yang juga pemilik rumah modifikasi Baru Motor Sport (BMS) di Jl. Palmerah Barat No. 25, Jakarta Pusat. Ari ingin punya maskot lain. Doi ingin sentuhan beda. Makanya bengkel PKC yang terbiasa ngebangun motor dengan konsep-konsep old-skool menjadi pilihannya.
Apa iya ada Binter Merzy alias KZ200 bermesin V-Twin? “Enggak bro, kalau ini KZ 200 V-Twin look aja,” timpal Udivisianto diiringi tawa. Udivisianto adalah desainer motor dari bengkel Puspa Kediri Custom (PKC) di Pondok Gede, Jakarta Timur.
Itu sekilas cerita, KZ200 milik Ariawan Wijaya yang juga pemilik rumah modifikasi Baru Motor Sport (BMS) di Jl. Palmerah Barat No. 25, Jakarta Pusat. Ari ingin punya maskot lain. Doi ingin sentuhan beda. Makanya bengkel PKC yang terbiasa ngebangun motor dengan konsep-konsep old-skool menjadi pilihannya.
Jadilah proyek ini menjadi kolaborasi
antar dua modifikator. Ari sapaan modifikator dan importir limbah moge
itu membiarkan Udivisianto berkreasi Bobber dengan konsep boardtracker
yang ngetren di tahun 1920-an.
Apalagi, Ari hanya mengirimkan bahan berupa mesin KZ200 yang mati total. Juga, tanpa karbu dan kick starter. Tapi, ketika dikirim, engine ini telah dimodifikasi dengan penambahan satu tambahan blok dan head silinder yang diambil dari motor serupa.
Tidak ada cara khusus untuk pemasangan mesin tambahan itu. Doi
hanya menambahkan breket di atas mesin dengan dudukan baut empat titik
buat dudukan blok silinder. “Ini hanya untuk mengisi ke kosongan saja,”
jelas Ari yang workshopnya dipenuhi pacuan bergenre superbike dan street
fighter itu.
Apalagi, Ari hanya mengirimkan bahan berupa mesin KZ200 yang mati total. Juga, tanpa karbu dan kick starter. Tapi, ketika dikirim, engine ini telah dimodifikasi dengan penambahan satu tambahan blok dan head silinder yang diambil dari motor serupa.
Dari seonggok mesin yang didapat,
Udivisianto langsung merancang sasis. Pipa seamless menjadi pilihan
untuk motor yang memiliki panjang as roda depan ke as roda belakang 145
cm ini.
Udi sapaan pria plontos dari PKC juga mengatakan pembuatan frame mengalami berapa kali rombakan. Selain butuh tingkat kepresisian yang tinggi, ukuran pipa juga menentukan supaya motor terlihat proporsional.
Hasilnya setelah dilakukan beberapa kali uji coba, maka pipa
seamless diameter 31 mm menjadi pilihan sebagai pembentuk main frame.
Begitupun dengan springer yang menggunakan dua ukuran pipa seamless.
Yaitu, diameter 26 dan 20 mm.
Kelar tuh! (motorplus-online.com)
Udi sapaan pria plontos dari PKC juga mengatakan pembuatan frame mengalami berapa kali rombakan. Selain butuh tingkat kepresisian yang tinggi, ukuran pipa juga menentukan supaya motor terlihat proporsional.
Kelar tuh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Teromol depan : Honda CB200
Teromol Belakang : Kawasaki Ninja 150
Ban Depan : 3,00 x 18
Ban Belakang : 4,00 x 18
Knalpot : Custom
PKC : 0816-910-922
Tidak ada komentar:
Posting Komentar