Sabtu, 30 Juni 2012
Kawasaki Ninja 250R, Modif Bandung Bondowoso
Bandung Bondowoso dikasih waktu
semalam buat bikin 1.000 candi sebagai syarat meminang Roro Jongrang.
Tapi, sayang Sang Pangeran yang sakti itu gagal menjalankan tugasnya
akibat tipu daya sang putri yang memang tak mau dinikahi akibat sakit
hati.
Kejadian seperti ini, bisa sama jika mendengar tugas yang diemban Frendy Budiman dalam membangun Kawasaki Ninja 250R milik Deden Setiawan. Sebab, bisa dikatakan kalau modif yang dilakukan pemilik IQ Modification Motor (IMM) itu hanya memakan waktu satu hari!
"Memang, karena konsep modif yang diterapkan bersifat bolt on. Jadi, proses pemasangannya juga hanya memakan waktu satu hari,” ungkap pemilik workshop di Ruko CBC, Blok F1, Tuparev, Cirebon, Jawa Barat itu.
Meski disebut bolt on, tapi ada proses yang dilakukan sebelumnya. Setelah Deden yang tinggal di Cikijing, Majalengka, Jawa Barat ini putuskan konsep modif, Frendy langsung siapkan kebutuhan.
Misalnya, fairing. ‘Baju’ pengganti yang disebutnya sebagai model Custom
ZX-IQ Arrow ini, dibuat dari fiberglass. Diberi nama Arrow, karena
desain di fairing samping ini memiliki tiga bilah yang bentuknya
menyerupai busur panah.
Selain desain, ada kelebihan yang diusung fairing. Yaitu, soal material. Menurut Frendy, resin yang dipakainya memiliki sifat lebih lentur. Jadi, jika terkena sedikit benturan pun tak mudah retak.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Modifikasi/2012/06-Juni/20120626_ninjabandung_3.jpg
Dua Honda Scoopy, Demam Angry Bird
Gara-gara keranjingan main game
Angry Bird, Karisma Wiguna jadi demam karakter game itu. Pasti tau donk,
permainan melempar burung yang misinya merebut kembali telur yang sudah
dicuri gerombolan Babi Hijau.
Demam Karisma bukan panas lalu menggigil. Tapi, kesenangan terhadap karakter game itu ditumpahkan ke dalam tema modifikasi yang dianut di Honda Scoopy miliknya. “Memililih karakter Yellow Bird, karena memang sesuai dengan warna motor saya,” celoteh pria yang nengok dipanggil Karis itu.
Karakter kesukaannya dicurahkan lewat aplikasi cutting sticker. Doi meminang Iwan Cutting Stiker yang ngendon di Jl. Maja, Kelurahan Lago, Kec. Kota, Jakarta Utara. Karisma coba utarakan kemauannya ke Iwan yang akan mengeksekusi dan bikin cutting sticker Scoopy dibalut karakter Yellow Bird. Tapi, modifikasinya tak hanya terfokus pada karakter Yellow Bird. Namun, penggantian part juga ikut dijabanin.
Urusan penggelinding motor, Karisma menggunakan pelek palang original
ring 16 inci kepunyaan Yamaha Nouvo. Karena enggak pingin ribet, pelek
belakang pakai model jari-jari yang masih ring 16 inci. “Pelek dikelir
kuning, biar sewarna dengan Yellow Bird, karakter kesukaan gue,” alasan
anggota Honda Scoopy Club (HSC) Jakarta ini.
Demam yang dialami Karisma menulari Rany Queen. Menular karena sering kumpul bareng di acara kopdar HSC. “Saya emang suka dengan Angry Bird, pas ngeliat temen satu klub jadi kepengen bikin juga,” bisik dara yang bisa dipanggil mesra Rany itu. Karakter yang disukai oleh Rany Red Bird. Mungkin, karena karakter ini paling terkenal dibanding karakter yang lain.
Demam ini juga direalisakinan oleh Iwan. Pemilihan karakter Red Bird ini didukung pula oleh tampilan warna standar dari Honda Scoopy kepunyaan Rani ini. Sehingga enggak usah repainting.
Biar lebih sexy layaknya kaki model yang panjang nan indah, pelek ring
14 inci bawaan motor dipensiunkan. Diganti ring 17 inci merek Dymax.
Dipilih warna merah biar serasi dengan Red Bird. Karena Rany seorang
perempuan, biar lebih girly, Red Bird dimake over jadi Red Queen. Virus
baru nih. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI YELLOW BIRD
Knalpot: DBS Vario
Cakram: AHRS
Pelek belakang: Takasago
DATA MODIFIKASI RED BIRD
Pelek: Dymax
Jari-jar: Black Osaki
Cakram: Megatect
DATA MODIFIKASI YELLOW BIRD
Knalpot: DBS Vario
Cakram: AHRS
Pelek belakang: Takasago
DATA MODIFIKASI RED BIRD
Pelek: Dymax
Jari-jar: Black Osaki
Cakram: Megatect
Jumat, 29 Juni 2012
Kawasaki Edge, Setingan 2012 Rebut Podium ARRC Sentul
Kawasaki Edge geberan H.A.
Yudhistira mendominasi sejak QTT Asia Road Race Championship Putaran 2
di Sentul, beberapa minggu lalu. Start dari posisi ke-3 beberapa kali
memimpin terdepan ketika race. Dan akhirnya pembalap Kawasaki KYT Rextor
Manual Tech itu finish ke-2 di race ke-2.
Sementara rekan satu timnya, Gupita Kresna Wardhana finish ke-2 di race 1 dan podium ke-3 di race 2. Korekan kedua motor ini beberapa kali ditulis MOTOR Plus. Ibnu Sambodo sang mekanik mengubah beberapa setingan khusus di Sentul ini. Apalagi bermain di Asia Road Race Championship (ARRC), berbeda regulasi dengan IndoPrix.
Paling krusial dalam penggunaan bahan bakar. Ketika ARRC harus menggunakan bahan bakar SPBU yang disediakan panitia. Menggunakan bensin dari Petronas yang memiliki angka oktan 92.
Menurut Ibnu, bahan bakar Petronas tipe ini karakternya hampir sama dengan Pertamax Plus yang punya angka oktan 95. Memaksa rasio kompresi harus turun karena oktannya lebih rendah dibanding bensol ketika dipakai di IndoPrix.
Rasio kompresi hanya dibuat 12,2 : 1.
Menurut Ibnu, angka ini tidak bisa dinaikkan lagi. “Namun penggunaan
spuyer karburator juga berubah. Maunya harus dibuat lebih basah,” jelas
Ibnu yang lebih beken dengan panggilan Begawan 4-tak itu.
Ketika menggunakan bensol, main-jet pasnya ukuran 210. “Tapi, begitu pakai bahan bakar petronas jadi 220,” jelas Ibnu yang sarjana elektro sekaligus mesin itu.
Begitupun pilot-jet, harus lebih naik dari ketika menggunakan bensol. “Sekarang aplikasi pilot-jet 45,” jelas Ibnu yang menggunakan karburator Mikuni TM 24 sesuai regulasi.
Namun untuk timing pengapian masih sama dengan seting menggunakan bensol. Akibat seting menggunakan bensin oktan rendah ini, torsinya lebih rendah 10 persen. Meski akselerasi rada bolot tapi tertolong karena trek Sentul yang panjang.
Ketika menggunakan bensol, main-jet pasnya ukuran 210. “Tapi, begitu pakai bahan bakar petronas jadi 220,” jelas Ibnu yang sarjana elektro sekaligus mesin itu.
Begitupun pilot-jet, harus lebih naik dari ketika menggunakan bensol. “Sekarang aplikasi pilot-jet 45,” jelas Ibnu yang menggunakan karburator Mikuni TM 24 sesuai regulasi.
Namun untuk timing pengapian masih sama dengan seting menggunakan bensol. Akibat seting menggunakan bensin oktan rendah ini, torsinya lebih rendah 10 persen. Meski akselerasi rada bolot tapi tertolong karena trek Sentul yang panjang.
Aman 120 Derajat Celcius
Bermain di musim balap 2012, ada yang baru di tim Manual Tech. Yaitu menggunakan knalpot R9 (Racing Generation). Sesuai dengan idealisme Ibnu yang lebih cinta produk dan kemampuan lokal. Pipa buang yang digunakan R9 tipe Sentul. Untuk Indoprix pakai bahan titanium dan ARRC stainless steel.
Aplikasi knalpot baru dan setingan yang sekarang, Ibnu menemukan angka keramat di tahun 2012 ini. Yaitu angka yang didapat dari data logger Mycron 4. Tepatnya angka pengukuran suhu ketika balap.
Menurut Ibnu, angka yang optimal yaitu 120 derajat celcius. Didapat ketika geber di Sirkuit. Angka itu harus dijaga pembalap ketika di lintasan. Ketika angkanya melonjak harap jaga irama putaran mesin. Jangan digass poolll.... (motorplus-online.com)
Bermain di musim balap 2012, ada yang baru di tim Manual Tech. Yaitu menggunakan knalpot R9 (Racing Generation). Sesuai dengan idealisme Ibnu yang lebih cinta produk dan kemampuan lokal. Pipa buang yang digunakan R9 tipe Sentul. Untuk Indoprix pakai bahan titanium dan ARRC stainless steel.
Aplikasi knalpot baru dan setingan yang sekarang, Ibnu menemukan angka keramat di tahun 2012 ini. Yaitu angka yang didapat dari data logger Mycron 4. Tepatnya angka pengukuran suhu ketika balap.
Menurut Ibnu, angka yang optimal yaitu 120 derajat celcius. Didapat ketika geber di Sirkuit. Angka itu harus dijaga pembalap ketika di lintasan. Ketika angkanya melonjak harap jaga irama putaran mesin. Jangan digass poolll.... (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Knalpot : R9
Cakram : TDR
CDI : Rextor
Ban belakang : BT 090 100/70
Ban depan : BT39F 90/80
Yamaha Scorpio, Jadul Dari Bastert-Werke
Sepintas modifikasi Yamaha
Scorpio milik Eric Ariyanto Suryadi ini bergaya BMW R26 atau R27. Eric
yang doyan modifikasi ala jadul, ternyata tak sengaja menciptakan
anggapan itu. Berawal dari pemasangan tangki dari motor klasik
Bastert-Werke Bielefeld yang muncul 1930-an di Jerman.
Memang suatu kebetulan bisa menemukan tangki Bastert-Werke ini. Bagi Eric yang memang jual beli spare part motor langka, juga merasa beruntung bisa aplikasi tangki ini di motornya. Nah, berawal dari sinilah konsep modifikasi dimulai.
Sebenarnya memang tak bermaksud ingin seperti BMW R26. Tapi, bentuknya yang tergolong sama-sama dari motor jadul, jadi tak berbeda jauh. Ubahan yang menjadi ciri memang berawal dari tangki. Setelah itu penyesuaian di beberapa sektor pun mengikuti. “Rangka mulai dari tengah dipotong,” buka Eric.
Pria berkulit putih ini perlu merombak sasis tengah. Soalnya dudukan
tangki juga jadi berubah. Harus tepat dan presisi. “Memang paling sulit
saat buat dudukan tangki ini. Jadi, harus teliti dan cermat biar
center,” tambah Eric yang bengkelnya beralamat di Jl. Sakura, No.17,
Sumur Bor, Cengkareng, Jakarta Barat.
Walaupun konsepnya motor jadul, tapi kaki depan dikawal sok modern. Peredam kejut depan pakai dari Yamaha Byson berikut segitiga dan setangnya. Dan sok belakang juga aplikasi dari Kawasaki Ninja 150. Sok yang aslinya untuk monosok ini oleh doi pakai dua untuk kanan-kirinya.
Di area setang, juga ada yang menarik. Ternyata doi pakai kabel gas yang masuk ke dalam, layaknya motor jadul. Buat konsep ini, yang dipakai kabel gas dalam milik Honda CB100. Lewat metode ini, area setang jadi lebih rapi. Sebab, hanya menyisakan kabel rem depan dan kabel kopling di kiri.
Sentuhan dapur pacu juga dilakukan pada Scorpio klasik ini. Piston
diganti pakai FIM buat Scorpio yang oversize 50. Dengan penampilan yang
sekarang dan perubahan sedikit pada mesin, bikin Eric pede. Buktinya
waktu event Otobursa beberapa waktu lalu, sempet ada yang nawar sampai
Rp 25 jeti. “Kalau dia berani Rp 35 juta, saya bakal kasih deh,” timpal
Eric yang gondrong itu.
Yakin mau dilepas, bro? (Motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: BT92 120/60-17
Ban belakang: BT92 150/60-17
Oil cooler: Satria FU
Knalpot: Custom
Karbu : PWK 28
Yakin mau dilepas, bro? (Motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: BT92 120/60-17
Ban belakang: BT92 150/60-17
Oil cooler: Satria FU
Knalpot: Custom
Karbu : PWK 28
Yamaha Mio, Hantu Permata Hijau
Skubek kenceng dengan piston
58,5 mm memang masih ramai di Ibu Kota Jakarta. Seperti, di daerah
Permata Hijau, Jakarta Barat. Karena kencang, Yamaha Mio punya Billy
dijuluki ‘Hantunya Permata Hijau’. Masa sih? Kuncinya ada di piston 58,5
mm dan kombinasi klep besar. “Di sini lagi ramainya seher 58,5 mm
dengan standar. Makanya saya bikin," kata pria yang tinggal di
Kemandoran, Jakarta Barat.
Biar skubek Billy menjadi kenceng dan siap turun drag, doi menggandeng Dama Suncang. Doi salah satu mekanik yang juga tinggal di daerah Kemandoran. So, tidak jauh dari tempatnya tinggal.
"Biar power mesin tambah besar, engine dibore up pakai piston Honda GL
Neo Tech diameter 58,5 mm. Agar kompresi tambah tinggi, piston dibuat
dome. Tingginya 2 mm dan bibirnya 0,5 mm. Untuk boringannya saya juga
pakai punya Honda GL," ucap mekanik yang sering dipanggil Suncang ini.
Masih belum cukup bermain dome, kompresi tinggi dan padat juga dikejar lewat ubahan silinder head. Bagian bibir silinder head dipapas 0,5 mm. Untuk kubahnya mengikuti diameter piston. "Buat klepnya, tetap pakai yang asli. Hanya saja dipendam, biar jarak gap klep jadi 5 mm," tambah mekanik ramah ini.
Untuk karburator, tetap memakai standar. Terakhir, Suncang membobok
knalpot asli dengan mengganti pipa dan lubang silencer menjadi lebih
besar. “Itu supaya putaran atas lebih ngisi dan pembuangan tidak nahan,”
tutup Suncang lagi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek : TDR 1,20x17
Ban : Comet 60/80x17
Knalpot : Custom
Noken as : Custom
Pelek : TDR 1,20x17
Ban : Comet 60/80x17
Knalpot : Custom
Noken as : Custom
Rabu, 27 Juni 2012
Kawasaki Ninja 250R, Cetak Rekor Tercepat di Sentul!
Kawasaki Ninja 250R geberan Nico
Julian Chandra mampu menyapu pool position. Sekaligus memecahkan rekor
fastest lap di Sirkuit Sentul pada ajang Asia Road Race Championship dua
Minggu lalu. Tepatnya di ajang OMR Ninja 250.
Nico yang jawara OMR Ninja beberapa tahun lalu dan kini ngegas supersport itu mampu mencetak waktu 1:49,39 menit. “Tapi, di tim sekarang baru kali ini bermain di OMR Ninja. Makanya untuk menggarap engine harus kolaborasi dengan tim Ilegal Blaze B Pro,” ujar Bibin Barlianto, kepala mekanik Aerospeed yang membentuk tim SBS Tiara Sultan Top 1 Racing Team.
Untuk mendongkrak power motor standar, menggunakan seher aftermarket berlabel JE Custom. Sesuai regulasi, kapasitas mesin standar Ninja 250 cc tetap mengaplikasi piston diameter ukuran 62 mm. Tapi, kelebihannya piston bikinan Amerika ini sudah model ceramic coating dan punya dome lebih tinggi.
Mengandalkan bahan bakar khusus balap VP Racing Fuel U4.4, rasio kompresi dipatok bermain di angka 12,9 : 1. Menurut Bibin, lebih aman untuk dipacu saat balap. Tidak mudah jebol untuk trek sentul yang panjang.
Untuk akurasi korekan, tidak asal main kikis lubang isap dan buang. “Guna mendapatkan aliran gas bakar optimal, korekan diukur flowbench biar akurat,” lanjut Bibin.
Kompresi aman 12,9 : 1 dan suspensi Bitubo model gas jadi kunci kesuksesan Nico
Selain itu, Bibin ingin menjaga kompresi tidak bocor. Karena kompresi salah satu penunjang power mesin tidak ngedrop. Caranya dengan mengganti sitting klep standar dengan versi racing. Supaya benar-benar tertanam rapat.
Menemani ubahan di ruang bakar, pasokan bahan bakar dan udara ikut dibenahi. Tetap mengandalkan karburator standar, cuma aplikasi jeting kit bolt on. Untuk main-jet dipatok 110 sedangkan pilot-jet 42.
Nah, untuk areal pendingin mesin yang memang sangat dibutuhkan biar suhu mesin tetap ideal, mengaplikasi radiator after market berlabel B Pro. “Radiator juga dicustom ulang biar bekerja lebih maksimal,” lanjut mekanik ramah ini.
Selain sektor mesin, beberapa part pendukung juga ikut dibenahi, utamanya pada suspensi untuk mendukung handling. Sok depan didukung dengan Bitubo khusus Kawasaki Ninja 250R dan Bitubo model gas yang bisa diadjust reboundnya. Sehingga bisa sesuai yang diinginkan pembalap. “Saya juga tambahkan steering dumper untuk kemudi pada setangnya, juga dari Bitubo,” urainya.
Kini jadi mantap handlingnya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Pirelli Super Corsa 120/60-17
Ban belakang: Pirelli Super Corsa 150/60-17
Knalpot: B Pro
CDI: BRT
Aerospeed: (021)7201190
Nih, Model-Model Yang Diekspor Kawasaki Indonesia
Selain mengimpor sepeda motor
dari Thailand dan Jepang untuk dipasarkan di tanah air, PT Kawasaki
Motor Indonesia (KMI) juga rajin melakukan ekspor sepeda motor. Beberapa
negara tetangga seperti Malaysia dan Philipina menjadi tujuan utama
ekspor PT KMI.
"Yang sampai saat ini kita masih rutin kirim adalah ke Malaysia dan Philipina, jumlahnya masing-masing sekitar 400 unit dan 200 unit tiap bulannya. Itu saya sudah rebutan dengan pasar lokal," buka Reiner Sitorus, Sales Promotion KKD Departmen Head PT KMI.
Di kedua negara tersebut, PT KMI memasarkan supermoto D-Tracker 150 dan trail KLX 150S. "Dulu sempat kirim Ninja 150RR ke Malaysia, tapi sekarang mereka rakit sendiri dengan komponen dari Indonesia," lanjut Reiner yang doyan turing bersama moge supersport ZX-6R ini.
Malah di Malaysia, Kawasaki baru saja melaunching D-Tracker 150 dengan warna dan striping terbaru. Motor yang dijual dengan harga 9.689 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 29 jutaan ini punya desain yang sama seperti versi terbaru D-Tracker 150 di Indonesia.
"Selain dua negara yang rutin, ekspor Kawasaki Indonesia juga ke beberapa negara di Amrika Tengah seperti Columbia dan Venezuela," tambahnya. (motorplus-online.com)
"Yang sampai saat ini kita masih rutin kirim adalah ke Malaysia dan Philipina, jumlahnya masing-masing sekitar 400 unit dan 200 unit tiap bulannya. Itu saya sudah rebutan dengan pasar lokal," buka Reiner Sitorus, Sales Promotion KKD Departmen Head PT KMI.
Di kedua negara tersebut, PT KMI memasarkan supermoto D-Tracker 150 dan trail KLX 150S. "Dulu sempat kirim Ninja 150RR ke Malaysia, tapi sekarang mereka rakit sendiri dengan komponen dari Indonesia," lanjut Reiner yang doyan turing bersama moge supersport ZX-6R ini.
Malah di Malaysia, Kawasaki baru saja melaunching D-Tracker 150 dengan warna dan striping terbaru. Motor yang dijual dengan harga 9.689 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 29 jutaan ini punya desain yang sama seperti versi terbaru D-Tracker 150 di Indonesia.
"Selain dua negara yang rutin, ekspor Kawasaki Indonesia juga ke beberapa negara di Amrika Tengah seperti Columbia dan Venezuela," tambahnya. (motorplus-online.com)
Holden (Inggris), Motor Inggris Tahun 1899-1902
Holden
adalah motor yang hampir setua Hilderbrand & Wolfmuller. Motor ini
dibidani bangsawan Inggris, Sir Henry Capel Holden, tokoh yang dicatat
sejarah sebagai pioneer pembuat motor saat itu.
Ia mendesain motor 4 silinder dengan kapasitas 1.054 cc berpendingin air di kota Coventry antara tahun 1899 sampai 1902. Motor ini terbilang simpel dan masih berbentuk sepeda.
Berkekuatan 3 dk dengan top-speed 40 km/jam. Kelahiran Holden ini memang cukup menginspirasi banyak orang. Buktinya, Sir Holden lantas membuat motor berjuluk Brooklands. (motorplus-online.com)
Ia mendesain motor 4 silinder dengan kapasitas 1.054 cc berpendingin air di kota Coventry antara tahun 1899 sampai 1902. Motor ini terbilang simpel dan masih berbentuk sepeda.
Berkekuatan 3 dk dengan top-speed 40 km/jam. Kelahiran Holden ini memang cukup menginspirasi banyak orang. Buktinya, Sir Holden lantas membuat motor berjuluk Brooklands. (motorplus-online.com)
Benelli Siapkan Perakitan dan Jaringan Penjualan di Indonesia
Pabrikan asal Italia, Benelli
memang serius menggarap pasar Indonesia, lewat ATPM-nya PT Benelli Motor
Indonesia (BMI) beragam persiapan sudah dilakukan. Salah satunya adalah
dengan berencana membuat pabrik perakitan di Indonesia.
"Semua produk kami rakit di pusat perakitan Citeureup. Namun komponennya diimpor secara terurai dari Italia. Bukan hanya untuk pasar lokal," buka Lucio Vardabasso, Asia Marketing Manager Benelli.
"Hasil rakitan di Indonesia ini juga akan dilepas di beberapa negara Asean," sambung pria berperawakan tinggi besar ini. Untuk line up yang akan dipasarkan pun cukup beragam.
Untuk tahap awal, Benelli di Indonesia berkonsentrasi pada penjualan moge dan matik. Di jajaran mogenya, Benelli mengandalkan tipe Hurricane 600, TNT 899, Trek 1130 dan TNT Cafe Racer.
Sedang untuk matik. Benelli punya Macis 150, Caffe Nero 150, X150 dan Silver Blade 250.
Selain model-model tersebut, sebenarnya Benelli juga memiliki
banyak model lain yang merupakan pengembangan bersama pabrikan
Qianjiang. Qianjiang adalah salah satu raksasa industri otomotif asal
China yang sejak 2005 menguasai Benelli.
Untuk memasarkannya, PT BMI juga telah mempersiapkan jaringan penjualan di seluruh Indonesia. "Tahun ini kami mulai membuka dealer. Paling banyak ada di pulau Jawa," tutur Poe Budianto, Business Development Manager PT BMI.
"Semua produk kami rakit di pusat perakitan Citeureup. Namun komponennya diimpor secara terurai dari Italia. Bukan hanya untuk pasar lokal," buka Lucio Vardabasso, Asia Marketing Manager Benelli.
"Hasil rakitan di Indonesia ini juga akan dilepas di beberapa negara Asean," sambung pria berperawakan tinggi besar ini. Untuk line up yang akan dipasarkan pun cukup beragam.
Untuk tahap awal, Benelli di Indonesia berkonsentrasi pada penjualan moge dan matik. Di jajaran mogenya, Benelli mengandalkan tipe Hurricane 600, TNT 899, Trek 1130 dan TNT Cafe Racer.
Sedang untuk matik. Benelli punya Macis 150, Caffe Nero 150, X150 dan Silver Blade 250.
Untuk memasarkannya, PT BMI juga telah mempersiapkan jaringan penjualan di seluruh Indonesia. "Tahun ini kami mulai membuka dealer. Paling banyak ada di pulau Jawa," tutur Poe Budianto, Business Development Manager PT BMI.
Jaringan dealer ini dipersiapkan untuk menyambut peluncuran secara masal Benelli di Indonesia pada bulan September mendatang. (motorplus-online.com)
Harga Benelli di Indonesia
Macis 150: Rp 22,9 juta
Caffe Nero 150: Rp 25,8 juta
X150: Rp 18,9 juta
Silver Blade 250: Rp 34,8 juta
Python 200: Rp 22,9 juta
Hurricane 600: Rp 139,8 juta
TNT 899: Rp 268 juta
Trek 1130: Rp 310 juta
TNT Cafe Racer: Rp 328 juta
Harga Benelli di Indonesia
Macis 150: Rp 22,9 juta
Caffe Nero 150: Rp 25,8 juta
X150: Rp 18,9 juta
Silver Blade 250: Rp 34,8 juta
Python 200: Rp 22,9 juta
Hurricane 600: Rp 139,8 juta
TNT 899: Rp 268 juta
Trek 1130: Rp 310 juta
TNT Cafe Racer: Rp 328 juta
Nih Sepeda Motor Pertama Suzuki, Power Free E1
TVS Siapkan Motor Baru Bermesin 200-250 cc di 2014
Menghadapi persaingan pasar
sepeda motor di India yang makin keras, TVS Motor Company menyiapkan
serangkaian strategi. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan banyak
sepeda motor baru.
Seperti dilaporkan Motorbeam India, TVS telah menyiapkan investasi senilai 3 sampai 4 Miliar Rupee atau setara dengan Rp 498 sampai 665 Miliar. Dana ini akan dihabiskan untuk melakukan riset motor-motor barunya.
"Saat ini kami hanya memproduksi motor 180 cc dan yang lebih kecil. Tapi kita akan memasuki segmen sepeda motor dengan mesin lebih besar," ungkap Vinay Harne, Presiden NPI, TVS Motor Company.
"Meski saat ini pasarnya masih kecil, tapi ada pertumbuhan yang tinggi ke arah sana," jelasnya lebih jauh. Untuk merealisasikan rencananya, TVS akan menyiapkan mesin baru 200 hingga 250 cc yang akan mulai dipasarkan pada 2014-2015 mendatang.
Sayangnya belum dibocorkan jenis mesin dan teknologi yang akan digunakan pada mesin barunya ini. Begitu juga dengan desain motornya, apakah tetap bergaya naked layaknya TVS Apache RTR series atau full fairing. Yang pasti TVS mengklaim mesin globalnya ini akan ramah lingkungan dan lolos stadarisasi emisi EuroV.
Selain mesin berkapasitas besar, TVS juga makin serius dengan matik ramah lingkungan. Dalam program jangka pendeknya, TVS fokus pada teknologi transmisi otomatis dan hybrid. Salah satu yang paling dekat dengan kenyataan dan akan segera diluncurkan adalah TVS Qube Hybrid.
Model ini akan dijual dengan harga yang lebih mahal dari matik konvensional di India. Harganya akan berkisar 55 sampai 60 ribu Rupe atau sekitar Rp 9,3 jutaan. (motorplus-online.com)
Seperti dilaporkan Motorbeam India, TVS telah menyiapkan investasi senilai 3 sampai 4 Miliar Rupee atau setara dengan Rp 498 sampai 665 Miliar. Dana ini akan dihabiskan untuk melakukan riset motor-motor barunya.
"Saat ini kami hanya memproduksi motor 180 cc dan yang lebih kecil. Tapi kita akan memasuki segmen sepeda motor dengan mesin lebih besar," ungkap Vinay Harne, Presiden NPI, TVS Motor Company.
"Meski saat ini pasarnya masih kecil, tapi ada pertumbuhan yang tinggi ke arah sana," jelasnya lebih jauh. Untuk merealisasikan rencananya, TVS akan menyiapkan mesin baru 200 hingga 250 cc yang akan mulai dipasarkan pada 2014-2015 mendatang.
Sayangnya belum dibocorkan jenis mesin dan teknologi yang akan digunakan pada mesin barunya ini. Begitu juga dengan desain motornya, apakah tetap bergaya naked layaknya TVS Apache RTR series atau full fairing. Yang pasti TVS mengklaim mesin globalnya ini akan ramah lingkungan dan lolos stadarisasi emisi EuroV.
Selain mesin berkapasitas besar, TVS juga makin serius dengan matik ramah lingkungan. Dalam program jangka pendeknya, TVS fokus pada teknologi transmisi otomatis dan hybrid. Salah satu yang paling dekat dengan kenyataan dan akan segera diluncurkan adalah TVS Qube Hybrid.
Model ini akan dijual dengan harga yang lebih mahal dari matik konvensional di India. Harganya akan berkisar 55 sampai 60 ribu Rupe atau sekitar Rp 9,3 jutaan. (motorplus-online.com)
Yamaha Jupiter-Z, Jawara ARRC di 2 Race Sekaligus
Hadi Wijaya berjaya di Asia Road
Race Championship (ARRC) putaran ke dua, di Sirkuit Sentul pada 17 Juni
2012 lalu. Hadi berhasil membawa kemenangan untuk team Yamaha Yamalube
KYT R9 Tunggal Jaya. Dua kali naik podium 1, di race 1 dan race 2.
Yamaha Jupiter-Z keluaran 2007 ini, berhasil meraih 2 kali podium juara. Tentu saja dibalik kemenangan Hadi Wijaya ini, berkat motor racikan tangan dingin sang mekanik sekelas Hawadis. “Penggunan bahan bakar Petronas yang sudah menjadi keharusan di kelas ARRC kudu banyak penyesuaian,“ kata pria berkumis itu.
Karena kadar oktan Petronas lebih rendah dibanding bensol, rasio kompresi dibuat lebih rendah juga. Kalo biasanya ketika menggunakan bensol kompresinya bisa mencapai 13,4 : 1 atau 13,5 : 1, namun ini kali dibikin jadi 12,9 : 1.
Logikanya, bensin oktan rendah tidak tahan kompresi atau tekanan. Supaya
mesin tidak ngelitik lantaran pree-ignition, kompresi diturunkan
Meski rasio kompresi dan bahan bakar berbeda, namun asupan gas bakar masih tetap. “Tidak ada kenaikan atau penurunan spuyer. Pakai karburator Mikuni TM 28 dibekali pilot-jet 27,5 dan main-jet 150,” jelas Hawadis.
Untuk pengapian, Hawadis menggunakan CDI BRT I-Max dan 1 set magnet Yamaha YZ125 beserta koilnya. Derajat atau timing pengapian digeser lebih retard karena bahan bakar oktan rendah.
Bahan bakar oktan rendah punya karakter mudah terbakar. Waktu penyalaan
juga lebih singkat. Makanya derajat pengapian juga kudu dibikin lebih
dekat TMA (Titik Mati Atas).
Agar bisa melalap trek panjang, Hawadis menanamkan rasio gigi 1 (13/36), gigi 2 (16/29), gigi 3 masih menggunakan standar dan gigi 4 (20/23). Membuat pembalap asal Singkawang, Kalimantan Barat memimpin kelasemen underbone 115 cc. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Magnet: Yamaha YZ125
Koil: Yamaha YZ125
Sokbreker: YSS
Klep : Sonic 28/23
Agar bisa melalap trek panjang, Hawadis menanamkan rasio gigi 1 (13/36), gigi 2 (16/29), gigi 3 masih menggunakan standar dan gigi 4 (20/23). Membuat pembalap asal Singkawang, Kalimantan Barat memimpin kelasemen underbone 115 cc. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Magnet: Yamaha YZ125
Koil: Yamaha YZ125
Sokbreker: YSS
Klep : Sonic 28/23
Selasa, 26 Juni 2012
TVS Apache 160, Beda Konsep Beda Karakter
Ini dia tongkrongan modifikasi yang paling digemari. Gaya balap lengkap dengan fairing atau bisa juga tampil ala streetfighter. Diaplikasi pada dua TVS Apache 160 yang bakal mejeng di stan PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI) di PRJ, 9 Juni - 10 Juli 2011 nanti. Masih dirasa pas meski berubah total, tetap nyaman dibawa jalan.
Pada sport berfairing pengerjaan dilakukan bengkel Insan Motor (IM) di Jati Asih, Bekasi. "Rangka tidak ada dipotong. Hanya membuang beberapa dudukan bodi yang sudah tidak dipakai," pasti Yoestinus Erwan Santoso sang builder.
Khusus buat bodi, Iyus sapaan akrabnya, menggunakan bodi full custom berbahan dasar fiberglass. "Konsep gabungan antara bodi Yamaha R6 dan Suzuki GSX," ujar builder kalem itu.
Tentu saja secara dimensi harus disesuaikan besarnya mesin. Jangan sampai bodi kedodoran. Semua dibuat seharmonis mungkin," lanjutnya.
Contoh dari penyesuaian dimensi yang dimaksud adalah penggunaan lampu depan Suzuki Arashi 125. "GSX punya ciri lampu seperti ini, tapi jika dipasang aslinya, kebesaran dan enggak pas dengan Apache, karena itu hanya pakai punya Arashi 125," ujar pria asal Malang ini.
Dari depan terlihat agak sedikit gelap.Itu karena Iyus sudah pakai lapisan karbon pada beberapa detail fairing. "Maksudnya supaya semakin kuat kesan balapnya," alasan Iyus lagi.
Untuk yang bergaya streetfighter dibuat oleh bengkel Baru Motor Sport (BMS) dari Palmerah, Jakarta Barat. Ariawan Wijaya sang modifikator langsung kepikiran memberikan efek perkasa pada motor blasteran Indonesia-India ini.
"Streetfighter itu harus gagah, makanya pemilihan limbah yang dipasang juga harus pas. Tetap memperhatikan dimensi asli rangka dan tentunya juga bodi," mantap ayah satu anak ini.
Pastinya kaki-kaki yang menjadi fokus utama. Lengan ayun dari Yamaha R1 kelahiran 2009 memang berhasil membuat tongkrongan motor menjadi besar.
Ditambah upside down GSX 750. "Upside down ini diambil dari seri SRAD Edition, menjadi lebih keren karena merah," tambah Ari.
Memang pemilihan kelir ini disengaja supaya lebih harmonis. Terlebih kelir motor merupakan perpaduan merah dan putih. Karena itu pula, selain upside down, kaliper, footstep semua dipilih dengan kelir senada. Bukti meski tampil garang harmonisasi warna tetap dijaga. (motorplus-online.com)
Data Modifikasi Apache Sport Fairing (Biru)
Ban depan : Battlax 110/70-17
Ban belakang : Battlax 140-70-17
Pelek : Yamaha FJR
Sok depan : CBR 400
Swing arm : GSX 400
Knalpot : Custom
Sepatbor : RS250 carbon
Stop light : ZX 6
Windhiseld : Carbon
Bodi : Custom
IM : 0812-9737-900
Data Modifikasi Apache Streetfighter (Merah)
Ban depan : Pirelli Diablo 120/70-17
Ban belakang : Pirelli Diablo 190/50-17
Pelek : GSX 1000
Setang : Two Brother
Master rem : Kawasaki ER6N
Kaliper depan : Tokico 6 piston
Kaliper belakang : Nissin
Head lamp : Projector custom
BMS : 0819-1511-3717
Honda Mega Pro & Honda Tiger, Satu Daerah Beda konsep
Heran toh ada dua motor beda alam nongol bareng! Bersanding, layaknya pengantin. Honda Tiger milik Edi Gordon menampilkan kesan murni street fighter. Konsep matang dan finishing kece, menjadi bagian yang menonjol.
Olahan bodi dan semua konsep digarap Wawan, punggawa One Brutalle Modification (OBM) yang ngendon di sebelah selatan Alun-Alun Kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Jalanan yang rata dan kesan motor lincah menjadi andalan dialy riding khas perkotaan.
Sedangkan Honda Mega Pro, usung genre motor penggaruk tanah. Ini sesuai kondisi geografis tempat tinggal Agus, Sang pemilik. Doi, tinggal di dataran tinggi Pejawaran yang merupakan wilayah Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
Kedua hasil karya ini, membuktikan bahwa modifikator dari Kota Dawet Ayu itu memiliki kualitas yang tak kalah dengan daerah lain seperti Puerto Rico alias Purwokerto, Jawa Tengah.
Yuk, dipelototti!
Tampilan khas motor jangkung tentu harus sempurna. Menariknya, konsep sepatbor depan-belakang ala KTM 250 ini menggunakan material dari kulkas bekas. “Jangan salah, walaupun menggunakan bahan baku bekas, namun hasilnya halus tanpa cacat tuh. Yang penting, bentuknya proporsional,” buka Wowok yang beralamat di Desa Penusupan, Pejawaran, Jawa Tengah.
Untuk konsep street fighter lebih simpel, meski terlihat rumit desainnya. Sudut-sudut kontras dan menyiku, menjadi ciri andalan karya OBM. “Tekstur saya buat serba lancip agar bodi terlihat padat. Contohnya bentuk shroud alias sayap tangki yang senada dengan bentuk bodi belakang. Setelah jadi, bentuk bodi malah sekilas lebih mirip Kawasaki ER-6n,” cuap Wawan yang humoris ini.
Kaki-Kaki Paket Hemat
Tak hanya menu makanan saja yang menawarkan menu paket hemat alias pahe. Kedua modifikator ini juga pakai komponen murah-meriah tapi layak.
Di trail, sok depan memakai ajrutan upside down buatan lokal. Tapi pemasangannya tidak asal lho! Biar rebound nyaman dan aman, per dalam diganti yang lebih panjang. Lalu, volume oli ditambah 20 cc.
Jadi, ketika dipakai buat adventure pun tetap mendukung. Begitu juga sok belakang. Berbekal swing arm hand made dari pelat baja, Wowox memadukan per Suzuki TS dan tabung sok Isuzu Panther.
Aliran WJS tentu lebih simpel, sebab kendaraan aspal tidak perlu banyak rebound ekstrim. Makanya Wawan pilih sok depan aftermarket Ride it. Sedangkan swing arm hand made dikombo monoshok YSS dengan sistem unitrack. (motorplus-online.com)
Honda Tiger, CB1000R Ketemu Ducati 1098
Konsep modifikasi yang diusung Tiger milik Syaiful ini memang yahud. Bermodal imajinasi yang tertanam di otak, ide biker yang akrab disapa Bang Ipul ini dilampiaskan pada kendaraan hariannya Honda Tiger.
“Konsepnya ingin naked bike. Ada duan konsep yang saya kombinasi buat wujudkan konsep real,” buka Ipul yang tergabung dalam Tiger Jakarta Timur (TJT). Doi terinspirasi CB1000R untuk ubahan tangki. Sedangkan bodi belakang Ducati 1098 yang dijadikan acuan.
Idenya ini hasil pemikiran Ipul sendiri. Makanya proses pengerjaan juga lebih banyak digarap sendiri. “Kalau nemuin kendala berat seperti bubut atau buat desain bodi fiber yang sulit, baru ke bengkel ahli,” ujar pria yang kerja dibidang IT itu.
Bodi yang ciamik, didukung kaki gambot. Di sektor depan, kaki-kaki diganti sok teleskopik Megelli 250. Tentunya ada penyesuaian di bagian as komstir. As komstir Megelli ini diganti dengan as komstir custom yang seukuran as Tiger.
Sedang pelek, pakai milik CB400. Untungnya, pada saat pemasangan pelek ke suspensi konvensional ini tak alami kesulitan. “Kebetulan as roda CB400 dan as roda depan Megelli diameternya sama. Jadi, tinggal main bushing kiri-kanan aja agar 'jatuhnya' pelek center,” tambah ayah satu anak itu.
Pembuatan breket atau pegangan kaliper kanan juga perlu dilakukan. Soalnya Megelli 250 hanya punya satu kaliper di sebelah kiri. Nah, karena pakai pelek CB400 yang double disc, jadi dibuatkan breket baru. Kalau masalah ini baru deh Ipul lari ke tukang bubut.
Lanjut ke roda belakang! Buat swingarm, sang owner mengandalkan milik CB1000R. Toh, karena mengejar konsep kan. Tapi pelek, adopsi dari Kawasaki ZX9R. Mantapnya, as roda pelek ZX9 lansiran 1999 itu punya diamater sama dengan lubang as roda di arm. Jadi, Ipul enggak perlu repot bikin as roda pengganti. Cukup bermain bushing layaknya pasang roda depan. Ditambah, seting kaliper belakang.
Akibat gambotnya kak-kaki dan bobot motor yang sekarang, maka dapur pacu kudu mengimbangi. “Mesin, hanya porting lubang isap dan buangnya aja dihalusin. Lalu, piston diganti pakai yang oversize 50. Hasilnya cukup maksimal. Akselerasi tak ubahnya motor standar yang bobotnya jelas lebih ringan," kata Ipul yang bukan penyanyi dangdut itu.
Itu sih, Saipul kaleeee! (Motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax 120/60-17
Ban belakang: Battlax 14 180/55-17
Setang: Yamaha Byson
Headlamp: Yamaha Byson
Knalpot: Yamaha Byson
Honda Scoopy, The Star and Stripes
Rusti kepincut abis bendera Amerika Serikat. Meskipun, Amerika enggak masuk dalam turnamen sepakbola Piala Eropa. Lah, iya! Kan masuknya Benua Amerika! He..he..he... Tapi, menurut pria yang tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat ini, desain bendera Negeri Paman Sam itu punya tampilan yang mewah dan berkelas.
Maka itu, bendera yang punya julukan The Star And Stripes itu pun ‘ditemplokkan’ ke Honda Scoopy miliknya. “Kalau full aplikasi bendera Amrik ke bodi Scoopy, kayaknya belum ada yang bikin deh. Makanya saya punya niatan pasang desain itu seluruhnya,” aku pria yang bekerja sebagai Pengawas SPBU di salah satu SPBU di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Keinginan Rusti atau lebih akrab disapa Bewok ini, dimengerti baik Jaedun Mukhtar. Pemilik workshop JJ Airbrush ini bertugas mewujudkan asa Rusti yang terpendam lama.
"Sulit kalau tidak membuat desain terlebih dulu. Apalagi sang pemilik ingin seluruh bodi dipenuhi konsep bendera. Bukan hanya sebagian,” kata pria yang punya workshop di Jl. Kayu Manis Barat, No. 41, Jakarta Timur ini.
Maka, peran teknologi dimaksimalkan. Pria yang akrab disapa Jeje ini, langsung membuat sketsa di komputer. Setiap penempatan bisa dilakukan proses trial and error.
Setelah dapat konsep yang ingin dipasang di bodi Scoopy, pemberian warna dasar langsung dilakukan lewat spray gun. Pakai cat Spies Hecker, seluruh cover bodi dilabur putih.
Bagai melukis di kanvas kosong, tugas selanjutnya membuat pola. Yaitu, pola bintang dan strip merah. “Yang sedikit sulit sih membuat seolah bendera itu berkibar. Terutama di bodi bagian belakang,” jelas Jeje yang lagi kebanjiran order itu.
Biar lebih terlihat ‘hidup’, kibaran bendera kudu dibuat embos. Jadi, terlihat seperti tiga dimensi sekalian. Proses pemberian warna juga dilakukan bertahap. Petama, merah lebih dulu. Setelah itu biru.
Memberikan teknik embos, juga dilakukan lewat permainan shadow alias bayangan dari semprotan tipis di bagian pola utama. Dua warna yang dipakai. Yaitu, putih dan hitam.
Sesuai keinginan pemilik dan konsep yang disetujui, bagian pelek dan cover CVT juga knalpot juga diberi nuansa bendera Amrik.Polanya juga sama. Misalnya seperti yang terlihat di cover CVT.
Part penutup CVT juga memiliki gambar bendera secara penuh. Artinya, tidak hanya bagian yang strip saja, tapi persegi biru yang menjadi dasar posisi bintang, ikut dipasang.
Usai pemberian warna dilakukan, Rusti tinggal mempercantik lewat finishing variasi yang lagi mewabah. Misalnya, pemundur sok belakang dan slang hawa CVT. Soalnya, Scoopy ini juga mau diikutkan contezt tuh. Hati-hati angin kencang bro, berkibar deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: Federal 90/90-14
Slang hawa: Earl’s
Cover kaliper: Enzo Racing
Sok belakang: YSS
JJ Airbrush: 0813-1456-0001
Senin, 25 Juni 2012
Subhan Aksa Naik Podium Lagi di PWRC Selandia Baru
Pereli Indonesia yang bertarung di ajang balap Production World Rally Championship (PWRC) yaitu Subhan Aksa, kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah reli dunia. Untuk kedua kalinya dalam tiga penampilannya di FIA 2012 PWRC, Ubang sapaan akrabnya, berhasil naik podium juara sebagai runner up. Kali ini di Brother Rally New Zealand yang berakhir Minggu (24/6).
Jika di ajang utama WRC, Sebastian Loeb (Citroen) menang dengan mudah, maka tidak demikian halnya buat Marcos Ligato (Subaru) yang memenangi kelas PWRC. Pereli senior Argentina itu harus menghadapi gempuran pasangan Subhan/Jeff Judd (Selandia Baru) yang menggenjot Mitsubishi Evo X, khususnya di sepanjang Sabtu (23/6) saat Subhan memenangi 6 dari 7 SS (special stage) yang digelar.
Ligato bahkan mengakui ancaman Subhan dan merasa beruntung menjalani hari ketiga dengan kondisi lebih mudah karena Subhan punya strategi lain. Beda dengan aksi kemarin, Subhan/Jeff memilih amankan posisi kedua dalam sisa 7 SS terakhir. Ia tak ngotot memenangi satu SS pun kali ini, namun konsisten finish di kisaran 3 Besar. Seperti sebelumnya, juara nasional Indonesia ini disambut meriah dan selalu disemangati para penonton lokal.
“Terlalu beresiko memaksakan diri mengejar Ligato dalam 7 SS dengan selisih waktu lebih dari 6 menit. Posisi runner up pun sungguh diluar dugaan dan membuat saya bersyukur,” papar Subhan yang mengakhiri lomba dengan ketertinggalan waktu 5 menit 38,5 detik dari Ligato.
Menyangkut kerusakan rem mobil pada hari pertama yang menghabiskan banyak waktu dan membuatnya tertinggal dari Ligato, Subhan menanggapinya dengan santai, “Itulah seninya olahraga ini. Kita tak pernah tahu apa yang akan berlangsung dan kapan sebuah kesalahan terjadi. Dan, sebuah kesalahan kecil pun bisa berakibat fatal.”
Hasil kompetitif yang diraihnya selama menjalani PWRC Selandia Baru, membawa Ubang langsung masuk 3 besar di klasemen pereli semenetara. Tentunya ini adalah hasil yang sangat positif, mengingat ia baru 3 seri menjalani karirnya di rally dunia untuk tahun 2012. Semoga hasil kompetitif ini terus meningkat hingga seri-seri berikutnya. (otosport.co.id)
Loeb Perkuat Posisinya, Usai Memenangi WRC Selandia Baru
Kepercayaan diri Sebastian Loeb
dan ketenangannya menjalani World Rally Championship (WRC) seri Selandia
Baru (21-24/6), kembali membawa hasil bagus bagi sang juara dunia WRC 8
kali itu. Dari 22 Special Stage (SS) yang diselenggarakan di sana, Loeb
berhasil memenangi 7 diantaranya, meski di leg ketiga dan keempat ia
tak lagi mendominasi kemenangan di SS.
Tapi konsistensinya menjalani semua SS berhasil membawanya kembali ke podium utama, padahal selisih waktunya dengan Mikko Hirvonen di akhir lomba, sudah cukup tipis. Loeb pun mengaku bahwa di WRC Selandia Baru adalah perjuangan beratnya melawan rekan setimnya sendiri. Di beberapa SS memang terasa sangat berat, tapi saya tetap yakin hingga akhirnya kami meraih kemenangan lagi,” ujar Loeb.
Sementara Mikko Hirvonen yang berharap bisa meraih kemenangan lagi, harus mengakui konsistensi besar yang dilakukan rekan setimnya. Meski pada awalnya ia sempat bertarung keras mengalahkan Loeb, namun pada beberapa SS ia justru berada di belakang Loeb.
Petter Solberg kembali jadi bintang yang mampu membawa hasil bagus untuk tim Ford. Meski belum mampu menyaingi duo pereli tim Citroen, setidaknya ia sudah membawa hasil yang konsisten di setiap seri. Sayangnya hasil yang bagus tersebut, tidak ditopang oleh Jari-Matti Latvala yang kembali mengalami masalah besar di leg kedua.
Sedangkan Dani Sordo yang harus kembali ke timnya yaitu Prodrive MINI WRC, harus puas meraih posisi finish di urutan keenam. (otosport.co.id)
Hasil lomba WRC Selandia Baru :
1. Sebastien Loeb Citroen Total WRT DS3 WRC 4 jam 04 menit 51.2 detik M
2. Mikko Hirvonen Citroen Total WRT DS3 WRC +00 menit 29.6 detik M
3. Petter Solberg Ford WRT Fiesta RS WRC +01 menit 36.4 detik M
4. Evgeny Novikov M-Sport Ford WRT Fiesta RS WRC +02 menit 13.6 detik M
5. Thierry Neuville Qatar WRT Citroen DS3 WRC +02 menit 42.4 detik M
6. Dani Sordo Prodrive WRC Team MINI John Cooper Works WRC +03 menit 03.1 detik
7. Jari-Matti Latvala Ford WRT Fiesta RS WRC +04 menit 52.9 detik M
8. Armindo Araujo WRC MINI Team Portugal John Cooper Works WRC +09 menit 36.4 detik
9. Ken Block Monster WRT Ford Fiesta RS WRC +10 menit 30.3 detik
10. Manfred Stohl Brazil WRT Ford Fiesta RS WRC +11 menit 26.3 detik M
11. Jari Ketomaa Ford Fiesta RS WRC +12 menit 35.7s
12. Hayden Paddon Skoda Fabia S2000 +15 menit 26.2 detik S
13. Richard Mason Subaru Impreza WRX STi +15 menit 59.3 detik
14. Emma Gilmour Subaru Impreza WRX STi +20 menit 10.4 detik
15. Matt Jansen Subaru Impreza WRX STi +23 menit 47.6 detik
16. Marcos Ligato Subaru Impreza WRX STi +30 menit 29.7 detik P
17. Paulo Nobre WRC MINI Team Portugal John Cooper Works WRC +31 menit 53.5 detik
18. Subhan Aksa Mitsubishi Lancer Evo X +36 menit 20.5 detik P
19. Ricardo Trivino Mitsubishi Lancer Evo IX +37 menit 36.7 detik P
20. Valeriy Gorban Mitsubishi Lancer Evo IX +38 menit 39.1 detik P
Power Stage / SS22 (Top 3):
1. Jari-Matti Latvala Ford WRT Fiesta RS WRC 4 menit 14.3 detik M
2. Petter Solberg Ford WRT Fiesta RS WRC +00 menit 01.5 detik M
3. Sebastien Loeb Citroen Total WRT DS3 WRC 4 jam 00 menit 01.7 detik
Tapi konsistensinya menjalani semua SS berhasil membawanya kembali ke podium utama, padahal selisih waktunya dengan Mikko Hirvonen di akhir lomba, sudah cukup tipis. Loeb pun mengaku bahwa di WRC Selandia Baru adalah perjuangan beratnya melawan rekan setimnya sendiri. Di beberapa SS memang terasa sangat berat, tapi saya tetap yakin hingga akhirnya kami meraih kemenangan lagi,” ujar Loeb.
Sementara Mikko Hirvonen yang berharap bisa meraih kemenangan lagi, harus mengakui konsistensi besar yang dilakukan rekan setimnya. Meski pada awalnya ia sempat bertarung keras mengalahkan Loeb, namun pada beberapa SS ia justru berada di belakang Loeb.
Petter Solberg kembali jadi bintang yang mampu membawa hasil bagus untuk tim Ford. Meski belum mampu menyaingi duo pereli tim Citroen, setidaknya ia sudah membawa hasil yang konsisten di setiap seri. Sayangnya hasil yang bagus tersebut, tidak ditopang oleh Jari-Matti Latvala yang kembali mengalami masalah besar di leg kedua.
Sedangkan Dani Sordo yang harus kembali ke timnya yaitu Prodrive MINI WRC, harus puas meraih posisi finish di urutan keenam. (otosport.co.id)
Hasil lomba WRC Selandia Baru :
1. Sebastien Loeb Citroen Total WRT DS3 WRC 4 jam 04 menit 51.2 detik M
2. Mikko Hirvonen Citroen Total WRT DS3 WRC +00 menit 29.6 detik M
3. Petter Solberg Ford WRT Fiesta RS WRC +01 menit 36.4 detik M
4. Evgeny Novikov M-Sport Ford WRT Fiesta RS WRC +02 menit 13.6 detik M
5. Thierry Neuville Qatar WRT Citroen DS3 WRC +02 menit 42.4 detik M
6. Dani Sordo Prodrive WRC Team MINI John Cooper Works WRC +03 menit 03.1 detik
7. Jari-Matti Latvala Ford WRT Fiesta RS WRC +04 menit 52.9 detik M
8. Armindo Araujo WRC MINI Team Portugal John Cooper Works WRC +09 menit 36.4 detik
9. Ken Block Monster WRT Ford Fiesta RS WRC +10 menit 30.3 detik
10. Manfred Stohl Brazil WRT Ford Fiesta RS WRC +11 menit 26.3 detik M
11. Jari Ketomaa Ford Fiesta RS WRC +12 menit 35.7s
12. Hayden Paddon Skoda Fabia S2000 +15 menit 26.2 detik S
13. Richard Mason Subaru Impreza WRX STi +15 menit 59.3 detik
14. Emma Gilmour Subaru Impreza WRX STi +20 menit 10.4 detik
15. Matt Jansen Subaru Impreza WRX STi +23 menit 47.6 detik
16. Marcos Ligato Subaru Impreza WRX STi +30 menit 29.7 detik P
17. Paulo Nobre WRC MINI Team Portugal John Cooper Works WRC +31 menit 53.5 detik
18. Subhan Aksa Mitsubishi Lancer Evo X +36 menit 20.5 detik P
19. Ricardo Trivino Mitsubishi Lancer Evo IX +37 menit 36.7 detik P
20. Valeriy Gorban Mitsubishi Lancer Evo IX +38 menit 39.1 detik P
Power Stage / SS22 (Top 3):
1. Jari-Matti Latvala Ford WRT Fiesta RS WRC 4 menit 14.3 detik M
2. Petter Solberg Ford WRT Fiesta RS WRC +00 menit 01.5 detik M
3. Sebastien Loeb Citroen Total WRT DS3 WRC 4 jam 00 menit 01.7 detik
Yamaha V-Ixion, Menciptakan Konsep Baru
Yamaha V-ixion yang punya basic
motor cruiser, paling enak dan gampang diarahkan ke konsep motorsport.
Sebab dari sasisnya yang deltabox, tinggal dikasih fairing sudah
kelihatan macho. Contonya Yamaha R15 dari India.
Itu sebabnya Agus Widodo dari Grogol, Limo, Depok, meminta Wardoyo builder G2C untuk mewujudkan impiannya. punya motor yang sedang ditunggu-tunggu di tanah air. Apalagi dalam mengubah tampilannya, karyawan di gedung DPR ini tidak mau banyak rombak sasis juga kelistrikan.
“Pemilik maunya memang seperti itu. Jadi, kalau dibalikkan standar nggak susah. Makanya saya konsen pada pembuatan fairing, tangki, sepatbor depan, cover belakang dan custom arm yang semua menggunakan bahan pelat,” beber Wardoyo yang buka workshop di Jl. Gandul Raya, Cinere, Depok.
Contohnya bisa lihat bentuk fairingnya. Jika fairing depan biasanya lampu didesain model mata kucing, oleh Wardoyo rumah bohlam lampu diganti model proyektor. Katanya sih mirip Yamaha R1 2010.
Nah, ubahan yang enggak nyimpang dari konsep motorsport bentuk tangkinya. Sebab desain yang dianut Yamaha R15 yang kebetulan dimensinya beda tipis. “Bagian atas dibikin ulang. imbuh Wardoyo. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok depan: Aprilia RS125
Pelek: Aprilia RS125
Footstep: Aprilia RS125
Silencer: Handmade
Lampu sein: Variasi
Minggu, 24 Juni 2012
Hah! Ada Sepeda Motor Toyota
INILAH.COM, Las Vegas-Siapa bilang Toyota hanya membuat mobil saja? Toyota ternyata membuat sepeda motor juga.
Sepeda motor Toyota muncul pada pameran modifikasi akbar Specialty Equipment Market Association (SEMA) pekan lalu di Las Vegas.
Joe Gibbs Racing Motorsport bersama Toyota memamerkan sepeda motor konsep Joe Gibbs Racing Motocross/Toyota (JGRMX/Toyota). Sepeda motor ini dibuat untuk memperluas kehadiran Toyota ajang motor sport.
Joe Gibbs Racing adalah satu dari tim yang didukung Toyota dalam balapan NASCAR. Dua pembalapnya, Kyle Busch dan Joey Logano bolak-balik naik podium bersama Toyota Camry NASCAR mereka.
Kedua belah pihak bekerjasama untuk mewujudkan sepeda motor spesial.
Mereka ingin menciptakan sepeda motor yang ringan, eksotis tapi tetap stylish. Butuh waktu lebih dari 100 jam kerja dan melibatkan 17 kontributor untuk menciptakan motor yang benar-benar unik. JGRMX/Toyota Concept Bike memperlihatkan sejauh mana modifikasi bisa dilakukan.
Basis yang dipakai adalah 2009 Yamaha YZ450F. Kerangkanya menggunakan kerangka khusus yang ringan lalu dipasangi panel body dari serat karbon dan custom fuel tank. Logam-logam eksotis seperti titanium dipakai untuk membuat sepeda motor ini lebih ringan.
Partisipasi kontributor terekam jejaknya di sekujut tubuh motor trail ini. Cycra Racing memasok fender depan dan belakang. Lightspeed Peformance Product bertanggungjawab atas carbon fiber chain guide, rear brake caliper dan pelindung garpu depan, sedangkan N-Style mengurus seat cover dan grafis bagian luar.
Mesin YZ450 tidak ketinggalan dimodifikasi. Posisi katup masuk dan keluar dibalik agar diperoleh titik keseimbangan lebih baik. Proses ini dikerjakan oleh Xceldyne. Piston juga mengalami ubahan dari Carillo. Pasokan bahan bakar dan udara kini dibuat lebih baik dengan fuel injection dan air induction. Proses air induction dilakukan dengan bantuan dengan kipas. Radiator konvensional dipensiunkan, diganti aluminium extrusion cooling system.
Swing arm dibuat khusus dengan logo Toyota. Sedangkan FMF Racing menciptakan sistem exhaust spesial yang dilengkapi muffler dari serat karbon yang ringan. Rem di percayakan pada Brown & Miller Racing Solutions.
On board data system jadi sentuhan akhir. Sistem ini menyajikan data real time seperti suspension travel, suhu mesin, dan kecepatan.
KTM X-Bow…Mantep Tenan…!!!
Pabrikan motor KTM biqin mobil ??? yang bener bro ??? yup beneran. KTM biqin mobil yang dinamakan X-Bow (baca cross bow). Wah berarti gak mau kalah dunk dengan Yamaha yang pernah biqin mobil (baca artikelnya disini). Kalo dilihat dari tampangnya si X-Bow ini sudah mengeluarkan aroma besutan mobil kenceng. Kayak apa sih kelebihan mobil ini ???
Mobil ini menggunakan mesin Audi TFSI 2.000 cc 4 silinder turbocharger berbahan aluminium campuran. Tenaga yang sanggup dimuntahkan mencapai 240 PS & torsi 310 Nm. Bobot ringan yang cuman 825 kg berkat pemakaian sasis monokok berbahan serat karbon membuat mobil ini enteng aja dibejek dari diam ke angka 100 km/h dalam waktu 3,9 detik !!! Sedangkan kecepatan puncak yang sanggup diraih mencapai 220 km/h. Pemakaian bahan karbon tidak hanya di sasis tapi juga merambah ke sektor2 lainnya seperti interior. Cakram depan 4 piston & belakang 2 piston berlabel Brembo siap menghentikan laju roda mobil. Mantafff…!!!
Tengok Sangarnya Toyota Camry Versi Nascar
Amerika - Toyota dan divisi balap mereka TRD merilis foto-foto terbaru dari jagoan Nascar Sprint Cup mereka di tahun 2013. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, satu-satunya wakil Jepang di ajang Nascar ini masih mengandalkan varian sedan Camry.
Layaknya mobil Nascar kebanyakan, Camry ini masih mengandalkan siluet bodi dan dimensi yang persis dengan versi jalan rayanya. Hanya saja, Camry versi Nascar ini minus pintu dan hanya mengandalkan stiker sebagai kamuflase lampu dan gril nya.
Meski tampak sederhana, ketimbang ubahan bodi pada mobil balap turing atau drifting, namun berkat aplikasi sebongkah mesin TRD NASCAR V8 berkapasitas 5.9 liter yang dilengkapi turbo black high temperature membuat Camry berkelir putih ini beraura gahar.
Semakin sangar, mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi manual Tremic T-56 Magnum 6 speed dengan Ram dual-disc street clutch, dan saluran buang sport dengan X-Pipes berukuran 3 inci. Sehingga tenaga dari mesin yang mencapai 680 dk, bisa disalurkan dengan baik.
Nantinya aka nada tiga tim yang siap mengusung Camry sebagai andalan mereka Joe Gibbs Racing, Michael Waltrip Racing dan JTG Daugherty Racing. Rencananya, mobil yang sempat diuji langsung oleh bos Toyota, yakni Akio Toyoda ini akan mendebut di sirkuit Daytona pada Februari 2013 mendatang. (mobil.otomotifnet.com)
RC1 Camaro Versi Dale Earnhardt, Tenaganya 750 Dk Cuy!
Amerika – Tuner asal Amerika, Richard Childress Racing Street Performance bekerjasama dengan General Motors membangun sebuah mobil limited edition berbasis musclecar Chevrolet RC1 Camaro.
Musclecar spesial ini didedikasikan sebagai penghormatan pada mendiang pembalap Nascar, Dale Earnhardt. Seperti diketahui, Earnhardt tewas saat mengikuti ajang Nascar Daytona 500 di tahun 2001 silam, karena terlibat kecelakaan hebat.
Dan sebagai bentuk penghormatan, sosok RC1 Camaro dilabur dengan warna livery mobil balap yang dipakai Earnhardt, yakni hitam dengan grafis silver dan merah yang memanjang dari bagian moncong hingga ke buntut.Bahkan warna senada bodi juga terdapat pada pelek palang limanya.
Sementara itu, bagian depan dipermak dengan aplikasi bodi kit yang menjulur ke bawah dan gril bersudut tajam dengan rongga besar. Penggunaan bodi kit tersebut membuat tampang RC1 Camaro makin sangar.
Berpindah ke belakang, RC1 Camaro dipasangi duck tail layaknya mobil balap Nascar. Serta bumper yang kini dilengkapi diffuser, double tip muffler dan stop lamp dengan garnish krom.
Agar tak kalah sangar dengan tampangnya, Richard Childress Racing Street Performance juga menjamah bagian mesinnya yang diklaim dapat menghasilkan tenaga hingga 750 dk. Angka tersebut jauh lebih besar dari keluaran tenaga mesin V8 Camaro yang hanya 400 dk. (mobil.otomotifnet.com)
Unik, Tampang Mitsubishi i-MiEV Versi Balap
Jepang
– Sosok imut mobil listrik Mitsubishi i-MiEV tampaknya jauh dari kesan
‘mobil kencang’ yang biasa beradu kecepatan. Eits, jangan salah kira.
Sebab saat ini, Mitsubishi mengembangkan i-MiEV sebagai mobil balap di
balap legendaris mendaki gunung, Pikes Peak 2012.
Dan sebagai pendukung aerodinamika, i-MiEV dibekali bodi kit besar yang tampak sebagai ‘cangkang’ dari bodi i-MiEV yang kecil. Bodi tambahan tersebut didesain berlekuk untuk memecah angin.Tak lupa airdam besar serta dibubuhi wing besar dibagian belakang.
Sebagai pelengkap, sekujur bodi i-MiEV ini dikelir merah putih khas livery balap Mitsubishi. Oiya, keempat roda juga dilebarkan mengikuti bodinya.
Sebagai mobil balap, kini tak penting lagi memperhatikan efisiensi ataupun jarak tempuh. Untuk itu, tiga unit motor elektrik langsung ditanam pada i-MiEV ini. Dua diantaranya untuk menggerakan roda belakang dan yang satu pada roda depan. Sedangkan tenaga yang dihasilkan mobil balap ini diklaim mencapai 321 dk.
Hmm, mantap nih. (mobil.otomotifnet.com)
Dan sebagai pendukung aerodinamika, i-MiEV dibekali bodi kit besar yang tampak sebagai ‘cangkang’ dari bodi i-MiEV yang kecil. Bodi tambahan tersebut didesain berlekuk untuk memecah angin.Tak lupa airdam besar serta dibubuhi wing besar dibagian belakang.
Sebagai pelengkap, sekujur bodi i-MiEV ini dikelir merah putih khas livery balap Mitsubishi. Oiya, keempat roda juga dilebarkan mengikuti bodinya.
Sebagai mobil balap, kini tak penting lagi memperhatikan efisiensi ataupun jarak tempuh. Untuk itu, tiga unit motor elektrik langsung ditanam pada i-MiEV ini. Dua diantaranya untuk menggerakan roda belakang dan yang satu pada roda depan. Sedangkan tenaga yang dihasilkan mobil balap ini diklaim mencapai 321 dk.
Hmm, mantap nih. (mobil.otomotifnet.com)
Suzuki Swift ST A/T, Cantik Dan Bertenaga
JAKARTA - Kalau pun ada anggapan yang mengasumsikan gaya modifikasi elegan sekadar mempercantik tampilan luar dalam dari sebuah mobil, tidak demikian dengan Irfan Taufik Fauzi.
Pemilik Suzuki Swift ST ini menggabungkan unsur kecantikan khas aliran modifikasi elegan, dengan performa mesin yang mencapai 210 daya kuda. Alhasil, sosok hatchback 1.500 cc ini pun terkesan cantik dan bertenaga.
Wide Body
"Dulu mobil ini saya modifikasi sedikit demi sedikit seperti mengganti pelek dan upgrade audionya. Tapi kelamaan ada niatan buat merombak total tampilan standarnya, dengan tetap mempertahankan karakter Swift. Lalu saya putuskan untuk upgrade eksterior bergaya elegan. Padahal Swift itu lebih kental nuansa sporty," beber Jifan, sapaan pria 25 tahun asal Bandung, Jabar ini.
Wiraswasta muda ini pun mempermak seluruh panel eksterior dengan full body kit, termasuk terapkan metoda wide body supaya tampilan lebih memesona ketimbang Swift pada umumnya.
Wide body yang menjadikan tubuh mobil lebih lebar, memaksa panel fender depan melar sejauh 10 cm dan 15 cm di belakang.
Agar tak terkesan pincang dengan bodi keseluruhan, sekujur eksterior disematkan full body kit. "Mulai dari bumper depan dan belakang dibikin ulang, side skirt juga custom untuk menyesuaikan wide body-nya," urai suami dari Juliannisa Fauzi ini.
Sektor mesin juga mendapat sentuhan serius dari Jifan. Pasalnya, dapur pacu 1.500 cc bawaan Swift matic ini sudah memasok turbo Garrett AR48. Menurut cowok pehobi futsal ini, selain mencangkokkan turbin yang dianggap cocok dengan karakter mesin Swift itu, penyesuaian di beberapa sektor pun dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Seperti melakukan porting dan polish untuk menyempurnakan aliran udara dan bensin, termasuk memodifikasi manifold turbo dan piping intercooler-nya," kata Jifan yang cukup puas dengan settingan boost turbo 0,3 bar buat harian ini.
Audi & Entertainment
Sektor audio lah yang awalnya menjadi kebanggaan seorang Jifan pada Swift ini. Beberapa kali ubahan yang diterapkan mengacu beragam konsep, mulai dari SQL sampai in car entertainment (ICE).
Namun untuk turun di gelaran kontes International Modified Show di kota Bandung beberapa waktu lalu, sengaja terapkan sistem SQL yang dipadu ICE.
Pasalnya selain sang istri juga hobi nonton, Jifan mengaku sangat butuh musik saat berkendara. Menurutnya, musik yang bertenaga tak selalu identik dengan level loudness berlebihan.
Head unit selaku driver utama pu berganti Clarion VZ400A, yang diladeni sistem 3-way di kabin depan mengandalkan speaker Lunar series. Tatanan ini jelas mengusung konsep sound quality (SQ).
Sementara untuk mendapatkan efek suara bertenaga, dua subwoofer Eclipse 10 inci yang mendapat pasokan daya listrik dari power amplifier Orion 2 kanal ini dipercaya untuk menyuplai nada low dari sektor bagasi.
Sedangkan demi memenuhi kebutuhan hiburan di kabin, dua head rest monitor 7 inci AVT berikut LCD monitor 17 inci Samsung, dianggap cukup buat memuaskan mata. (mobil.otomotifnet.com)
Langganan:
Postingan (Atom)